Translate

Kamis, 12 Agustus 2021

Sinopsis River Where The Moon Rises Eps 1 Part 1

 All Content From KBS2





Penulis: A2One

Sinopsis lengkap: River Where The Moon Rises 

Selanjutnya: River Where The Moon Rises Eps 1 Part 2





Ga Jin menaiki kuda sembari melihat sekitar didepannya lalu berkata Dal tunggu aku dan bertahanlah sampai aku datang lalu melajukan kudanya ke tempat medan perang. Sesampainya di medan perang, Ga Jin mengeluarkan pedangnya dengan segera ia bertarung melawan orang-orang. Sama halnya dengan On Dal yang bertarung melawan orang-orang menggunkan pedangnya. On Dal tumbang dan tergeletak di tanah setelah melawan seseorang, On Dal melihat kalung disampingnya lalu mengambilnya dan berkata Ga Jin aku merindukanmu. Ga Jin menghampiri On Dal lalu memangkunya, On Dal berkata kita menang dengan bertarung sampai mati. Kamu seharusnya menunggu kamu sangat bodoh ucap Ga Jin. On Dal berkata kalau Ga Jin adalah Goguryeo-ku dan  negaraku. Ga Jin berterima kasih kepada On Dal karena tetap hidup lalu mencium On Dal. 



Putri Pyeong Gang (Putri sulung Raja Pyeongwon) berlari tanpa mendengarkan teriakan orang di belakangnya yang bertanya mau kemana, ia naik ke atap melalui tangga dan menutup kembali lalu berlari kedepan dan menghampiri ibunya Ratu Yeon, Putri Pyeong Gang melihat orang yang sedang bertarung lalu bertanya apa itu pantas dan beraninya seorang pelayan bersikap seolah-olah menguasai bangsa Ayah. Ratu Yeon memperingatinya untuk menjaga ucapannya.




Raja Pyeong Won bertaya apa mereka ingin suku baru mereka memiliki hak khusus untuk mendapatkan garam selamanya. Mereka menjawab kalau hak khusus untuk mendapatkan garam adalah tujuan hidup Lima Suku dan itu tidak masuk akal sama sekali jika merampas haknya sekarang, mereka ingin Raja Pyeong Won untuk mengerti dengan keinginan mereka. Raja Pyeong Won marah lalu membuang kertas tulisan kelantai lalu berkata jadi kalian membawa pasukan pribadimu untuk mengancamku. 


Kim Pyeong Ji (Daedaero, Perdana Menteri) mengambil kertas tersebut lalu menaiki tangga dan berdiri didepannya lalau berkata untuk mengabulkan permintaan tersebut karena Suku Jeollo dan Sunno yang menjaga perbatasan, sementara tiga suku kami lainnya terus bekerja sama untuk mempertahankan negara kita, karena takhta Anda hanya ada karena kami. Raja Pyeong Won marah lalu berdiri dan berkata kalau ia harus istirahat, terkait monopoli garam ia menyerahkan keputusannya kepada Kim Pyeong Ji lalu pergi meninggalkan mereka.



Setelah seseorang membisikkan sesuatu kepada Go Sang Cheol, Go Sang Cheol berbalik lalu mengangkat pedangnya lalu mereka semua langsung bergembira, Ratu Yeon yang melihat itu langsung meniggalkan tempat tersebut dan masuk kedalam. Ratu Yeon berkata kepada Raja Pyeon Won kalau ia akan berpatroli sesuai rencana (berpatroli adalah cara untuk menyurvei seluruh negeri) karena kalau membiarkan Lima Suku terus mendapatkan keinginan mereka itu akan mengancam keluarga kerajaan. Putri Pyeong Gang marah lalu masuk kedalam, Ratu Yeon menghampirinya dan berkata kenapa kamu menyelinap ke sini, Putri Pyeong Gang menjawab kalau ia hanya melewatkan waktu untuk memberi salam dan datang karena mengkhawatirkan Ayah lalu pergi.




Putri Pyeong Gang mengikuti Selir Jin (Selir Kerajaan Jin, selir Raja Pyeong Won) yang sedang menemui Kim Pyeong Ji ia mendengar semua yang dibicarakan mereka. Kim Pyeong Ji berkata kalau Raja seperti mangkuk kaca jika mengusik jiwanya yang iri dia akan hancur dengan mudah. Selir Jin bertanya setelah memonopoli garam apa lagi yang kamu inginkan. Ratu terus mendesak Raja dia bersikeras berpatroli dalam situasi ini karena dia punya rencana ucap Kim Pyeong Ji. Kim Pyeong Ji  memberikan jimat kepada Selir Jin yang akan menjadikannya ratu dan menyuruhnya membunyikan di kamar Ratu setelah dia pergi berpatroli. Selir Jin menjawab kalau ratu masih muda dan sehat jadi ia tidak berani untuk menggantikannya. Siapa tahu apa yang akan menimpa dia saat berpatroli ucap Kim Pyeong Ji.


Sedang apa Tuan Putri di sini, dari mana saja Anda seharian tanya Gong Son (Pelayan Putri Pyeong Gang). Putri Pyeong Gang berkata kalau ada banyak tikus yang terus menyelinap ke istana. Gong Son akan menyuruh pelayan untuk menangkap tikus-tikus itu. Mereka akan sulit ditangkap dan mereka sangat menjijikkan lalu menyuruh Gong Son untuk membawakan pakaian latihannya, karena ia akan mengikuti jejak ayahnya dan menjadi seorang penguasa. Putri Pyeong Gang mulai berlatih dengan Go Geon dan meningat perkataan Kim Pyeong Ji yang berkata Anda bisa melihat tapi jangan menatap, bisa mendengar tapi jangan menyimak agar keluarga Anda tetap tenang dan aku berdoa agar anda kembali dari patroli dengan selamat.




Putri Pyeong Gang bertanya kepada Go Geon apakah kamu sudah dengar soal monopoli garam serta bahwa Lima suku itu mengancam Raja. Master Go tidak menjwab pertanyaan Putri Pyeong Gang lalu menyuruhnya fokus pada latihan Anda. Putri Pyeong Gang mengatakan mungkin saja dalam waktu dekat aku akan melawan ayahmu dan itu akan menjadikan kita musuh bebuyutan. Itu tidak akan terjadi Karena aku Go Geon Suku Gyeru di baris pertama akan melayani keluarga Anda dengan setia. Putrei Pyeong Gang bertanya lagi bagaimana jika kamu harus memilih antara keluarga kerajaan dan sukumu. Go Geon mejawab kalau ia juga tidak peduli karena aku akan memilih Anda.




Ratu Yeon dan Putri Pyeong Gang mulai berangkat untuk berpatroli, Kim Pyeong Ji mengatakan kepada Raja Pyeong Won kalau ia mengirim merpati pembawa pesan karena anda mengkhawatirkan keselamatan ratu anda jika hal yang tidak pantas terjadi kita akan segera mendengarnya. Lalu kamu akan mendengarnya sendiri pada waktunya, sebelum mengunjungi sukunya, Suku Jeollo Ratu bilang akan mengunjungi Suku Sunno ucap Raja Pyeong Won. Suku Sunno ulang Kim Pyeong Ji, maksud Anda Ratu menemui Jenderal On Hyeop.




On Hyeop kembali setelah dari Perbatasan Suku Sunno (Sunno: salah satu dari Lima Suku yang menjaga perbatasan Jeolla). Kamu seharusnya menghadiri rapat Lima Suku ucap Seo Un kepada On Hyeop. On Hyeop menjawab kalau ia tidak peduli dengan permainan politik menyedihkan karena menjaga perbatasan selatan adalah tugas terbesar suku kita. Seorang wanita menghampiri On Hyeop lalu mengatakan ada kabar buruk kalau pedang berharga milik On Hyeop hilang. 


On Dal memegang pedang lalu berlatih melawan seseorang, On Dal yang keberatan membawa pedang tersebut dan ketika melawan orang tersebut pedangnya menancap ditanah. Apa yang kalian lakukan tanya On Hyeop yang baru datang sembari mengambil pedang yang menancap ditanah dan menelitinya lalu berkata sebelum belajar cara mengambil nyawa kamu harus belajar cara menyelamatkan seseorang.




On Dal melihat didepannya lalu berkata kalau ini membosanan. On Hyeop berkata kamu butuh latihan untuk menjaga perbatasan, bukan untuk bersenang-senang lalu menyuruhnya untuk mengambil tali dan jika kamu bisa bertahan sampai ayah mencapai puncak pedang ini akan menjadi milikmu lalu menancapkan pedangnya ke tanah. 


On Dal menaiki tebing menggunkan tangga lalu memegang tali agar ayahnya bisa naik menggunakan tali tersebut. Karena beban berat dari ayahnya beberapa kali On Dal melonggarkan talinya dan hampir membuat ayahnya terjatuh On Hyeop berkata untuk tidak karena jika ia menyerah ayahmu dan rekanmu akan mati nyawa seorang pria ada di tanganmu. Ketika mereka ingin membantu, On Dal melarangnya karena ia bisa dan akan melakukannya sendiri. On Dal melepaskan talinya yang menyebabkan ayahnya terjatuh. On Dal langsung turun lalu menghampri ayahnya dan memanggilnya. On Hyeop mengambil pedangnya yang tertancap ditanah lalu memukulkan ke batu hingga patah menjadi dua bagian dan berkata kalau Ayahmu baru saja meninggal, terus meninggalkan tempat tersebut. 



On Dal mengubur pedang milik ayahnya, On Dal bertanya kepada ayahnya di mana kita kelihatannya seperti kuburan. On Hyeop akan memberi tahu nanti saat kamu siap menjadi petarung sejati. On Hyeop melihat luka ditangan On Deol lalu memperbannya menggunkan kain lalu meminta maaf kepada ayahnya. Seorang perajurit datang, memberithau kalau ratu yang mengirimnya dia akan mendatangi suku kita untuk menemui Anda dan diperkirakan tiba sekitar subuh besok.




Ratu Yeon dan Putri Pyeong Gang sedang duduk didepan mereka terdapat api unggun untuk menghangatkan mereka. Putri Pyeong Gang bertanya ibu siapa orang terkuat di negara kita aku bertanya apakah ada yang bisa mengalahkan Gochuga. Maksudmu Go Won Pyo dari Suku Gyeru ucap Ratu Yeon. Ya karena pria yang membawa pasukan pribadinya untuk mengancam Ayah ucap Putri Pyeong Gang. Jika naik sedikit lagi maka akan ada kuil bernama Yibullansa karena Jenderal Son yang terkenal akan kemampuannya maksudku Wol Gwang tinggal di sana dan sebelum menjadi biksu dia petarung terhebat Jeollo jelas salah satu perajurit. Ibu berasal dari Suku Jeollo aku ingin bertemu dengannya ucap Putri Pyeong Gang. 




Selir Jin yang duduk didepan Raja Pyeong Won, menyuruhnyna untuk melupakan rumor mengerikan itu karena dua belas tahun lalu Anda menikahi ratu muda dan kurang dari delapan bulan kemudian sang putri lahir. Kebetulan sekali musim dingin itu Jenderal Son dari Suku Jeollo mengundurkan diri dari jabatannya untuk menadi biksu. Kamu berani meragukan asal-usul tuan putri tanya Raja Pyeong Won. Ketika Raja Pyeong Gang ingin menuangkan minuman kegelasnya dengan cepat Selir Jin mengambilnya dan menuangkan kegelasnya. Meski dia berusaha menyembunyikannya pasti akan meninggalkan jejak ucap Selir Jin. Raja Pyeong Won berjalan keluar keluar, tiba-tiba perajurit datang membawa merpati dan berkata kalau Ratu pergi ke kuil Yibullansa. Wol Gwang di situlah dia berada guman Raja Pyeong Won. 


Perajurit menemukan jimat tersebut lalu memberikan kepada Raja, setelah membacanya Raja terlihat marah lalu berkata kalau ia akan membunuh mereka jalang tidak bermoral dan bedebah itu. Kim Pyeong Ji menyuruh Raja untuk tenang karena Ratu memberi Anda seorang putra jika Anda membunuhnya apa kata orang nanti. Raja mencekram baju Kim Pyeong Ji lalu berkata kalau ia tidak peduli dan akan membunuh mereka berdua. Kalau begitu Anda akan menyerahkannya kepadaku Yang Mulia Raja. 


“Kamu meninggalkan dunia yang bermasalah dan aku ditinggal sendirian dalam kesedihan. Kita terpisah sejauh 120 km tapi hati kita hanya berjarak 10 cm aku berlari kepadamu setiap saat Kekasihku, guruku.” Ratu Yeon




Pasukan Ratu dan yang lainnya sudah sampai di Perbatasan Suku Sunno, ia disambut On Hyeop lalu mengenalkan dirinya Salam, Yang Mulia Ratu. Aku On Hyeop sembari berlutut. Ratu Yeon menyuruhnya berdiri lalu berkata kepada Putri Pyeong Gang kalau saat ini pria yang lebih kuat dari Go Won Pyo adalah Jenderal On Hyeop yang berdiri di depan kita.


Ratu Yeon dan Putri Pyeong Gang berjalan, tiba-tiba Putri Pyeong Gang memegang pedang yang dibawa oleh On Hyeob.



BERSAMBUNG……

Facebook Twitter