Translate

Kamis, 31 Agustus 2023

NCT 127: The Lost Boys Episode 1 Part 2

All Content From Disney+



ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis NCT 127: The Lost Boys Episode 1 Part 2. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di tulisan ini untuk menemukan episode selanjutnya. Selamat membaca...^^











Ada seorang anak kecil tengah duduk di kursi dan di depannya Haechan sedang berbaring di lantai. Masuki alam tidur makin dalam, haruskah kita putar balik waktu, berapa umurmu sekarang tanya anak tersebut. Dengan memejamkan matanya, Haechan menjawab 14.


Kau sedang apa sekarang tanya kembali anak kecil tersebut. Aku sedang terjebak jawab Haechan dan melarang sang anak kecil yang akan memutar waktu saat dirinya berumur 20 tahun kemudian kembali berkata aku terjebak di usia 14 tahun.


HAECHAN


“Dulu aku tak butuh teman lain. "Aku bisa bermain dengan grupku. Untuk apa cari teman lain?" Dulu begitulah pemikiranku. Terkadang aku memang penasaran seperti apa rasanya punya teman tanpa ikatan pekerjaan. Aku membayangkan punya teman biasa atau menjalani masa sekolah dengan normal.”


Jaehyun: Aku selalu bilang kepada Haechan, dia manis dan yang paling kusukai dan aku suka keceriaannya.


Yuta: Dia suka bergurau dan sangat usil.


Taeil: Dia selalu mendekat dan memelukku, meski kusuruh berhenti, dia tak mau.


Taeyong: Seingatku, Mark dan Haechan dulu sama-sama menggemaskan, saat itu, mereka masih sangat belia dan kepribadian mereka belum matang, aku kagum melihat anak semuda mereka begitu pandai menyanyi.











KALIAN INGIN MENJADI ORANG DEWASA?


Mark: Sejujurnya, tidak.


Haechan: Aku ingin berhenti menua di usia 20 tahun.


“Sebagai anak didik, aku ingin cepat debut karena motivasiku besar. Menurutku itu salah satu kelebihanku. Tapi satu hal yang kusesali adalah tak punya teman biasa ataupun pengalaman masa sekolah yang normal. Aku tak pernah ikut karyawisata sekolah.”


Anak kecil: Kita harus mencari tahu kenapa jammu berhenti di umur 14 tahun, Kak Haechan, mari perlahan putar kembali waktu yang terhenti dan jelajahi ingatan terdalammu.


Haechan: Sebenarnya, saat kecil pun, aku bukan anak biasa, Ayah dan ibuku adalah musisi dan mereka dipertemukan di dunia music, Ibuku ingin menjadi penyanyi sejak kecil, kami sering pergi karaoke bersama.


“Seiring waktu, beliau menyerah untuk menjadi penyanyi. Ibuku merantau ke Pulau Jeju sendirian untuk mencari nafkah. Beliau fokus bekerja agar hidupku lebih baik. Jadi, aku terbiasa bermain sendiri. Ayahku sangat menyayangiku.











Aku dibesarkan nenekku sampai usiaku enam tahun. Kakekku seorang pengemudi bus wisata. Jadi, setiap tak ada penumpang, Kakek selalu mengajakku naik bus.


Setiap aku bilang lapar, nenekku akan membuatkan ramyeon. Nenek tak menyampaikan kasih sayangnya lewat lisan tapi menyampaikannya lewat makanan. Nenek juga tak pernah marah kepadaku. Beliau yang paling menyayangiku di dunia ini. Aku juga paling sayang dengan Nenek.


Ini terjadi saat umurku enam tahun. Tiba-tiba saja ayahku bilang aku harus kembali ke tempat ibuku. Aku menangis, aku bilang tak mau pergi dan berjanji akan lebih menurut. Aku masih ingat momen itu. Saat itu, meski aku tahu beliau adalah ibuku, beliau orang asing bagiku.


Sekarang, aku ingin melindungi ibuku. Selama ini, Ibu pasti kesusahan. Tapi beliau tak menyerah dan kasihnya kepadaku tak pernah pudar. Aku ingin balas kasih sayangnya.”










Anak kecil tersebut memutar rekaman suara ibu Haechan.


“Haechan. Pasti berat bagimu, ya? Ibu juga benci diri Ibu yang dulu. Maafkan Ibu. Putraku, Haechan. Tak sekali pun Ibu berhenti memikirkanmu. Ibu selalu merindukanmu dan ingin berjumpa denganmu. Tapi Ibu menunggu dan bertahan, berharap kelak kita bisa bersatu dan hidup bahagia bersama. Kau ingat pesan Ibu, 'kan? "Kita berdua sahabat seumur hidup." Terima kasih banyak, Haechan.”


Haechan: Dulu aku ingin cepat dewasa, saat aku kembali ke tempat ibuku, semuanya terasa asing dan tanpa sadar, aku selalu waspada, sekarang, orang tuaku dan keluarga mereka adalah orang paling berharga bagiku di dunia ini, aku benar-benar sayang Ibu, terima kasih, Ibu.


“Kau bahkan masuk kelas unggulan karena giat belajar.” Benar ucap Haechan.


“Saat kelas lima SD, aku mendaftar audisi. Dan aku lulus babak pertama. Saat aku datang ke babak kedua audisi itu, ada kabar tak terduga. Kakekku meninggal dunia.”


Haechan: Tangisku pecah tiada henti, satu-satunya hal yang dulu kusuka hanya menonton acara musik di TV jadi, aku ingat ibuku menyetel acara music untuk menghiburku.







Mark: Haechan itu seseorang yang sangat membantuku untuk menikmati dan belajar banyak soal kehidupan, dia berpengaruh besar bagiku.


Doyoung: Dia menjadi anak didik di usia belia dan tak bisa bersekolah secara normal, meski situasinya sepelik itu, dia sangat cerdas, dia personifikasi dari kata cerdas itu sendiri.


Yuta: Aku tak terlalu cemas soal Haechan, orang yang hebat akan selalu unggul meski tak bersekolah, dan Haechan, dia pintar dan paham kemampuannya, seperti Mark, makanya aku tak khawatir.


Taeyong: Saat ini, kurasa Mark dan Haechan telah tumbuh dewasa jadi aku tak lagi secemas dulu atau merasa harus menjaga mereka.


Johnny: Membuat orang lain tertawa itu tak mudah, begitu pun menenangkan mereka saat diri sendiri sedang susah jadi, rasanya lega punya teman yang mau menghibur orang lain.











Haechan: Sejak aku kecil, hidupku sudah agak berbeda dari yang lain, dulu penampilan luar penting bagiku, alih-alih mengembangkan diri, aku lebih fokus memperbaiki penampilan luar, jika sering dihujani ungkapan cinta dan dipuji soal penampilan oleh semua orang di sekitar kita, kita akan mulai khawatir akan lupa diri, karena itulah aku sulit menerima kritik membangun yang tulus dan proses pengembangan diriku cukup lambat.


KALIAN INGIN MENJADI ORANG DEWASA?


Mark: Sejujurnya, tidak.


Haechan: Aku ingin berhenti menua di usia 20 tahun.


Setelah kini dewasa, apa sentimenmu itu masih sama?


Haechan: Sebagai Haechan dari NCT, dulu aku ingin berhenti tumbuh di usia 20, tapi sebagai pribadi, Lee Donghyuk, tentu aku ingin terus tumbuh dewasa.


“Meski entah kapan akan terjadi, aku ingin merasakan banyak hal. Aku ingin menikah suatu hari nanti. Sebenarnya, aku ingin menjadi ayah. Aku ingin ajarkan putraku seperti apa cinta seorang ayah.”








APA CITA-CITA NCT 127?


Doyoung: Menjadi grup yang serbabisa, Grup yang kualitas musiknya terjaga hingga bertahun-tahun lagi, aku ingin kami bertahan dalam waktu lama.


Taeyong: Aku juga berubah bertahap, menjadi dewasa adakalanya tak menyenangkan, setiap merasakan itu, aku memandang teman satu grup dan merasa kembali muda.


Johnny: Aku ingin menua bersama mereka untuk waktu yang lama, ketika kami menua dan menjadi kakek-kakek, aku ingin punya banyak kenangan indah untuk ditertawakan dan dikenang di masa depan, aku ingin terus bertemu mereka, menua bersama, mengobrol berjam-jam, mengenang masa lalu, ketika kami sudah berumur.

 


Bersambung……

Facebook Twitter