Translate

Minggu, 08 Agustus 2021

Sinopsis Blue Birthday episode 2


All content from Naver tv Cast



Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Blue Birthday

Sebelumnya: Sinopsis Blue Birthday episode 1

Selanjutnya: Sinopsis Blue Birthday episode 3


Harin membakar salah satu foto itu sambil nangis. Tahu-tahu angkanya memudar seperti serbuk emas dan saat ia membuka mata ia berada di atas bus. 


Di luar Harin melihat Seojun menaiki sepeda melewatinya. Ia pikir itu mimpi. Ia turun dari busa dan mengejar Seojun. 


Kamu Muncul Dalam Mimpiku


Harin yang berusaha mengejar Seojun terjatuh saat menaiki tangga dan lututnya terluka. Ia ke ruang fotografi. Seojun nggak ada. Dan saat ia mau pergi mendadak Seojun muncul di balik tirai. 


Hal yang selalu Harin ingin lakukan saat melihat Seojun adalah memeluknya. Ia pun mendekat dan memeluk Seojun. Meski Seojun bingung tapi ia membiarkan. 


Sujin masuk bersama Uiyeong dan juga Eunsong. Melihat Harin dan Seojun pelukan mereka jadi mikir kalo keduanya pacaran. Tapi kaki Harin berdarah. 


Harin pikir nggak papa karena itu cuman mimpi tapi Seojun khawatir dan menariknya ke UKS. 


Sampai di sana Seojun sendiri yang mengobati kaki Harin. Guru yang bertugas mungkin sedang merokok. Benar-benar nggak peduli dengan kesehatan dan kematian dini. Secara nggak sadar Harin bilang kalo gurunya baik-baik saja. Seojun pikir itu sekarang. Tapi 10 tahun lagi siapa yang tahu. Ia heran Harin nggak merasa sakit. 


Harin menggeleng dan masih menganggap kalo itu mimpi. Seojun jadi berpikir kalo kepalanya Harin mungkin juga terluka.  


Eunsong datang. Dia mau mengantar Harin karena Seojun sudah membawanya tadi. Harin mau bilang nggak papa tapi Seojun keburu bilang iya. 


Harin akhirnya kembali ke kelas. Sujin sedang berdandan menanyakan keadaannya. Harin merasa sangat baik. Ia merasa senang lalu keluar lagi. Lah padahal Sujin mau mengajaknya makan di kantin. 


Di kelas bahasa Inggris, Ssaem nyuruh Seojun untuk melanjutkan kalimat setelahnya. Seojun melakukannya dengan baik. Ih habis itu perhatian para murid teralihkan ke Harin yang mengintip dari luar jendela. Ih Ssaem aja sampai kaget. Dia marah dan nyuruh Harin untuk pergi. Ih Seojun jadi malu sendiri lihat Harin memanggil namanya dan membentuk hati. 


Harin menunduk. Sesaat kemudian jelas berakhir. Harin masuk dan mengajak Seojun untuk makan. Uiyeong sama Eunsong pingin di ajak juga. Ih Harin sih dah biasa kalo makan sama mereka mah. 


Seojun nggak bisa. Dia ada urusan. Lah Harin jadi penasaran dan mengikutinya. 


Seojin mengambil sepedanya. Dan saat mau mengayuhnya Harin malah menahannya. Dikiranya Seojun mau bolos. Seojun membantah. Emangnya dia Harin. Harin menanyakan kemana tapi Seojun nggak mau ngasih tahu. Dia mau ikut. 


Akhirnya Harin membonceng Seojun dan ikut dengannya. Tempat yang Seojun tuju adalah studio foto tempat Harin mengambil kamera dan foto Seojun. 


Mimpi dan kenyataan sama persis kan? Tanya sajangnim-nya ke Harin. Ih Harin nggak ngeh. Seojun datang untuk mengambil foto yang ia cetak dan membeli 3 roll film. 


Selagi Seojun mengambil rol filmnya, Harin melihat foto itu. Kata Sajangnim itu adalah foto dirinya. Ia buru-buru mengembalikan foto itu saat Seojun kembali. 


Setelah membayar Seojun lalu keluar duluan. Harin mau nyusul. Tapi tahu-tahu sajangnim ngasih nasehat ke Harin. Nyuruh dia untuk hati-hati. Kalo menyentuh masa lalu sesuka hati, hal-hal besar akan terjadi. Akan menjadi nggak beruntung.


Seojun manggil. Harin keluarm Nanti dia bisa dimarahin karena keluar tanpa menulis slip absen.  


Kamu bilang sayang dengan gulungan film, itu membohongiku, kan? 

Apa? 

Nggak... Nggak apa-apa. Harin mengambil foto Seojun dengan kamera ponselnya. 

Kamu aneh sepanjang hari ini.

Cepat, jalan, Bukankah kau bilang akan dimarahi?

Pegang erat, kata Seojun sambil menarik tangan Harin agar memeluk pinggangnya. 


Harin menikmati membonceng Seojun. Ah, Seo Jun Ji.

Kenapa?

Cuaca hari ini sungguh bagus, benar nggak?

Benar.


Berharap, nggak bangun dari mimpi ini. Namun, mimpi…akan selalu bangun.


Harin yang bersandar di punggung Seojun tahu-tahu kembali ke kamarnya. 


Paginya saat mau berangkat kerja ia mendapati bekas luka di kakinya. Ia mendapatkannya saat jatuh dari tangga dulu. Ternyata itu beneran ada. 


Sudah terlambat. Ia pun bergegas pergi. 


Di depan ada Eunsong. Dia jadi wartawan. Harin memanggilnya. Keduanya lalu minum bersama. 

Apa kamu berkencan baru-baru ini? Eunsong kaget. Dia yang lagi minum sampai terbatuk tapi Harin malah tertawa. 

Aduh, itu tersembur keluar. Semuanya tersembur keluar.

Kenapa tiba-tiba kamu berkata begitu? Apa yang salah?

Kamu sangat tampan hari ini. Sepertinya kau berdandan sepenuh hati saat perlu melakukan wawancara.

Eunsong membantah. Hanya mempertimbangkan, mungkin akan masuk kamera,… jadi, memperhatikan apa yang kupakai.

Apakah wawancara berjalan dengan baik? Tanya Harin. 

Ya. Berkat Bit Na dan Se Jun, mereka pandai mengobrol, jadi, itu berhasil diselesaikan. Juga, berterima kasih padamu, kalo enggak, bisa muncul masalah baru. Terima kasih.

Kalo benar ingin berterima kasih, traktir aku makan besar. Nggak mungkin seperti ini, ala kadarnya saja.

Tentu saja enggak. Apa yang ingin kamu makan?

Harin meminum minumannya. Dia juga nggak tahu. Ia melihat luka di kakinya yang sebelumnya nggak ada. Anehnya Eunsong tahu tentang luka itu. Juga penyebabnya. 


Dan perlahan ingatan baru muncul di kepala Harin. 


Eunsong mau mengajak Harin makan spageti nanti malam tapi Harin malah berlari pergi. 


Harin pulang. Ia nelpon Sujin sambil mencari sesuatu. Sama seperti Eunsong, Sujin juga ingat kejadian itu. Ia bahkan harus keliling lapangan sambil jongkok gegara bohong ke Ssaem buat Harin. 


Apa yang Harin cari adalah ponsel lamanya. Setelah mengisi dayanya ia menyalakannya. Foto Seojun yang ia ambil saat itu ada. Ia pun mulai berpikir kalo ia bisa kembali ke saat itu dan mengubah keadaan. Dan apakah hidupnya sekarang juga akan berubah? Mungkinkah Seojun nggak akan mati? 


Ia lalu mulai berpikir gimana caranya kembali ke masa lalu. Ia mengeluarkan isi tas Seojun dan teringat saat ia membakar salah satu foto. Ia pun mencobanya sambil berharap agar berhasil. 


Dam benar. Saat Harin membuka mata ia ada di sekolah. Ia lalu pergi ke jelas Seojun tapi dia nggak ada. Ia lalu menanyakannya pada Eunsong. 


Seojun sedang ada di luar. Sedang memotret. Harin menghampirinya dan memintanya untuk jangan mati apapun yang terjadi. Seojun hanya diam sambil menatap Harin. 


(Muncul Tinnitus, akan kembali ke dunia nyata)


Epilog


Seojun memotret Harin, Sujin sama Uiyeong. Harin lalu ngajak Eunsong yang berdiri di sebelah Seojun untuk ikut juga. Kapan lagi Seojun memotret mereka. 


Eunsong mengiyakan dan berdiri di sebelah Harin. Seojun mulai menghitung. 1, 2, 3. Dan foto itu pun diambil. 


Bersambung...


Facebook Twitter