Translate

Minggu, 09 Juni 2024

Sinopsis The Law Cafe Episode 1

All Content From KBS2




1

Sidang sedang berlasung dengan seorang pengacara menjelaskan khasusnya membela klien. Di mejanya, Yoo Ri tersenyum kemudian menyela dan membela kliennya. Anda sudah menyerahkan bukti terkait wewenang atas mesin itu tanya hakim. Tentu saja ucap Yoo Ri kemudian mengambil dokumen dan kembali berkata perjanjian bisnis antara Kangwoo Motors dan NE System.

“Aku Pengacara Kim Yoo Ri. Aku bagian dari yayasan kesejahteraan publik di firma hukum, mewakili orang kurang mampu dan memberi nasihat hukum gratis dan menangani litigasi kepentingan publik.”

Setelah selesai sidang, orang bersama Yoo Ri, memarahi Yoo Ri karena menyela hakim dan menyuruhnya berpakaian sederhana. Yoo Ri terkejut saat memasuki ruangannya melihat CEO Hong yang menyambutnya. CEO Hong membawa Yoo Ri ke sebuah restoran dan memperkenalkannya kepada Anggota Dewan Yoon Ju Hwan. Setelahnya mereka makan bersama dengan CEO Hwang dan Ju Hwan bertanya kepada Yoo Ri apa yang kamu. Setelah menelan makanannya, Yoo Ri menjawab aku ingin mengelola kafe.

2

Dan sekarang, Yoo Ri sedang mengikuti Agen property yang membawanya di sebuah bangunan. Agen property menjelaskan kalau tempat ini bagus dan juga tenang tapi pemiliknya tinggal di atap. Yoo Ri bersama dengan penjual tersebut melihat-lihat di dalam bangunan dengan penjual memberi tahu ini kafe pembacaan kartu tarot. Aku akan mengambil tempat ini ucap Yoo Ri dan menjadikannya kafe.

“Ada pepatah, menjadi pengacara tiga tahun bisa merusak sebuah keluarga. Aku menyadari sesuatu setelah bekerja sebagai pengacara. Pengacara yang sangat kompeten menyelesaikan masalah sebelum ke pengadilan. Selesaikan masalahmu seharga kopi. Pengacara di luar pengadilan. Bagaimana menurutmu? Menurutmu aku akan mendapat banyak pelanggan?”

3

Episode 1, Kafe Hukum

Semua tamu undangan bertepuk tangan saat Se Yeon berjalan di altar. Melihat Jinki menangis, Se Yeon menyuruh menghentikannya. Yoo Ri yang menghadiri pernikahan keduanya menertawakan Jinki karena menangis diacara pernikahan dan malam menangis sendiri saat membacakan surat untuk sang pengantin. seseorang tersenyum kemudian pergi dari sana. Melihatnya, Yoo Ri mengejar dan memanggil orang tersebut dengan Kim Jung Ho.

“Se Yeon, Jinki, dan pria ini, namanya Kim Jung Ho. Sejak dia pindah ke SMA kami, kami berempat selalu berkumpul bersama. Tapi pria ini menghilang beberapa tahun lalu. Kurasa dia menghindariku.”

4

“Namaku Kim Jung Ho. Aku menulis novel. Rata-rata jumlah pembaca harianku di Ridipedia adalah 817. Novelku masuk 50 Teratas Mingguan selama enam pekan berturut-turut. Untuk penghasilanku... Itu belum berarti, tapi aku punya harapan tinggi untuk novel baruku. Tetanggaku terus memanggilku "pria pengangguran". Namun, sebenarnya, itu hanya masalah jika kamu tidak punya apa-apa.”

Jung Ho sedang berendam di kolam plastik. Kimcheon daek datang, menyuruh Jung Ho turun untuk makan. Jung Ho memakai pakaiannya kemudian turun. Dan sekarang, Jung Ho sedang makan bersama dengan Kimcheon daek dan bu Choi. Woojin datang dan bergabung makan dengan mereka. Setelah makan, semua orang bermain kartu searya membicarakan pemilik kafe di lantai 2 (Yoo Ri).

5

Yoo Ri keluar dari kafe, membuatnya bertemu dengan Jung Ho. Dan sekarang mereka berdua sedang berada di salah satu ruangan. Di pernikahan Se Yeon dan Jinki, kenapa kamu pergi tanpa menyapaku tanya Yoo Ri. Jung Ho memberi tahu kalau ia sibuk. Agen property menertawakannya dan berkata kamu selalu di rumah, menulis novel.

Kamu menulis novel tanya Yoo Ri. Jung Ho balik bertanya kamu mau membuka kafe. Benar, kamu berhenti dari pekerjaan bagusmu dan menganggur sekarang ucap Yoo Ri. Kesepakatan ini batal ucap Jung Ho kemudian pergi dari sana. dengan segera, Yoo Ri menyusulnya.

6

Malam harinya, Yoo Ri mengikuti Jung Ho ke rumahnya. Kenapa kamu berhenti bekerja tanya Yoo Ri. Bukannya menjawab, Jung Ho balik bertanya bagaimana denganmu, kenapa kamu meninggalkan firma hukummu. Aku pergi untuk membuka kafe dan akan melakukan konseling hukum jawab Yoo Ri. Kamu bahkan tidak tahu perbedaan antara latte dan cappuccino dan selalu bertindak sebelum banyak berpikir ucap Jung Ho dengan kesal.

Aku sudah lama merencanakan ini ucap Yoo Ri kemudian bertanya kamu melakukan ini bukan karena kita pernah berkencankan. Jung Ho menertawakannya kemudian berkata itu sudah lama sekali. Suka atau tidak, kita sudah meneken kontrak, aku sangat suka lokasi ini dan tidak berniat membatalkan kontraknya jadi, jika kamu ingin mengusirku, kamu harus mengambil tindakan hukum ucap Yoo Ri kemudian pergi.

7

Saat kuliah, semua orang menganggap berpacaran, Jung Ho dan Yoo Ri sepakat untuk berkencan beneran. Setelahnya mereka berdua selalu bersama-sama. Hingga saat malam natal, Jung Ho memasuki kafe, duduk di depan Yoo Ri. Menyadari Jung Ho hanya diam, Yoo Ri bertanya kenapa, ada masalah. Mari kita hentikan yang kita lakukan sekarang, aku tidak mau lagi ucap Jung Ho kemudian pergi. Yoo Ri hanya diam melihat secangir kopi di depannya.

8

Ke esokan paginya, Jung Ho menerima paket yang ternyata surat gugatan dari Yoo Ri. Dengan kesal, Jung Ho menelepon Yoo Ri dan menanyakannya. Tuan tanahku membatalkan perjanjian sewaku tanpa pemberitahuan jadi aku harus menempuh jalur hukum ucap Yoo Ri kemudian mematikan teleponnya.

Yoo Ri pergi ke Kangwoo motors, menemui pekerja dan menyuruh bersaksi di pengadilan bahwa kalian sering bersih-bersih saat mesin menyala karena kecelakaan ini tidak akan terjadi jika pencegahan dasar diambil. Malam harinya Yoo Ri kembali pergi ke kantor, memasuki ruangannya dan melihat CEO Hwang. Kamu sudah menyerahkan surat pengunduran dirimu, kenapa kamu bekerja sangat keras tanya CEO Hwang. Yoo Ri memberi tahu kalau ia sangat ingin memenangi kasus ini sebelum pergi.

9

“Kamu mau tahu kenapa harus kafe? Dari pengalaman, aku tahu bahwa hidup bisa hancur dengan sangat mudah. Serta saat itu hancur, kamu tiba-tiba membutuhkan sesuatu yang tidak pernah kamu pedulikan, kamu butuh hukum. Aku tahu aku tidak bisa mengubah apa pun pada hari itu tapi aku menyadari sesuatu setelah belajar hukum dan sadar ada banyak kesempatan yang terlewatkan bahkan sebelum sidang dimulai, itu sebabnya. aku ingin membuat kopi.”

Yoo Ri sedang berjalan bersama Se Yeon dan menghentikan langkahnya saat melihat berita tentang gudang distribusi di kota Pocheon terbakar. Dengan tergesa, Yoo Ri pergi ke rumah sakit, menemui ibunya. Ok Ja menahan Yoo Ri yang akan masuk dan berkata Ayahmu terlalu terluka dan tidak ingin ini menjadi kenangan terakhirmu tentang dia. Setelah kejadian tersebut, ayah Yoo Ri di tuduh menjadi pelaku kebakaannya.

10

Karena dia mengirim laporan hukum, aku akan melawannya dalam tuntutan ini ucap Jung Ho seraya melihat surat tuntutannya kemudian membuka pintu dan melihat Yoo Ri. Dengan segera Yoo Ri masuk kedalam rumah Jung Ho dan menuju toilet. Setelah selesai, Yoo Ri membaringkan dirinya di sofa. Jung Ho duduk di sebelahnya dan menyuruh Yoo Ri pulang. Yoo Ri mengabaikannya dan bertanya apa kamu sebegitunya membenciku hingga berusaha menyingkirkanku, aharus tahu bagaimana perasaanmu yang sebenarnya.

Jung Ho mengabaikannya kemudian membawa Yoo Ri keluar. Kamu sungguh ingin aku pulang tanya Yoo Ri. Jung Ho bertanya bailk, tentu saja, kamu akan menginap. Ya, aku akan minum dan menginap seperti saat kuliah dan aku tidak pernah mengatakan apa pun kepadamu tapi caramu memperlakukanku sungguh membuatku sedih ucap Yoo Ri. Itu karena aku pria dan kamu wanita ucap Jung Ho. Karena mengerti, Yoo Ri pergi dari sana dan memberi tahu akan kembali siang nanti.

11

12

Jung Ho sedag menulis tapi tidak fokus karena memikirkan pertayaan dari Yoo Ri kenapa menghindarinya kemudian menjawab telepon dari Yoo Ri. Yoo Ri menyuruh Jung Ho mengantarkan surat pernyataan rekan kerja korban di pabrik. Jung Ho mengambil suratanya dan bertanya pukul berapa persidanganmu dan di jawab pukul 14.30 oleh Yoo Ri. Setelah melihat jam di ponsel, Jung Ho pergi dari sana untuk mengantarkan suratnya dengan berlari.

Di tengah sidang berlangsung, Jung Ho datang dan memberikan suratnya kepada Yoo Ri. Alih-alih surat pernyataan para pekerja pabrik, Anda meminta adanya saksi, apa saksinya hadir tanya sang hakim. Seorang pekerja yang sebelumnya di temui Yoo Ri duduk di kursi sebagai saksi. Yoo Ri menghampiri Jung Ho dan menggenggam tangannya seraya menyurut tetap di sini dan menontonnya. Dengan kesal, Jung Ho duduk di salah satu kursi.

Para pekerja tidak membuat keputusan sesuka mereka tapi mereka terpojok untuk melakukannya, karena alih-alih menempatkan seseorang untuk pekerjaan berbahaya, memojokkan mereka untuk melakukannya jauh lebih jahat ucap Yoo Ri dan berterima kasih kepada pekerja yang sudah datang. Saya pikir kami bekerja di tempat siapa pun bisa mati karena kami tidak cukup berpendidikan dan aaya pikir ini tidak bisa diubah jadi pertimbangkan kasus ini ucap pekerja tersebut.

13

Kamu berutang penjelasan kepadaku ucap Jung Ho kepada Yoo Ri yang menghampirinya. Aku mau tunjukkan yang kulakukan selama beberapa tahun terakhir jadi kupikir kamu harus melihatnya sendiri untuk sedikit memahamiku, jika kamu membiarkanku memulai bisnisku, aku akan beroperasi dengan tenang karena aku hanya menjual kopi dan memberi nasihat ucap Yoo Ri.

Aku sudah mengenalmu selama 17 tahun dan beroperasi dengan tenang, itu mustahil bagimu ucap Jung Ho. Kalau begitu, tetapkan aturannya, mari kita buat peraturan agar kita bisa hidup berdampingan dan kita berdua mempraktikkan hukum ucap Yoo Ri.

14

15

Malam harinya, Jung Ho mulai menulis di laptopnya. Dan keseokan paginya, Jung Ho membawa beberapa kertas dan pergi ke kantor agen property, memberikannya kepada Yoo Ri seraya berkata peraturan, kamu menyarankan kita membuatnya kemarin. Yoo Ri mengambil dan membaca pasal-pasalnya.

“Pasal 2, Ayat 2. Pihak B akan menjauh dari jalur, taman dan supermarket yang digunakan Pihak A dan Pihak B harus aktif bekerja sama untuk membantu Pihak A mempertahankan kualitas hidup sama."

"Pasal 3 Ayat 1. Kecuali Pihak B membuat janji untuk bertemu dengan Pihak A, dia tidak boleh bicara dengannya lebih dahulu. Saat Pihak B harus bicara dengan Pihak A, dia harus mengirim pesan sebelumnya."

“Pasal 112, Ayat 2. Pihak B harus mendapatkan izin Pihak A untuk mengadakan acara untuk lebih dari 30 orang, tidak seperti tujuan awal kafe tersebut."

Dengan marah, Yoo Ri melemparkan kertasnya dan berteriak kamu pikir kamu siapa, berani melanggar kebebasanku berkumpul.

16

“Dia selalu seperti itu. Dia benar-benar gila.”

“Kenapa aku bertindak sejauh itu? Karena aku menyukainya.”

 

BERSAMBUNG……


Photo
















Facebook Twitter