DEMON,
BERASAL DARI BAHASA YUNANI KUNO, "DAIMAI" YANG BERARTI BERBAGI TAKDIR
PADA DASARNYA, DEMON HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN MANUSIA DAN MERUPAKAN DEWA
PELINDUNG MANUSIA
“Hidupku
bak tinggal di balik kabut. Aku tidak tahu mana kawan, mana lawan atau hanya
sedang dikepung oleh para lawan. Makhluk yang sedang mendekat itu iblis atau
malaikat? Dia penyelamat atau penghancur? Kebenaran begitu lemah sehingga mudah
tersembunyi di balik kabut tipis.- Do Do Hee”
EPISODE
1 - HIDUP DALAM KABUT
Pendeta
sedang berdoa bersama dengan yang lain. Seorang pria (Jeong Gu Won) dengan mengenakan
tudung muncul, memasukkan tangannya di dalam wadah berisi air dan mengambil bunga
yang berada di dalamnya.
Seketika
semua api pada lentera padam dan orang-orang yang sedang berdoa ketakutan saat
melihat tulisan didinding yang berasal dari darah, membuat semua warga berlari
pergi dari sana.
Jeong
Gu Won berjalan mendekati meja pendeta, meletakkan bunga mawar di atasnya dan
melepaskan tudung dan berbalik.
Jeong Gu
Won menghentikan langkahnya yang akan pergi saat mendapat luka di pipinya
kemudian mengambil salib dan melihat seorang anak perempuan yang
melemparkannya.
Dengan
ketakutan pendeta tersebut datang dan memeluk anak perempuan tersebut. Jeong Gu
Won memberikan salib kepada anak perempuan tersebut kemudian berjalan pergi
dari sana.
Jeong Gu
Won keluar dari sebuah rumah, berjalan menuju tepi sungai dan menghampiri
serorang nelayan (Park Bok Gyu).
Jeong Gu
Won menjentikkan tangannya membuat semua ikan muncul kepermukaan. Melihat tersebut,
Park Bok Gyu menjadi antusias dan menganggap Jeong Gu Won seorang jin.
Jeong Gu
Won memberi tahu kalau ia seorang Demon dari dunia roh jahat dan menjelaskan
artinya kemudian menyuruh Park Bok Gyu untuk menekan kontrak dengan dirinya
yang berisi poin sebagai berikut,
Setelah
meninggal rohnya pergi ke tempat asal (Neraka)
Park
Bok Gyu menyetujuinya dan menekan kontrak tersebut. Setelah selesai, Jeong Gu
Won kembali pergi dari sana.
PENGHARGAAN
DIREKTUR UTAMA TERBAIK KOREA 2023
Semua tamu
memasuki gedung tempat acaranya termasuk Do Do Hee.
Do Do
Hee berdiri di depan meja seraya mengamati orang-orang di sekitarnya yang
tengah minum jamuan seraya mengobrol.
Do Do
Hee menaiki podium dan membeirkan sambutan.
Do Do
Hee sedang bersama Shin Da Jeong, menjawab telepon masuk dari Ju Cheon Sook,
membahas mengenai perjodohan dirinya.
Do Do
Hee menyetujui kencan buta yang di atur Ju Cheon Sook kemudian pergi ke tempat
tersebut.
Sementara
Ju Cheon Sook menjalani tes kesehatan di salah satu rumah sakit.
Disisi
lain, Jeong Gu Won berjalan menuruni tangga seraya menilah jam di bangunan
rumahnya kemudian pergi dari sana.
Dan
sekrang, Jeong Gu Won menemui seorang pria yang merupakan ketua gangster untuk
membahas kontrak.
Jeong
Gu Won hanya diam saat di lempari barang-barang oleh orang tersebut kemudian
membuat orang tersebut meninggal karena serangan jantung. Setelah urusannya
selesai, Jeong Gu Won kembali pergi dari sana. Anak buah ketua gangster
tersebut melihat kepergian Jeong Gu Won.
Do Do
Hee memasuki restoran tempat kencan butanya. Seorang pekerja mendekati Do Do
Hee dan mengantarkannya. Do Do Hee mendekati lelaki tersebut dan duduk di
depannya, melihatnya sedang membaca koran kemudian memasang timer selama 30 menit.
Ternyata
lelaki tersebut adalah Jeong Gu Won.
Dan sekarang
keduanya sedang makan seraya mengorbol memperkenalkan dirinya masing-masing dan
mengenai perjodohan.
Karena
waktunya habis, Do Do Hee berdiri akan pergi dari sana.
Anak buah
seorang gangster tersebut datang ke restoran, mendorong pekerja yang sedang
membawa kue, membuat kue tersebut melayang dan akan terjatuh mengenai Do Do
Hee.
Dengan
segera Jeong Gu Won menarik Do Do Hee di pelukannya dan memegang kue yang akan
terjatuh dengan tangan kanannya. Do Do Hee melepaskannya dan pergi ke kamar
mandi, untuk menenangkan detak jantungnya kemudian memperbaiki riasannya.
Sementara
Jeong Gu Won membawa kuenya di meja dan memakannya. Anak buah tersebut
menghempaskan sendok Jeong Gu Won dan merusak kuenya dengan meremasnya.
Melihat
kejadian tersebut, Jeong Gu Won menjadi marah kemudian membuat semua anak buah
gangster tersebut menghilang.
Setelah
dari kamar mandi, Do Do Hee kembali dan menemukan kuenya yang rusak. Jeong Gu
Won menyuruh Do Do Hee pergi dari sana dan memberi tahu kalau ia tidak peduli
dengan ulang tahun. Dengan kesal, Do Do Hee pergi dari sana.
Jeong Gu
Won berada di kamar mandi, melemparkan koran yang di bawanya di salah satu
bilik kemudian menjentikkan jarinya dan pergi dari sana. Semua anak buah
gangster tersebut berada di satu bilik.
Do Do
Hee berada di mobilnya bersama sang sekertais, menanyakan mengenai jus gula.
Dirut
Mirae Apparel, Noh Su Ahn, dia dekat dengan direktur media pertama yang
memberitakannya usai bertemu di acara peragaan busana baru-baru ini jawab Shin
Da Jeong. Lagi-lagi ada yang mengusikku, padahal aku ingin hidup damai ucap Do
Do Hee dengan kesal.
“Grup
Mirae, salah satu dari sepuluh besar konglomerat Korea, sedang perang saudara. Pencipta
Kerajaan Mirae adalah Tuhanku, komisaris utama, Bu Ju Cheon Suk, atau biasa
kusebut Nyonya Ju.”
SATU
TAHUN LALU
Bu Ju
Cheon Suk sedang mengadakan makan bersama dengan anggota keluarganya yang lain
untuk merayakan ulang tahunnya.
“Putra
pertama Bu Komisaris, Noh Suk Min, Putra mahkota yang tak pernah naik takhta akibat
kalah saing dengan ibunya.”
“Menantunya,
Kim Se Ra, Burung merak anggun yang amat peduli pendapat orang.”
“Putra
semata wayang mereka, Noh Do Gyeong, Dia meraih keahlian jadi manusia tak
kasatmata demi bertahan hidup.”
“Putri
kedua Bu Komisaris, Noh Su Ahn, Dia tergila-gila dengan Prancis dan hidup
bagaikan di Paris, sehingga dijuluki Su Ahn Paris, putra kembar Su Ahn yang
lahir berjarak satu menit, bernama Austin dan Justin.”
“Suami
Su Ahn yang merupakan dosen di kampus Ivy League disebut unikorn karena amat
sulit ditemui.”
“Keponakan
Bu Komisaris, Ju Seok Hoon, meski hanya mereka yang bermarga Ju, hubungannya
dengan Bu Komisaris hanya sebatas bisnis.”
Do Do
Hee datang terlambat karena ada meeting, kemudian bergabung dengan yang lain
dan mengambil gambar bersama.
“Lalu aku yang tak punya hubungan darah sama sekali dengan siapa pun di sini, Do Do Hee, siapakah yang akan meraih takhta Grup Mirae?, jawabannya akan menjadi akhir dari peperangan ini dan awal peperangan baru.”