“Ada
barang yang mengubah hidupku. Saat aku hendak beli ponsel baru, seorang bibi
memberiku daun semanggi. Itu titik balik hidupku. Sejak hari itu, aku lulus tes
masuk sekolah dan menang penghargaan di setiap kompetisi. Juga, direkrut oleh
SM. Aku unggul dalam banyak hal, jadi aku sangat percaya diri.”
Taeil,
apa kau anggap dirimu beruntung?
Taeil:
Ya. Kurasa aku orang yang beruntung.
Bisa perlihatkan
semanggi berdaun empat itu?
Taeil:
Sudah hilang.
TAEIL
Taeil:
Tempo hari saat tengah malam, aku selesai menonton Reborn Rich dan bersiap untuk
tidur, di rumahku ada tiang (itu sebenarnya perabotan dan pilar) jatuh ke
arahku, secara refleks, aku berusaha menahannya dengan tangan kiri, dan
beginilah akhirnya.
Doyoung:
Kak Taeil itu terkesan bersahaja, padahal sebenarnya luar biasa, terkadang Kak
Taeil berlagak cuek padahal sebenarnya memperhatikan kami, saat dia begitu, aku
sangat tersentuh, dia seperti seorang kakak tapi terkadang dia juga
kekanak-kanakan.
Haechan:
Kak Taeil bisa tidur kapan saja dan di mana saja, misalnya, saat kami bekerja, tiba-tiba
sadar kurang satu orang. "Siapa? Sepertinya Kak Taeil.", aku
meneleponnya dan ternyata dia sudah pulang atau dia bilang sedang ambil paket,
tak bisa diprediksi dia ke mana, ada ungkapan orang spontan punya daya tarik
sendiri atau semacam itu, begitu mengenal Kak Taeil, akhirnya aku paham maksud
ungkapan itu.
Jungwoo:
Saat bersamanya, aku merasa tenang, dia bisa membuat orang nyaman.
Taeyong:
Terkadang dia anggota yang paling bisa diandalkan di antara anggota grup
lainnya.
Johnny:
NCT 127 tanpa Kak Taeil sulit dibayangkan, kurasa akan sangat hampa tanpanya.
Taeil:
Bernyanyi adalah kelebihanku jadi, apa pun yang kulakukan, aku yakin suaraku
akan bersinar.
Haechan:
Pertama, vokal Kak Taeil cocok sekali untuk NCT 127, suaranya yang bertenaga
dan stabil itu salah satu kelebihan utama NCT 127, dia anggota yang sangat
vital bagi grup kami.
Doyoung:
Karena dia penyanyi yang sangat berbakat, saat membayangkan lagu NCT 127 tanpa
Kak Taeil, mau tak mau aku berpikir grup kami mungkin tak akan seperti sekarang
tanpanya.
Jungwoo:
Aku tak pernah melihat orang yang suaranya khas sepertinya, dia selalu
menakjubkan, belum lama ini, di konser kami, aku masih ingat persis improvisasi
Kak Taeil sangat menonjol, sekujur tubuhku sampai bergidik, kami juga selalu
mengungkitnya, "Wah, cuma Kak Taeil yang bisa begini.", sebesar
itulah arti Kak Taeil bagi kami.
Apa
alasanmu menjadi penyanyi?
Taeil:
Impian itu selalu tebersit di benakku, semua orang pasti pernah impikan itu,
dulu, pikirku, "Wah, hidupku akan berubah drastis." sambil
membayangkan itu, aku berjuang keras dan menghadapi semua kesulitannya, ditambah
lagi, keluargaku, aku merasa bertanggung jawab atas keluargaku jadi, kupikir
"Jika jadi penyanyi, aku bisa mengubah nasib keluargaku." itu salah
satu motivasiku.
Ayahmu
orang seperti apa?
Taeil: Beliau sangat menyayangi anak-anaknya, kasihnya kepada kami tiada duanya, sepertinya akulah anak kesayangannya, menurutku, Ayah lebih menyayangiku ketimbang adikku karena setiap kali aku minta uang jajan, atau ingin membeli sesuatu Ayah selalu memberiku semua uang tunai di dompetnya.
Kalau
ibumu seperti apa?
Taeil:
Seingatku, saat itu, Ibu bekerja 365 hari setahun, tanpa libur, berangkat pukul
tujuh pagi dan pulang larut malam, luar biasa ketekunannya, Ibu pasti bisa
bertahan hidup di mana pun beliau berada, kurasa sekarang pun begitu, beliau
masih orang yang tekun.
“Untuk
beberapa waktu, ibuku, adikku, dan aku sempat tinggal terpisah dari ayahku. Kami
bertiga tinggal sebentar di tempat lain, kami juga sempat tinggal di rumah
bibiku, kami tinggal di berbagai tempat lain.”
Taeil menelepon ibunya.
Ibu Taeil:
Halo, Nak?
Taeil:
Aku sedang syuting, jadi suara Ibu kukeraskan, sutradara memintaku menghubungi
Ibu.
Ibu
Taeil: Kenapa?
Taeil:
Ada yang ingin kusampaikan kepada Ibu, “Terima kasih.”
Ibu
Taeil: Untuk Ibu?, Ibu juga berterima kasih kepadamu, Nak.
Nanti
kutelepon lagi ucap Taeil kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.
Sejak
kapan kau suka menyanyi?
Taeil:
Sejak kelas delapan, tetanggaku sering memuji nyanyianku, teman-temanku
menyemangatiku, aku jadi populer karenanya, aku suka dapat pengakuan dari orang
lain jadi aku bersemangat tiap pergi karaoke.
“Saat
SMP, aku disarankan oleh guru untuk mengikuti kontes menyanyi. Karena itulah
aku berpartisipasi di kontes menyanyi pertamaku. Tapi di sana, aku kalah telak.
Kuceritakan impianku kepada orang tuaku, tapi mereka menentang keras.
Dipikir-pikir
lagi, wajar mereka menentang karena ini jalan yang berat. Meski mereka
menentang, Ayah diam-diam mendaftarkanku ke kursus vocal tanpa sepengetahuan
ibuku. Saat awal aku menyanyi, ibuku sangat menentang. Tetap saja, aku keras
kepala. Begitu aku
serius bermusik, sepertinya mereka mulai mendukungku, kurasa mereka percaya
kepadaku.”
Jika
berjumpa dengan ayahmu lagi, apa yang akan kalian bahas?
Taeil:
Entah kenapa, sepertinya ayahku akan bergurau, mungkin aku akan agak canggung.
“Ayah
mungkin hidup dengan kesibukannya sendiri. Hanya bekerja dan menjalani hidup
biasa yang normal. Mengikuti arus kehidupan. Saat itu adalah permulaan aku
belajar musik, jadi aku sangat ambisius untuk meraih impianku. Karena fokus
pada impian dan masa depanku, aku mampu menghadapi apa pun.”
Bisa jelaskan sedikit tentang lagu yang kau tulis?
Taeil:
Mulanya, aku hanya menggarap tanpa tema spesifik, tapi saat menulis liriknya, aku
mulai mengekspresikan diri dengan menggambarkan diriku, seperti saat aku
melewati masa sulit atau saat sedang banyak pikiran, inti pesanku dalam lagu
itu yaitu masa lalu sudah berlalu, keadaan akan membaik, dan pada akhirnya akan
menghasilkan yang terbaik.
"Will
Be" ADALAH LAGU BALADA, YANG TUNJUKKAN KEPIAWAIAN TAEIL MENULIS LIRIK DAN
LAGU.
LAGUNYA
MENGUNGKAP TEKAD KUATNYA DALAM MERAIH IMPIAN, BERDAMAI DENGAN MASA KECIL YANG
BERAT.
Bersambung……