Woong menghentikan langkahnya saat masuk rumah Yumi dan
memegangi perutnya sedangan Yumi sudah masuk kedalam kemudian menyuruh Woong
masuk. Aku ingin seluruh desa tahu, Woong sakit perut jadi kita akan segera
melepaskan hal itu dari perut Woong ucap Sel Usus yang sedang berbicara melalui
mikrofon, membuat para Sel yang mendengarnya menjadi kesal.
--
Yumi mletakkan kuenya di meja kemudian menyuruh Woong duduk.
Woong berjalan mematikan lampunya karena di suruh Yumi kemudian menghampiri
Yumi mengabaikan perutnya yang tambah sakit.
Sel Akal menghampiri para Sel Programer menyuruhnya
melakukan cara untuk menahannya tapi tidak ada cara lain untuk mencegahnya.
Ditengah-tengah saat menyanyikan lagu ulang tahun untuk Yumi, Woong berlari menuju
kamar mandi setelah bertanya kepada Yumi di mana kamar mandinya.
Semuanya sudah berakhir habislah kita, dia buang air besar
pada kunjungan pertama di rumah pacarnya ucap Sel Akal.
Jangan lakukan ini kepadaku ucap Woong yang melihat
toiletnya tengah tersumbat. Yumi meniup lilinnya sendirian karena Woong tidak
kunjung keluar dan sudah meleleh. Woong keluar memberi tahu Yumi kalau WC-nya
agak tersumbat bertanya kamu punya alatnya.
Yumi mengambil alatnya da memberikannya kepada Woong,
setelahnya Woong mulai membersihkannya. Sel Usus kembali menelpon Sel Akal
memberi tahu kalau Woong harus mengeluarkan itu lagi.
--
Kau baik-baik saja tanya Yumi kepada Woong setelah keluar
dari toilet. Maafkan aku tentang ini ucap Woong kemudian memberi tahu kalau ia harus
pergi. Yumi menyuruh Woong meminum teh prem hijau dan pergilah saat merasa
sedikit lebih baik.
Yumi membawa Woong kekamarnya dan menyuruhnya berbaring di
tempat tidur miliknya kemudian memberikan minuman yang ia buat menyuruh
meminumnya dan mengelus perut Woong.
Yumi memberi tahu kalau ia pernah bermimpi menjadi penulis,
ingin menulis novel percintaan tapi menyerah lebih awal saat Woong menanyakan
setelah melihat banyak buku di kamarnya. Woong berkata mimpiku adalah tidak
melakukan apa pun dan bermain gim seharian tapi mustahil untuk hidup tanpa
melakukan apa pun.
--
Woong membuka matanya dan melihat Yumi tertidur di
sampingnya yang memegang tanganya, kemudian mencium dahi Yumi dan menatapnya
yang sedang tidur. Yumi dan Woong sedang berada di café, makan bersama dan
bercerita, setelah merencanakan berwisata ke pantai bersama.
--
“Itu bukan karena dia menua tapi karena Sel Wisata sudah
tiada. Di desa, ada kuburan untuk sel-sel yang mati karena sudah lama tidak
digunakan.”
Saat Yumi menemukan pacar yang hebat, aku akan memastikan
dia merasakan wisata yang luar biasa, kau akan membantukukan tanya Sel Wisata
kepada Sel Akal yang sedang duduk di sebelahnya.Tentu saja karena ini momen
yang kau impikan ucap Sel Akal.
Andai kau di sini bersama kami, aku tahu aku tidak akan
cukup tapi aku akan berusaha sebaik mungkin ucap Sel Akal yang sedang bersandar
di makam Sel Wisata.
--
Sel Akal menanyai para Sel, apa yang ingin dilakukan saat
berwisata. Sel pembersih memberi tahu kalau ia ingin berbaring dan memakai
masker wajah bersama. Sel Emosi memberi tahu kalau ia ingin berjalan-jalan di
pantai yang belum terjamah pagi-pagi sekali dengannya. Sel Makan memberi tahu
kalau ia ingin makan mi soba di sana.
Masker wajah, pantai dan mi soba kau bercanda ya ucap Sel
Nafsu yang baru datang, kemudian memberi tahu kalau ia tidak butuh apa pun
karena acara utama perjalanan pasangan adalah malam yang mereka habiskan
bersama.
--
Yumi membalas pesan Woong memberi tahu kalau ia menyukainya setelah
melihat gambarnya, saat Woong mengirimkan rekomendasi hotel.
Woong menelpon Yumi memberi tahu kalau ia belum memesan
kamar hotel karena server hotel sedang rusak, jadi tidak bisa memesan dan harus
menemui investor kemudian menyuruh Yumi yang memesan kamarnya.
Tepat pukul 12 siang, Yumi memesan kamar di hotel Julie.
Tidak ada pilihan lain jadi kita ambil saja ucap Sel Nafsu seraya menyeka darah
yang keluar dari hidungnya karena mimisan. Kurasa kita bisa menikmati berbagai
pemandangan ucap Sel Emosi seraya tersenyum.
Sel Etika datang dengan berlari menghampiri para Sel kemudian
berkata ada sopan santun dan tata krama di dunia ini dan ini perjalanan pertama
dengan pria, bertanya bagaimana bisa ada kamar mandi berdinding kaca ini sangat
tidak senonoh.
Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya Yumi memesan kamar
dengan berpemandangan laut, ranjang ganda dan kamar mandinya berdinding kaca,
karena hanya punya kamar berpemandangan laut dengan ranjang kembar.
--
Woong menghentikan mobilnya di depan Yumi kemudian turun
menyuruh Yumi masuk, setelahnya mereka mulai berangkat bersama. Setelah sampai
Woong dan Yumi segera naik menuju kamar yang telah di pesan oleh Yumi.
Ada apa tanya Woong saat melihat kamar mandi dengan dinding
kacanya. Yumi memberi tahu kalau ia hanya memesan kamar ranjang ganda
berpemandangan laut seperti yang kau katakan.
Apa mereka memberitahumu soal kamar mandinya tanya Woong. Yumi
menyuruh Woong melupakannya karena pemandangannya indah jadi mari kita mandi
bergantian yang lainnya bisa menunggu di luar, memberi tahu kalau ia tidak
keberatan.
--
Yumi menelpon Woong karena tidak melihatnya berada didalam
kamar. Woong memberi tahu kalau ia sedang berada di lobi, akan mengajukan
keluhan. Setelah menutup telponnya Yumi berlari keluar untuk menyusul Woong.
Kami memesan kamar ranjang ganda dengan pemandangan laut yang
normal, Anda seharusnya memberi tahu kami saat kami memesan kamar ucap Woong kepada
petugas hotel, jadi aku mengajukan keluhan karena kami mendapatkan kamar itu
padahal kami tidak memintanya. Itu tidak mungkin terjadi ucap petugas tersebut.
Setelah tiba di kantor, Yumi segera menghentikan rekaman
telponnya kemudian menarik Woong pergi, memberi tahu kalau ia yang meminta
kamarnya.
Tanpa sengaja Woong menjatuhkan buku mengenai keyboard saat
di tarik Yumi, membuat rekaman tersebut kembali diputar, “Aku tak peduli, aku
suka kamar mandi berdinding kaca. Kamar mandi yang berdinding kaca! Kumohon!”
Habislah kita ucap Sel Akal seraya tertawa terbaha-bahak. Apa
yang kau lakukan, apa kau sudah gila tanya Sel Emosi.
--
Aku bilang jangan memesan kamar mandi kaca, kau mendengarkan
si mesum Nafsu dan memilih langkah irasional, sekarang lihat betapa
memalukannya ini ucap Sel Etika kepada Sel Emosi dan Akal. Sel Emosi menyuruh
Sel Etika diam, karena Akal sudah kehilangan akal sehatnya.
--
Woong mengajak Yumi makan setelah keluar dari kantor, dan
sekarang mereka tengah berada di restoran dan makan bersama. Apa yang akan kita
lakukan dengan kamarnya haruskah kita menggunakannya tanya Woong memberi tahu
kalau sulit memesan tempat lain, ini akhir pekan.
Kau menyuruhku memesan kamar ranjang ganda berpemandangan
laut jadi kulakukan dan hanya itu kamar yang tersisa bukannya ingin kamar mandi
dengan dinding kaca ucap Yumi. seraya menahan tawanya, Woong memberi tahu kalau
ia mengerti.
Kau mentertawakanku tanya Yumi kemudian berkata kau pikir aku
mesum, saat kau diare semalaman di rumahku, aku tidak pernah tertawa ini bahkan
tidak lucu dibandingkan itu.
--
Dengan marah, Sel Cinta berkata itu agak kejam, picik sekali
dia membahas itu. Sel Akal menyuruh Sel Cinta tenang, memberi tahu kalau Yumi
mengatakan itu karena malu jadi kita harus memakluminya.
Raja Jengkel bersama para Sel pengawalnya berjalan menuju
desa. Para Sel pengawal memberi tahu kalau suasana hati Raja sedang buruk,
kalian semua harus memberi jalan.
Yang Mulia, maaf aku harus memberitahumu tapi ini bukan
waktunya untuk jengkel ucap Sel Akal seraya berlutut dihadapan raja, karena
Yumi sangat malu dan dipermalukan jadi kita harus memakluminya. Terserah ucap
Raja Jengkel seraya memalingkan wajahnya kesamping.
--
Yumi kembali berkata bayangkan dirimu di posisiku dan
pikirkan bagaimana perasaanku. Aku merasa tidak enak ucap Woong, haruskah kita
pulang saja dan membatalkan hotelnya lalu pulang. Terserah kau saja, aku tak
peduli ucap Yumi.
Pilihanmu bagus, lebih baik pulang daripada menjadi orang
mesum ucap Sel Etika. Tidak teriak Sel Nafsu kemudian bertanya apa yang kau
bicarakan padahal kita sudah sejauh ini.
Saat dalam perjalanan, Yumi memberi tahu kalau tasnya masih
di kamar, membuat Woong memutar mobilnya kembali menuju hotel.
--
Kau sudah membatalkannya tanya Yumi kepada Woong yang
menyusulnya setelah keluar dari lift. Woong memberi tahu kalau ia tidak jadi
membatalkannya karena tidak mau menyia-nyiakan momen ini, setelahnya mereka
masuk kedalam kamarnya kembali seraya berciuman.
BERSAMBUNG……
Photo