1
Sidang sedang berlasung
dengan seorang pengacara menjelaskan khasusnya membela klien. Di mejanya, Yoo
Ri tersenyum kemudian menyela dan membela kliennya. Anda sudah menyerahkan
bukti terkait wewenang atas mesin itu tanya hakim. Tentu saja ucap Yoo Ri
kemudian mengambil dokumen dan kembali berkata perjanjian bisnis antara Kangwoo
Motors dan NE System.
“Aku Pengacara Kim Yoo Ri.
Aku bagian dari yayasan kesejahteraan publik di firma hukum, mewakili orang
kurang mampu dan memberi nasihat hukum gratis dan menangani litigasi
kepentingan publik.”
Setelah selesai sidang, orang
bersama Yoo Ri, memarahi Yoo Ri karena menyela hakim dan menyuruhnya berpakaian
sederhana. Yoo Ri terkejut saat memasuki ruangannya melihat CEO Hong yang
menyambutnya. CEO Hong membawa Yoo Ri ke sebuah restoran dan memperkenalkannya
kepada Anggota Dewan Yoon Ju Hwan. Setelahnya mereka makan bersama dengan CEO
Hwang dan Ju Hwan bertanya kepada Yoo Ri apa yang kamu. Setelah menelan
makanannya, Yoo Ri menjawab aku ingin mengelola kafe.
2
Dan sekarang, Yoo Ri sedang
mengikuti Agen property yang membawanya di sebuah bangunan. Agen property
menjelaskan kalau tempat ini bagus dan juga tenang tapi pemiliknya tinggal di
atap. Yoo Ri bersama dengan penjual tersebut melihat-lihat di dalam bangunan
dengan penjual memberi tahu ini kafe pembacaan kartu tarot. Aku akan mengambil
tempat ini ucap Yoo Ri dan menjadikannya kafe.
“Ada pepatah, menjadi
pengacara tiga tahun bisa merusak sebuah keluarga. Aku menyadari sesuatu
setelah bekerja sebagai pengacara. Pengacara yang sangat kompeten menyelesaikan
masalah sebelum ke pengadilan. Selesaikan masalahmu seharga kopi. Pengacara di
luar pengadilan. Bagaimana menurutmu? Menurutmu aku akan mendapat banyak
pelanggan?”
3
Episode 1, Kafe Hukum
Semua tamu undangan bertepuk
tangan saat Se Yeon berjalan di altar. Melihat Jinki menangis, Se Yeon menyuruh
menghentikannya. Yoo Ri yang menghadiri pernikahan keduanya menertawakan Jinki
karena menangis diacara pernikahan dan malam menangis sendiri saat membacakan
surat untuk sang pengantin. seseorang tersenyum kemudian pergi dari sana.
Melihatnya, Yoo Ri mengejar dan memanggil orang tersebut dengan Kim Jung Ho.
“Se Yeon, Jinki, dan pria
ini, namanya Kim Jung Ho. Sejak dia pindah ke SMA kami, kami berempat selalu
berkumpul bersama. Tapi pria ini menghilang beberapa tahun lalu. Kurasa dia
menghindariku.”
4
“Namaku Kim Jung Ho. Aku
menulis novel. Rata-rata jumlah pembaca harianku di Ridipedia adalah 817.
Novelku masuk 50 Teratas Mingguan selama enam pekan berturut-turut. Untuk penghasilanku...
Itu belum berarti, tapi aku punya harapan tinggi untuk novel baruku. Tetanggaku
terus memanggilku "pria pengangguran". Namun, sebenarnya, itu hanya
masalah jika kamu tidak punya apa-apa.”
Jung Ho sedang berendam di
kolam plastik. Kimcheon daek datang, menyuruh Jung Ho turun untuk makan. Jung
Ho memakai pakaiannya kemudian turun. Dan sekarang, Jung Ho sedang makan
bersama dengan Kimcheon daek dan bu Choi. Woojin datang dan bergabung makan dengan
mereka. Setelah makan, semua orang bermain kartu searya membicarakan pemilik
kafe di lantai 2 (Yoo Ri).
5
Yoo Ri keluar dari kafe,
membuatnya bertemu dengan Jung Ho. Dan sekarang mereka berdua sedang berada di
salah satu ruangan. Di pernikahan Se Yeon dan Jinki, kenapa kamu pergi tanpa
menyapaku tanya Yoo Ri. Jung Ho memberi tahu kalau ia sibuk. Agen property
menertawakannya dan berkata kamu selalu di rumah, menulis novel.
Kamu menulis novel tanya Yoo
Ri. Jung Ho balik bertanya kamu mau membuka kafe. Benar, kamu berhenti dari
pekerjaan bagusmu dan menganggur sekarang ucap Yoo Ri. Kesepakatan ini batal
ucap Jung Ho kemudian pergi dari sana. dengan segera, Yoo Ri menyusulnya.
6
Malam harinya, Yoo Ri
mengikuti Jung Ho ke rumahnya. Kenapa kamu berhenti bekerja tanya Yoo Ri.
Bukannya menjawab, Jung Ho balik bertanya bagaimana denganmu, kenapa kamu
meninggalkan firma hukummu. Aku pergi untuk membuka kafe dan akan melakukan
konseling hukum jawab Yoo Ri. Kamu bahkan tidak tahu perbedaan antara latte dan
cappuccino dan selalu bertindak sebelum banyak berpikir ucap Jung Ho dengan
kesal.
Aku sudah lama merencanakan
ini ucap Yoo Ri kemudian bertanya kamu melakukan ini bukan karena kita pernah
berkencankan. Jung Ho menertawakannya kemudian berkata itu sudah lama sekali.
Suka atau tidak, kita sudah meneken kontrak, aku sangat suka lokasi ini dan
tidak berniat membatalkan kontraknya jadi, jika kamu ingin mengusirku, kamu
harus mengambil tindakan hukum ucap Yoo Ri kemudian pergi.
7
Saat kuliah, semua orang
menganggap berpacaran, Jung Ho dan Yoo Ri sepakat untuk berkencan beneran.
Setelahnya mereka berdua selalu bersama-sama. Hingga saat malam natal, Jung Ho
memasuki kafe, duduk di depan Yoo Ri. Menyadari Jung Ho hanya diam, Yoo Ri
bertanya kenapa, ada masalah. Mari kita hentikan yang kita lakukan sekarang, aku
tidak mau lagi ucap Jung Ho kemudian pergi. Yoo Ri hanya diam melihat secangir
kopi di depannya.
8
Ke esokan paginya, Jung Ho
menerima paket yang ternyata surat gugatan dari Yoo Ri. Dengan kesal, Jung Ho
menelepon Yoo Ri dan menanyakannya. Tuan tanahku membatalkan perjanjian sewaku
tanpa pemberitahuan jadi aku harus menempuh jalur hukum ucap Yoo Ri kemudian
mematikan teleponnya.
Yoo Ri pergi ke Kangwoo
motors, menemui pekerja dan menyuruh bersaksi di pengadilan bahwa kalian sering
bersih-bersih saat mesin menyala karena kecelakaan ini tidak akan terjadi jika
pencegahan dasar diambil. Malam harinya Yoo Ri kembali pergi ke kantor, memasuki
ruangannya dan melihat CEO Hwang. Kamu sudah menyerahkan surat pengunduran
dirimu, kenapa kamu bekerja sangat keras tanya CEO Hwang. Yoo Ri memberi tahu
kalau ia sangat ingin memenangi kasus ini sebelum pergi.
9
“Kamu mau tahu kenapa harus
kafe? Dari pengalaman, aku tahu bahwa hidup bisa hancur dengan sangat mudah.
Serta saat itu hancur, kamu tiba-tiba membutuhkan sesuatu yang tidak pernah
kamu pedulikan, kamu butuh hukum. Aku tahu aku tidak bisa mengubah apa pun pada
hari itu tapi aku menyadari sesuatu setelah belajar hukum dan sadar ada banyak
kesempatan yang terlewatkan bahkan sebelum sidang dimulai, itu sebabnya. aku
ingin membuat kopi.”
Yoo Ri sedang berjalan
bersama Se Yeon dan menghentikan langkahnya saat melihat berita tentang gudang
distribusi di kota Pocheon terbakar. Dengan tergesa, Yoo Ri pergi ke rumah
sakit, menemui ibunya. Ok Ja menahan Yoo Ri yang akan masuk dan berkata Ayahmu
terlalu terluka dan tidak ingin ini menjadi kenangan terakhirmu tentang dia. Setelah
kejadian tersebut, ayah Yoo Ri di tuduh menjadi pelaku kebakaannya.
10
Karena dia mengirim laporan
hukum, aku akan melawannya dalam tuntutan ini ucap Jung Ho seraya melihat surat
tuntutannya kemudian membuka pintu dan melihat Yoo Ri. Dengan segera Yoo Ri
masuk kedalam rumah Jung Ho dan menuju toilet. Setelah selesai, Yoo Ri
membaringkan dirinya di sofa. Jung Ho duduk di sebelahnya dan menyuruh Yoo Ri
pulang. Yoo Ri mengabaikannya dan bertanya apa kamu sebegitunya membenciku
hingga berusaha menyingkirkanku, aharus tahu bagaimana perasaanmu yang
sebenarnya.
Jung Ho mengabaikannya
kemudian membawa Yoo Ri keluar. Kamu sungguh ingin aku pulang tanya Yoo Ri.
Jung Ho bertanya bailk, tentu saja, kamu akan menginap. Ya, aku akan minum dan
menginap seperti saat kuliah dan aku tidak pernah mengatakan apa pun kepadamu
tapi caramu memperlakukanku sungguh membuatku sedih ucap Yoo Ri. Itu karena aku
pria dan kamu wanita ucap Jung Ho. Karena mengerti, Yoo Ri pergi dari sana dan
memberi tahu akan kembali siang nanti.
11
12
Jung Ho sedag menulis tapi
tidak fokus karena memikirkan pertayaan dari Yoo Ri kenapa menghindarinya
kemudian menjawab telepon dari Yoo Ri. Yoo Ri menyuruh Jung Ho mengantarkan
surat pernyataan rekan kerja korban di pabrik. Jung Ho mengambil suratanya dan
bertanya pukul berapa persidanganmu dan di jawab pukul 14.30 oleh Yoo Ri.
Setelah melihat jam di ponsel, Jung Ho pergi dari sana untuk mengantarkan
suratnya dengan berlari.
Di tengah sidang berlangsung,
Jung Ho datang dan memberikan suratnya kepada Yoo Ri. Alih-alih surat
pernyataan para pekerja pabrik, Anda meminta adanya saksi, apa saksinya hadir
tanya sang hakim. Seorang pekerja yang sebelumnya di temui Yoo Ri duduk di
kursi sebagai saksi. Yoo Ri menghampiri Jung Ho dan menggenggam tangannya
seraya menyurut tetap di sini dan menontonnya. Dengan kesal, Jung Ho duduk di salah
satu kursi.
Para pekerja tidak membuat
keputusan sesuka mereka tapi mereka terpojok untuk melakukannya, karena
alih-alih menempatkan seseorang untuk pekerjaan berbahaya, memojokkan mereka
untuk melakukannya jauh lebih jahat ucap Yoo Ri dan berterima kasih kepada pekerja
yang sudah datang. Saya pikir kami bekerja di tempat siapa pun bisa mati karena
kami tidak cukup berpendidikan dan aaya pikir ini tidak bisa diubah jadi
pertimbangkan kasus ini ucap pekerja tersebut.
13
Kamu berutang penjelasan
kepadaku ucap Jung Ho kepada Yoo Ri yang menghampirinya. Aku mau tunjukkan yang
kulakukan selama beberapa tahun terakhir jadi kupikir kamu harus melihatnya
sendiri untuk sedikit memahamiku, jika kamu membiarkanku memulai bisnisku, aku
akan beroperasi dengan tenang karena aku hanya menjual kopi dan memberi nasihat
ucap Yoo Ri.
Aku sudah mengenalmu selama
17 tahun dan beroperasi dengan tenang, itu mustahil bagimu ucap Jung Ho. Kalau
begitu, tetapkan aturannya, mari kita buat peraturan agar kita bisa hidup
berdampingan dan kita berdua mempraktikkan hukum ucap Yoo Ri.
14
15
Malam harinya, Jung Ho mulai
menulis di laptopnya. Dan keseokan paginya, Jung Ho membawa beberapa kertas dan
pergi ke kantor agen property, memberikannya kepada Yoo Ri seraya berkata peraturan,
kamu menyarankan kita membuatnya kemarin. Yoo Ri mengambil dan membaca
pasal-pasalnya.
“Pasal 2, Ayat 2. Pihak B
akan menjauh dari jalur, taman dan supermarket yang digunakan Pihak A dan Pihak
B harus aktif bekerja sama untuk membantu Pihak A mempertahankan kualitas hidup
sama."
"Pasal 3 Ayat 1. Kecuali
Pihak B membuat janji untuk bertemu dengan Pihak A, dia tidak boleh bicara
dengannya lebih dahulu. Saat Pihak B harus bicara dengan Pihak A, dia harus
mengirim pesan sebelumnya."
“Pasal 112, Ayat 2. Pihak B
harus mendapatkan izin Pihak A untuk mengadakan acara untuk lebih dari 30
orang, tidak seperti tujuan awal kafe tersebut."
Dengan marah, Yoo Ri
melemparkan kertasnya dan berteriak kamu pikir kamu siapa, berani melanggar
kebebasanku berkumpul.
16
“Dia selalu seperti itu. Dia
benar-benar gila.”
“Kenapa aku bertindak sejauh
itu? Karena aku menyukainya.”
BERSAMBUNG……
Photo