Translate

Kamis, 05 Agustus 2021

Sinopsis Abyss episode 15 part 2


All content from tvN


Ji Uk datang ke parkiran. Ban mobilnya bocor. Petugas mengatakan kalo dia udah nyoba buat nangkap pelakunya tapi dia cepet banget. Ji Uk nggak bilang apa-apa. Pelaku juga meninggalkan uang.




Dong Cheol melarikan diri sampai ke semak-semak. Dia kesal sama Min dan Se Yeon. Nggak habis pikir sama mereka yang membuat PNS melanggar hukum.

Min dan Se Yeon sampai di tempat sebelah dengan selamat. Min menelpon Dong Cheol dan menanyakan apa yang terjadi? Dong Cheol mengatakan kalo dia kabur. Min khawatir dan menanyakan apa Dong Cheol ketangkap? Dong Cheol menekankan kalo dia ngomong sama Min di telpon karena berhasil lolos.

Ia lalu bertanya apa Min nggak papa? Min menghela nafas panjang dan menatap Se Yeon sambil ngangguk. Se Yeon juga ikut lega dengarnya. Ia lalu menatap gunting jahitnya.



Ji Uk melihat rekaman CCTV bersama petugas. Ia melihat orang yang membuat ban mobilnya bocor. Orang itu memakai topi dan masker jadi wajahnya nggak kelihatan.

Ji Uk lalu meminta petugas buat meriksa kamera CCTV di lantainya. Dalam rekaman itu Ji Uk melihat dua orang keluar dari ruang sebelah. Ia tersenyum dan minta petugas buat membuat salinan rekaman kamera hari ini di lorong.


Se Yeon dan Min neninggalkan gedung dengan senyuman. Mobil Dong Cheol menghampiri mereka. Se Yeon masuk ke mobil. Min meletakkan koper ke bagasi lalu masuk mobil.

Mereka lalu pergi dari sana.


Mobil Dong Cheol berhenti setelah agak jauh. Dong Cheol bertanya nggak ada yang ngikutin kan? Ia lalu menanyakan apa mereka mendapatkan sesuatu?

Se Yeon lalu memberikan pisau jahitnya pada Dong Cheol. Itu adalah bukti mutlak kalo Ji Uk bekerja sama dengan Oh Yeong Cheol dan membunuhnya. Dong Cheol menanyakan apa itu?

Se Yeon menanyakan kenapa mereka mengira kalo kasusnya nggak terkait dengan kasus pembunuhan Eomsan Dong? Dong Cheol mengingatkan kalo kasus pembunuhan Eomsan-dong punya luka jahitan. Tapi itu nggak ada di tubuh Se Yeon saat itu. Karena itulah mereka... .

Se Yeon memotong dan memberitahu kalo Seo Ji Uk ingin Dong Cheol berpikir seperti itu. Oh Yeong Cheol mengikuti modusnya tapi Seo Ji Uk menyingkirkan ciri khasnya buat nutuupin kebenaran kasus. Ia sendiri ingat mendengarkan suara mengerikan saat Ji Uk mencoba membunuhnya.


Sesaat Se Yeon mengingat suara itu. Itu adalah suara saat Ji Uk memotong jahitan di lehernya pakai gunting benang.

Min berpendapat kalo mereka bisa nemuin sidik jari Seo Ji Uk dan darah Se Yeon di gunting benang itu maka mereka bisa membuktikan kalo Ji Uklah pelakunya. Se Yeon mengangguk membenarkan.


Ji Uk membuka kotak jahit Se Yeon dan kesal lihat nggak ada gunting disana.


Dong Cheol makan sama Se Yeon. Dia memberitahu kalo dia sudah ngirim guntingnya ke tim forensik dan hasilnya akan keluar besok. Ia merasa kalo makanannya enak banget. Itu adalah makanan pertamanya hari ini. Dia lalu mesan minum lagi.

Se Yeon berterima kasih atas bantuan Dong Cheol. Ia lalu menanyakan apa yang dikatakan b*debah itu di markas? Dong Cheol menanyakan maksudnya Seo Ji Uk? Se Yeon mengiyakan.

Dong Cheol memberitahu kalo Ji Uk bersandiwara. Dia datang ke markas dengan perban di kepalanya pura-pura terluka. Dia juga membawa rekaman kamera dasbor editannya yang hanya menunjukkan Hee Jin saat menabraknya.

Se Yeon kesal. Menurutnya Ji Uk pasti punya rencana dengan datang ke markas sendirian. Dong Cheol bertanya apa Se Yeon tahu apa yang dibilang? Ji Uk mengaku terkejut dengar kalo rumor yang menyebabkan investigasi dan mereka merasa bersalah karena gagal menghalau reporter. Ji Uk terus mengomel.



Se Yeon menanyakan gimana dengan kotak dan kurir? Itu adalah bukti kalo Ji Uk bekerja dengan Oh Yeong Cheol.

Dong Cheol menghela nafas. Mendadak dia jadi serius banget. Se Yeon tahu kan kalo ada informan yang selalu dijaga jaksa? Seo Ji Uk juga punya informan. Katanya dia nerima informasi melalui kotak. Tapi pas membuka kotak terakhir dan melihat foto, dia sadar kalo bukan informan itu yang berhubungan dengannya.

Se Yeon kesal banget. B*debah itu belut emang. Dong Cheol nggak ngeh. Belut? Se Yeon menjelaskan kalo Ji Uk kabur dari hukum kayak belut.


Oh.. Dong Cheol kira malah kecoa. Ia lalu meminta Se Yeon buat nggak khawatir. Mereka sudah memasang perangkap dan punya bukti mutlak juga. Ia yakin kalo semuanya bakal lancar.

Min datang dan mengingatkan kalo Dong Cheol harus menyetir nanti. Dong Cheol meneguk minumannya dan mengaku sudah manggil seseorang.

Nggak lama kemudian Mi Do datang dan mau gabung minum. Dong Cheol melarang soalnya Mi Do musti nyetir entar. Mi Do santai. Dong Cheol kan bisa manggil supir pengganti. Dia kesal. Jadi gara-gara itu Dong Cheol manggil dia?

Dong Cheol merasa nggak enak dan menyangkalnya. Dia manggil Mi Do karena mereka bisa ketemu sekali lagi. Min makan sambil melihat Dong Cheol.

Dong Cheol tertawa dan mengedipkan matanya. Mi Do mengaku kalo Dong Cheol membuatnya tersipu. Dasar perayu! Mereka bercanda deket banget.


Tiba-tiba Min meniru logat Dong Cheol dan mengatakan kalo gara-gara itu dia harus dama Se Yeon. Lah, Se Yeon bingung dan menatap Min aneh. Dia menatap Dong Cheol dan Mi Do dan merasa nggak nyaman. Ia minta Min buat nggak membuatnya kesal.

Min malah nggak mau berhenti. Dia bilang kalo Se Yeon nggak boleh mati. Dia hidup buat Se Yeon. Krik...krik..krik... Se Yeon jadi malas. Dia meletakkan sumpitnya dan menuang minuman.

Mi Do ngajak mereka buat minum lagi. Se Yeon bisik-bisik ke Min. Apa tadi maksudnya? Apa? Min melirik Dong Cheol dan Mi Do.


Nggak lama kemudian mereka berempat sudah pada mabuk. Dong Cheol manggil Se Yeon dengan sebutan Mi Do dan mengaku kalo hatinya hancur saat Se Yeon meninggalkannya. Se Yeon malah mengiyakan pas dipanggil Mi Do. Dia ngangguk.

Dong Cheol berterima kasih karena Se Yeon sudah mau kembali padanya. Dong Cheol mengulurkan tangannya dan membelai rambut Se Yeon. Ia mengaku sangat mencintai Mi Do.



Min cemburu. Dia mendorong Dong Cheol dan mengklaim kalo Se Yeon adalah miliknya. Mi Do melihat Dong Cheol dan bertanya kenapa dia di lantai? Dia membantu Dong Cheol buat bangkit tapi Dong Cheolnya malah nggak mau di tolong. Dia nanya siapa Mi Do?

Mi Do tersenyum dan dengan gaya imut dia ngasih tahu kalo dia adalah Mi Do. Dong Cheol kayak nggak percaya dengarnya.

Se Yeon centil menggoda Min. Berapa umurnya? Siapa namanya? Min tersenyum lalu menyebutkan namanya. Cha Min. Se Yeon memberitahu kalo itu adalah nama temannya. Tapi mereka nggak mirip. Apa Min punya pacar?

Min mengiyakan dan melarang Se Yeon ngomong sama dia. Cintanya adalah Go Se Yeon. Dengan centilnya Se Yeon bertanya apa tipenya Min adalah wanita seksi? Dia juga bisa jadi seksi.

Min memperhatikan Se Yeon. Dia pingin muntah. Ia lalu bangkit dan pergi. Se Yeon merasa kalo wajahnya membuat Min muntah.

Mi Do bilang ke Dong Cheol kalo dia  jadi nggak ngenalin karena dia terlalu cantik. Dong Cheol minta Mi Do buat ngembaliin wajahnya. Dia mau muntah.


Min muntah-muntah di luar. Ahjussi pemulung yang waktu itu tiba-tiba muncul dan nepuk-nepuk punggungnya Min sambil bilang kalo suara hati Min adalah suara takdirnya. Dan manusia ngikutin suara itu.

Min bangkit dan menatap ahjussi itu. Ahjussi menyuruh Min untuk ngikutin suara takdirnya. Kemana ia membawa Min? Min kayak nggak paham. Suara?

Ahjussi menghela nafas. Ia berharap agar Min berakhir di tempat yang ia inginkan. Min nggak menjawab. Ahjussi pergi dan mendorong gerobaknya.


Min melihat sesuatu di belakang gerobak dan menanyakannya. Dia mengejar ahjussi itu.

Dong Cheol tiba-tiba jatuh. Katanya ada yang mendorongnya. Dia bangkit dan menghampiri Cha Min. Ia memberitahu kalo ada yang mendorongnya.

Min sendiri masih penasaran sama ahjussi tadi. Dong Cheol menariknya dan ngajak ke karaoke.


Mereka berempat sudah pada mabuk. Se Yeon dan Mi Do jalan sambil nyanyi. Dong Cheol menarik Se Yeon tapi dilarang sama Mi Do. Wajahnya... Mi Do dan Se Yeon kembali jalan sambil bernyanyi gandengan.

Mereka main game tinju di jalan lalu lanjut ke karaoke. Wah Mi Do nyanyinya semangat banget. Habis itu giliran Dong Cheol nyanyi lagu romantis buat Mi Do.


Min juga nggak mau kalah. Dia nyanyi buat Se Yeon. Se Yeon nampak menikmati suara Min. Mi Do tahu-tahu bangkit mau menghampiri Min. Se Yeon nggak suka dan menariknya biar duduk lagi.😄😄😄



Mereka berempat ada di apartemennya Mi Do. Se Yeon duduk sama Mi Do. Mi Do merasa kalo dia sama Se Yeon kayak kembar. Se Yeon bertanya apa mereka akan mati? Mi Do mengatakan kalo mereka belahan jiwa. Dia nggak boleh mati dan dia akan membunuh Se Yeon.

Mi Do menunjuk Se Yeon seolah itu adalah senjata api. Se Yeon melakukan hal yang sama. Dia akan membunuh Mi Do duluan. Lah tapi jadinya mereka malah main gunting batu kertas.

Tangan Min dan Dong Cheol juga menirukan mereka. Mi Do menembak Se Yeon duluan. Dor! Se Yeon seketika jatuh. Mi Do tertawa lihat Se Yeon mati. Sedetik kemudian dia malah panik. Ngiranya Se Yeon mati beneran.

Mi Do nangis dan membangunkan Se Yeon. Se Yeon bangun. Dia kaget lihat Mi Do nangis. Ngapain? Mi Do lega Se Yeon bangun lagi. Dia ngiranya Se Yeon udah mati. Se Yeon malah ikutan nangis.

Dong Cheol yang tidur di pangkuan Min mengigau. Jangan!


Sudah pagi. Se Yeon bangun duluan. Kepalanya sakit. Dia bangun dan melihat sekitar. Ia nggak tahu ada dimana. Ia lalu membangunkan Min yang tidur di sampingnya. Ia bertanya mereka ada dimana? Dihotel?

Min bangun dan memberitahu Se Yeon kalo mereka ada di kamar ibunya. What??? Se Yeon syok. Kenapa mereka ada disana? Lah, Min juga nggak tahu. Mereka panik. Gimana, nih?


Seseorang mengetuk pintu. Bibi masuk dan ngasih tahu kalo sup pengarnya Min... Ternyata bibi mendatangi kamarnya Min. Min nggak ada. Ia pun mau pergi. Tapi alangkah kagetnya dia pas lihat ibu duduk di sofa. Bu Eom, ngapain disana?

Ibu ngasih tahu kalo dia diusir dari kamarnya.

Flashback...


Se Yeon dan Min pulang dalam keadaan mabuk berat. Pak Kim nolongin mereka dan menuntun mereka buat pulang. Min menganggap kalo Se Yeon adalah pak Kim. Ia berterima kasih karena sudah mengajaknya dan Se Yeon buat keluar.

Se Yeon mengiyakan. Ia lalu berbalik dan berjalan ke arah yang berlawanan. Min malah meluk pak Kim yang dia kira adalah Se Yeon.

Pak Kim panik lihat Se Yeon malah mau keluar lagi. Ia melepaskan pelukan Min dan mengejar Se Yeon. Se Yeon malah menganggap kalo pak Kim adalah Min. Ia memeluknya.

Min marah lihat Se Yeon dipeluk orang. Dia membentak pak Kim. Siapa dia??? Min nyuruh pak Kim buat minggir. Sedetik kemudian dia kembali meluk pak Kim dan menganggapnya sebagai Se Yeon. Dia ngajak Se Yeon buat cepat-cepat ke tempat tidur.


Se Yeon dan Min sampai di kamar. Mereka langsung lompat ke tempat tidur. Se Yeon pingin ke kamar mandi. Min mengikutinya dan mengingatkan kalo Se Yeon harus tetap selalu disampingnya.

Mereka balik lagi ke kamar...nya..ibu. Lah ibu kaget lihat Se Yeon dan Min naik ke tempat tidurnya. Pada mabuk juga. Mereka tidur sambil meluk ibu. Lah ibu bingung. Dia mencoba membangunkan Min tapi malah keduanya makin lelap.

Flashback end...



Se Yeon dan Min berlutut menghadap ibu. Ibu manggil Se Yeon dan menyindir apa kayak gini cara anak muda pacaran sekarang? Ia merasa kalo itu nggak pantas.

Se Yeon membenarkan dan meminta maaf. Min ikut minta maaf. Hadeuh, ibu gedheg lihatnya. Ia lalu menanyakan apa Se Yeon akan menikahi putranya?

Se Yeon nggak bisa berkata-kata dapat pertanyaan kayak gitu. Min mengambil alih dan mengatakan kalo sekarang bukan waktu yang tepat.

Se Yeon memotong. Dia bukannya nggak mau tanggung jawab, seperti yang ibu bilang. Dia nggak akan sejauh itu dengan Min tanpa mempertimbangkan masa depan bersama. Ia memberitahu ibu kalo saat ini ada hal rumit yang terjadi dalam hidupnya. Ia meyakinkan akan melamar Min saat semuanya selesai. Dan sampai saat itu tiba ia ingin ibu merestui mereka.

Min tersenyum menatap ibunya. Hadeuh, ibu sampai nggak bisa berkata-kata.

Bersambung...

Facebook Twitter