1
TAHUN 2009 - PERBATASAN
SURINAME
“Apa kau tahu negara bernama
Suriname? Mungkin tidak asing. Sebuah negara di Amerika Selatan, tepat di atas
Brasil, dengan populasi sekitar 500 ribu orang. Ini adalah negara multi-ras,
multi-bahasa, masih terdapat banyak hutan dan setengah penduduknya terlibat
perdagangan narkoba.
Apa yang dilakukan pria Korea
di sana? Kisah yang akan aku ceritakan ini adalah jawabannya. Meski sulit
dipercaya, tapi semua yang akan aku bagikan ini, aku alami secara langsung. Aku
yakin beberapa di antara kalian akan meragukan kebenarannya. Tapi silakan
dengar dan nilai sendiri.”
2
“Pada tahun 1968, tahun yang
sama ketika aku lahir, ayahku mengajukan diri berperang dalam Perang Vietnam. Dia
berjuang selama lima tahun di hutan sampai pasukan Amerika akhirnya ditarik
keluar dan perang berakhir. Ayahku kembali dari perang dengan kaki yang
pincang. Dalam ingatanku, aku melihat jelas wajahnya di dalam foto di mana
ayahku memegang pistol besar. Aku penasaran apa yang ayahku lakukan di negara
itu, dan untuk apa pistol itu.
Tapi aku terlalu takut untuk
bertanya kepadanya dan butuh waktu 30 tahun bagiku untuk memahami alasannya.
Begitu masuk SMP, aku mulai berlatih judo atas saran guruku. Aku baru berusia
14 tahun saat memulai judo…saat itulah ibuku meninggal. Dia terjatuh saat ingin mengirim Yakult dan ditemukan
setelah tiga jam. Ayah membesarkan kami bertiga dengan melakukan pengiriman
semen. Dia menyetir 20 jam sehari selama enam tahun hingga tidak bisa bertahan
lagi. Aku harus mencari nafkah bagaimanapun caranya.
3
Saat siang, aku menjual
makgeolli pada pendaki di Gunung Soyo. Pada malam hari, aku akan bekerja di bar
karaoke. Berkat itu, aku belajar banyak hal yang tak kudapat di sekolah. Karena
aku jarang di rumah, keadaannya selalu berantakan. Aku tak bisa melakukannya sendiri lagi jadi aku
menelepon gadis-gadis yang menyukaiku. Mereka semua sangat terkejut saat kuajak
menikah tapi seorang gadis bersedia dan segera pindah ke rumahku. Kali ini, akulah
yang terkejut. Tinggal bersama istriku membuat semua lebih stabil.
Kami bisa bernafas setelah
kedua adikku lulus SMA kemudian, anak-anakku lahir. Dengan hadirnya mereka, penghasilanku
tidak begitu cukup jadi aku belajar memperbaiki mobil dan membuka bengkel di
depan Pangkalan Angkatan Darat AS. Setelah berhasil menjadi manajer di bar
karaoke, aku akhirnya mengambil alih tempat itu. Meskipun harus mengambil
pinjaman untuk deposit, akhirnya aku punya rumah. Aku pikir sisa hidupku akan lancar tapi aku tidak
yakin berapa lama bisa hidup seperti ini. Hidup terus membebaniku dan sesuatu
harus berubah.
4
Eung Soo pergi ke bengkel In
Gu, memberikan bingkisan menyuruh memberikan kepada istri dan anak-anaknya.
Malam harinya In Gu dan Eung Soo makan bersama di sebuah kedai. Seraya
menunjukkan hidangan ikan, Eung So bertanya ikan pari ini berasal dari Chili,
bagaimana jika kau bisa membawa ikan ini secara gratis dan menjualnya di pasar domestic,
kemudian memberi tahu kalu ada sebuah negara yang tidak makan ikan pari dan
membuangnya.
Apa kau tahu Suriname tanya
Eung Soo kemudian menunjukkan video orang-orang Suriname membuang ikannya dan
berkata negara kecil di atas Brasil, populasinya sekitar 500 ribu orang, seluruh
pantai itu penuh dengan ikan pari tapi orang-orang di sana tak terlalu suka
ikan pari. Apa kau serius tanya Gu. Ikut
denganku dan buktikan sendiri ucap Eung Soo.
5
Dan sekarang di rumahnya, In
Gu sedang membujuk Hye Jin (istrinya) agar mengijinkannya pergi ke Suriname
tapi Hye Jin menentangnya. Setelahnya In Gu di ikuti pekerja pergi ke bar dan membereskan
kekacauan yang terjadi dengan menawarkan sejumlah uang. Tapi orang tersebut
ternyata seorang polisi dan membahas tentang kepemilikan lisensi untuk kelabnya
dan mempekerjakan gadis di bawah umur di sini. In Gu meletakkan uang di meja
kemudian memukul polisi tersebut dan pergi dari sana.
6
Dan pada akhirnya, In Gu tetap
pergi ke Suriname. Setelah sampai di Negara tersebut, In Gu di sambut oleh Eung
Soo. Aku membeli satu ton penuh dengan satu dolar per kilo ucap Eung Soo saat membawa
In Gu pergi ke ruangan tempat penyimpanan ikan pari miliknya. Setelah
berteleponan dengan Hye Jin, In Gu kembali menghampiri Eung Soo dan makan
bersama. Para warga lokal, Eung Soo dan In Gu sedang bekerja membekukan ikan
parinya.
Beberapa polisi memasuki
pabrik dan menanyakan kepemilikan pabrik kepada In Ho. Dan sekarang mereka
bertiga tengah duduk di sebuah ruangan dengan polisi tersebut yang menyuruh In
Gu memayar 2.000 dolar sebulan. Jika dalam sebulan kami beruntung dan banyak
ikan pergi ke Korea, kami akan memberimu 2.500 dolar tapi jika pengiriman
sedang tidak beruntung, kau hanya mendapatkan 1.000 dolar ucap In Gu dan di
setujui oleh polisi tersebut. Setelahnya pabrik milik In Gu di pasangi papan bertuliskan
DILINDUNGI OLEH TENTARA SURINAME.
7
Sekarang kita punya dukungan
dari aparat Suriname ku rasa semua akan berjalan mulus ucap Eung Soo. Sepertinya
pemikiranmu terlalu sempit, orang yang paling tak bisa kau percayai di dunia
ini adalah pegawai pemerintah karena mereka hanya bersantaidan tak bertanggung
ucap ucap In Gu kemudian menjawab telepon yang masuk dari Tuan Shin dan
menanyakan ikannya sudah datang atau belum.
Tuan Shin meminta In Gu
kembali mengirimkan 500 kilo minggu depan. Kenapa kau menerima permintaannya
tanya Eung Soo setelah teleponnya berakir. Tuan Shin bersedia membayar 8.000 won
untuk setiap kilo yang kita kirimkan pada tanggal 23 ucap In Gu. Setelanya
mereka kembali melanjutkan pekerjaannya.
8
In Gu sedang berada di bar,
berteleponan dengan anak perempuannya. Sementara Eung Soo sedang menari bersama
yang pengunjung bar lainnya. Tiba-tiba segerombolan orang muncul dan mendorong
Eung Soo hingga terjatuh di lantai. Melihatnya, In Gu segera menghampiri Eung
Soo. Kalian menjalankan bisnis pengiriman ikan pari Suriname, kalian harus
membayarku ucap salah satu dari mereka yang bernama Chen Zhen.
In Gu memberi tahu kalau ia sudah
bekerja sama dengan tentara. Aku seorang pengusaha dan laut Suriname adalah
milikku jadi aku ingin 5.000 dolar sebulan untuk ikan yang kau ambil ucap Chen
Zhen. Karena In Gu tidak mau memberikannya uang, Chen Zhen membawa In Gu
kesebuah tempat dan dengan anak buahnya sedang memukuli In Gu kemudian berkata
beri aku 5.000 dolar sebulan, jika tidak, aku akan membunuhmu.
9
10
Ke esokan paginya, In Gu bersama
Eung Soo pergi ke gereja. In Gu menyuruh Eung Soo mengambil gambar dirinya yang
sedang berdoa dan mengirimkannya kepada Hye Jin. Yo Hwan sebagai pendeta tengah
berdiri di podium memimpin doa. In Gu dan Eung Soo akan pergi tapi ketauhan
oleh Yoo Hwan, membuatnya memperkenalkan diri di depan semua orang.
Dan sekarang mereka berdua
sedang berada di salah satu ruangan di gereja. Mengambil ikan pari dari
Suriname dan menjualnya ke Korea, itu ide yang sangat bagus ucap Yo Hwan
kemudian bertanya apa kalian menghadapi banyak kesulitan dalam menjalankan
bisnis. Ini hanya konflik perdagangan antarnegara, kami akan menyelesaikannya
jawab In Gu. Masalah apa itu tanya Yu Hwan kembali.
Kami mendapatkan pemasok
untuk ikan pari lalu beberapa orang Tiongkok mengklaim kepemilikan laut dan
kami harus bayar tapi tentara yang telah kami bayar mengatakan mereka hanya
menangani masalah darat jadi kami bingung harus bagaimana ucap Eung Soo. Apakah
orang Tiongkok itu punya rambut panjang tanya Yu Hwan dan jawab ya oleh Eung
Soo kemdian berkata dia seorang gangster bernama Chen Zhen yang tega membunuh
manusia demi uang dan memberi tahu akan membantu.
11
Dan sekarang In Gu dan Eung
Soo berjalan mengikuti Yu Hwan, berada di kebaktian di Pecinan dan memasuki
salah satu restoran. Yo Hwan menyuruh Misionaris Byun memesankan makanan
kemudian duduk di kursi bersama dengan In Gu dan Eung Soo. Nelayan sialan,
membawa pendeta ke sini ucap Chen Zhen dengan mawah saat melihat In Gu kemudian
bertanya kepada Yu Hwan, kenapa datang ke restoranku.
Ikan pari di Suriname adalah
milik Tuhan, saudara Kang ini, dikirim oleh Tuhan ke sini untuk menangkap ikan
pari-Nya jadi jangan ganggu bisnis mereka ucap Yu Hwan kepada Chen Zhen seraya
menunjuk In Gu. Kali ini aku akan menyelamatkan wajahmu, jika sangat ingin ikan
pari itu maka kau dapat memilikinya ucap Chen Zhen kemudian pergi dari sana. Semua
berjalan dengan baik ucap Yu Hwan kepada In Gu.
12
Pendeta itu luar biasa, natal
tahun lalu dia bahkan membangun sejumlah peternakan dan pabrik, dia dekat
dengan politisi dan presiden karena dia sangat berpengaruh di sini, orang-orang
memanggilnya pejabat Suriname dan beberapa mengatakan mungkin dia akan mencalonkan
diri sebagai presiden ucap Eung Soo kepada In Gu yang sedang membicarakan Yu
Hwan.
Kau pikir itu mudah, apa kau
akan memilih orang Tiongkok atau Meksiko sebagai presiden Korea tanya In Gu. Di
sini ada banyak ras, mereka pernah memilih perdana menteri orang Tiongkok ucap
Eung Soo. Ayo berkunjung dan berikan dia upeti, mari kita pilih yang paling
segar dan berikan kepada pendeta lalu arak ginseng yang dikirim istrimu minggu
lalu ucap In Gu. Baiklah kita berikan itu ucap Eung Soo.
13
In Gu terbangun dari tidurnya
dan menjawab telepon yang masuk dari Kapten Kim dari kapal Dolphin. Aku mampir
ke Aruba untuk mengambil muatan dan terkena inspeksi, mereka menemukan kokaina
di ikan parimu dan mereka menginterogasiku selama lima hari ucap Kapten Kim
kemudian bertanya apa kau memuat narkoba ke kapalku. Aku tak mungkin
melakukannya ucap In Gu, memberi tahu akan mecari solusinya.
Aku hanya ingin memberitahumu
bahwa barangmu akan kutinggal di Aruba ucap Kapten Kim dengan marah dan menutup
teleponnya. Pergilah ke kantor yurisdiksi dan cari tahu apa yang terjadi,
sekarang pukul 10.30, mereka belum tidur ucap In Gu kepada Eung Soo, memberi
tahu kalau ia akan menghubungi Yu Hwan karena dekat dengan presiden, mungkin
dapat membantu. Aku akan periksa ke kantor yurisdiksi, mari saling mengabari
ucap Eung Soo kemudian pergi.
14
Maaf menghubungimu selarut
ini, saat ini aku sedang terjebak masalah dan terpaksa menghubungimu ucap In Gu
kepada Yu Hwan melalui telepon. Jangan panik, tunggulah dengan sabar, aku akan
coba mencari solusi ucap Yu Hwan kemudian mengakhiri teleponnya. Mendengar
sirine polisi, In Gu mengecek dan melihat polisi berada di depan rumah
tempatnya tinggal kemudian melarikan diri tapi para polisi berhasil mengepungnya.
BERSAMBUNG……
Photo