Mark: Penggemarlah
yang memberi peluang hingga kami bisa sejauh ini, mereka segalanya bagi kami.
TUR
DUNIA 2022 'NEO CITY - The Link'
Jungwoo:
Saat pertama kami ke luar negeri, khususnya AS, aku terpukau disambut penggemar
di bandara, padahal kami datang dari belahan Bumi lain.
Taeyong:
Sebelumnya, saat kami tur ke AS atau ada agenda di sana, aku pribadi merasa AS
jauh sekali dari Korea jadi, kadang ada rasa gentar, tapi semua orang menyemangati
dan mendukung kami yang tadinya, prioritas utamaku adalah panggung untuk tampil
tapi kali ini, kurasa prioritasku adalah bertemu penggemar kami.
Johnny:
Sepertinya sudah tiga tahun sejak kunjungan terakhir kami ke AS? Kami semua sangat
antusias, aku yakin kami sudah berkembang dengan cara masing-masing, mungkin
ini pendapatku saja, tapi fandom kami juga cukup berkembang.
Para NCTzen
juga berkata kalau NCT 127 itu menawan dari gaya mereka menari, kerja keras
mereka dalam berkarya, produksinya luar biasa, hebat saat tampil secara
langsung dan sangat tampan.
Doyoung:
Tur pertama kami ke Amerika sungguh berkesan, sampai sekarang, alih-alih merasa
sudah lama tak ke sana, rasanya justru seperti belum lama kami bertemu
penggemar dari AS, aku tersentuh membayangkanmereka semua datang untuk bertemu
kami dan menikmati penampilan kami.
“Kurasa
aura NCT 127 istimewa, dan mereka menampilkan karisma kuat serta aksi panggung
luar biasa yang jarang dimiliki grup musik lain.”
Mark:
Ke kota mana pun kami pergi, masing-masing punya gaya sorakan yang unik, bisa
merasakan perbedaannya membuat kami semangat menjalani tur dan itulah yang
membuat keliling dunia makin bermakna bagi kami.
Taeil:
Contohnya, penggemar dari Korea bersikap layaknya orang Korea, mereka sangat
energik lalu, penggemar kami dari Asia Tenggara, mereka murah senyum dan sangat
antusias, dan penggemar kami di Amerika Utara sangat menikmati konsernya.
Haechan:
Kami punya lagu berbahasa Inggris dan Jepang, tapi aku tersadar bahwa baik bahasa
Inggris, Korea, atau Jepang, bagi mereka itu bukan masalah.
Yuta: Kami
dicintai penggemar dari seluruh penjuru dunia dan kami berkunjung ke banyak Negara,
asalku Asia, aku orang Jepang tapi aku pendengar musik Amerika sejak kecil jadi,
kurasa hal yang sama juga dialami penggemar kami.
Jaehyun:
Aku antusias atas 127 karena setiap anggota sangat unik, kami berasal dari
berbagai bangsa dan berlainan pendapat soal apa yang menarik, jika satu per
satu dipadukan untuk menciptakan karya lebih baik dan menjadi konsep ke
depannya, aku tak sabar menantikan hasil akhirnya.
NCT
127 AKAN MENCERITAKAN MASA KECIL MEREKA - UNTUK PERTAMA KALINYA.
BABAK
2
“Bermula
dari lenganku. Kehangatan menjalar perlahan dari ujung jari. Rasanya hangat dan
nyaman. Sensasinya luar biasa. Selagi menikmati sensasi itu, rohku seolah
meninggalkan ragaku entah ke mana. Dalam bahasa Korea, itu disebut yucheital,
'kan?
Rasanya
aku bisa pergi ke mana pun. Selain itu, rasanya aku seperti bisa terbang.
"Apa kucoba terbang saja, ya?" begitulah pikirku. Saat melihat ke
bawah, tubuh tertidurku memanggil. "Jangan pergi," begitu katanya. Lalu,
aku kembali ke tubuhku lagi. Aku ingin pergi ke antariksa atau planet lain
suatu hari nanti.”
YUTA
Taeyong:
Kesan pertamaku soal Yuta sangat berbeda dibanding sekarang, saat kami pertama
bertemu, dia murah senyum, dia menggemaskan dan lugu, dan sangat polos, seolah
dia tak tahu apa-apa.
Haechan:
Selama beberapa tahun setelah debut, senyum manis selalu menghiasi wajahnya tapi
sekarang, dia sangat karismatik, auranya menjadi seksi.
Mark: Kurasa
sekarang dia lebih blak-blakan serta terus terang menyampaikan ide dan
pendapatnya tapi perasaanku terhadapnya sebagai individu tak banyak berubah,
pribadinya masih sama dengan Yuta yang kujumpai pertama kali, dia sangat baik.
Jungwoo:
Dari luar, dia terkesan sangat keras tapi di sisi lain, menurutku dia sangat
pengertian.
Kau
seorang idola, bukankah mestinya kau cemas soal paparazi?
Yuta: Aku
tak cemas sama sekali, aku biasa bepergian karena sejak awal, aku selalu
bekerja keras dan mengerahkan 150%, kurasa sifatku yang itu tak akan berubah.
Bagaimana
sensasi pengalaman keluar dari tubuh?
Yuta: Terbang
bebas, seperti kupu-kupu?
Lalu,
adakah momen dalam hidupmu ketika kau ingin terbang jauh seperti kupu-kupu?
Yuta:
Aku pernah mencuri uang dari dompet ayah dan ibuku. Karena aku suka model kit
dan saking sukanya dengan model kit, aku sering mencuri uang orang tuaku, namun,
ketika aku berniat mencuri lagi, ibuku memergokiku. "Keluar!"
katanya.
“Musim
salju saat itu sangat dingin tapi ibuku terus mencariku. Di Jepang, bersepeda
itu umum. Aku melihat orang tuaku bersepeda mencariku. Tapi aku tetap sembunyi.
Tidak keluar. Karena tak kunjung menemukanku, ibuku menelepon polisi. Aku jadi
takut. Jika sudah terobsesi sesuatu, aku akan gigih mengejarnya.”
Proyek
apa yang kau kerjakan belakangan ini?
Yuta: Aku
baru syuting film di Jepang dan menggarap banyak proyek solo, aku juga merilis
lagu "Butterfly", itu pertama kalinya kuproduksi musik sendiri, di
bait pertama, ada lirik, "Mereka takkan bisa menghapus warnaku." Karena
aku percaya kepada diriku sendiri seperti kupu-kupu, aku menulis lirik itu
karena aku yakin dan merasa bahwa aku punya potensi untuk memperlihatkan versi
lain dari diriku.
Apa
ada momen lain saat kau ingin terbang bebas seperti kupu-kupu?
Yuta: Saat
masih SMP, hobiku bermain sepak bola tapi aku sangat kewalahan saat latihan,
terutama karena aku sangat benci berlari jadi, aku dikenal sebagai pemain yang
tak pernah lari tapi pelatih mewajibkan kami lari untuk pemanasan, sebelum
berlatih, kami berlari sepuluh kilometer dengan batasan waktu, contohnya, kami
diharuskan finis dalam target waktu tertentu, akhirnya, aku diharuskan menyeret
ban mobil boks, aku lari sambil menggeret ban besar yang terikat di tubuhku.
Yuta:
Jadi, saat lelah berlatih, aku kabur ke rumah kakekku untuk makan, rumah kakekku
dekat dari tempat latihan, bagiku, di sana surge, kepada ayah dan ibuku, aku
mengaku akan pergi latihan sepak bola, padahal, aku diam-diam ke rumah nenekku,
biasanya aku minta dibelikan sesuatu oleh nenekku di toko kelontong, aku makan
banyak camilan lezat, kakekku biasanya pergi ke toko kelontong untuk
membelikanku banyak roti.
Tidak
ketahuan orang tuamu?
Yuta: Tidak,
kakek nenekku tak mengadu.
Kalau
pelatihmu?
Yuta:
Dia tahu, aku jadi dihukum.
Yuta: Kesabaran?
Saat latihan kami memforsir fisik dan grupku berkata, "Kami kelelahan.
Mari sudahi latihannya," aku sering berpikir, "Apa memang seberat
itu?"
Kau
pasti kesulitan beradaptasi dengan bahasa Korea.
Yuta: Sangat
kesulitan, khususnya, saat teman grupku bergurau, pemimpin kami, Taeyong, dulu
sering menjailiku.
Taeyong:
Kalau dipikir-pikir, dulu caraku mengakrabkan diri dengan orang lain lumayan
lucu.
Yuta: Contohnya,
di musim salju, jika aku mandi saat cuaca begitu dingin…
Taeyong:
Aku iseng mematikan lampu dan pemanas air.
Yuta: Saat
kunyalakan, dia matikan lagi, kami bercanda dan melakukan ini berulang kali, saat
itu, aku belum lancar berbahasa Korea jadi, kuterjemahkan dengan ponselku.
Taeyong:
Tentu saja, aku lebih sering melakukannya, meski Yuta juga pernah tapi kami
saling iseng seperti itu supaya suasana di asrama menjadi lebih akrab, selama
masa pelatihan, Yuta bahkan tak tahu cara beli makanan di Korea atau pesan di
mana karena dia tak tahu makanan yang enak, tampaknya dia cari tahu di internet
dengan bahasa Jepang.
Yuta: Seperti
kisah yang kuceritakan tadi, kami sering meributkan hal sepele tapi setelah
semua itu kami tetap kompak dan berjuang keras bersama, berkat kerja keras kami
semua untuk menggapai satu impian, aku bisa di posisi ini sekarang, jadi aku
sangat bersyukur dan sekarang, aku ingin bekerja lebih keras demi mereka.
Doyoung:
Kurasa merantau ke Korea dan beradaptasi dengan budaya asing adalah perjuangan yang
cukup lama harus dihadapi Yuta, ini bukan dalam artian negative, kurasa butuh
waktu lama baginya untuk bisa menerima budaya yang sangat berbeda.
Jaehyun:
Kurasa kepribadiannya yang bebas dan gamblang baru terbentuk belakangan.
Taeil:
Saat masih di pelatihan hingga tak lama setelah kami debut, kurasa ada hal yang
Yuta tutupi karena sungkan, seolah dia menahan diri dari bersikap apa adanya
tapi seiring waktu berjalan, dia belajar mengutarakan pendapatnya, terasa dia
berubah banyak dengan kata lain, dia berkembang, andai aku juga bisa begitu,
meski ingin, aku memang bukan orang blak-blakan seperti Yuta.
Yuta: Aku
juga pernah melewati masa sulit, kami sering bertengkar saat masa pelatihan,
sampai aku bilang, "Aku sudah tak sanggup." lalu kusampaikan kepada
ibuku dan keluargaku, "Aku tak sanggup lagi, aku mau pulang saja."
Ibuku bertanya, "Apa kau rela membuang segala yang telah kau perjuangkan
sampai titik ini, hanya karena perasaanmu saat ini? - Boleh saja pulang, tapi
nanti kau menyesal seumur hidup." Jadi, kuputuskan untuk berjuang dan
mencoba sekali lagi.
“Saat
pertama kali mendarat dari Jepang. Aku teringat akan saat pertama kali aku
datang ke Korea dengan tekad bulat untuk menjadi penyanyi. Terima kasih sudah
mengingatkanku akan momen itu.”
Yuta: Ada
kejadian yang mengubah hidupku yaitu pertemuanku dengan Rino, namanya Rino Nakasone,
dia juga orang Jepang, penari sekaligus guru tari di luar negeri, seorang
koreografer, aku minder saat pertama berjumpa dengannya, kurasa rekan-rekanku
juga sama, sejak masa pelatihan, bahkan setelah kami debut, kami terus berlari
kencang, mengerahkan segala kemampuan, meskipun berat, kami saling percaya, berlari
bersama, bergandengan tangan.
Saat itulah
aku berjumpa dengan Rino, suatu hari, dia bilang "Masing-masing dari
kalian memiliki warna unik, tapi masing-masing tetap tokoh utama yang luar
biasa." lalu, dia memelukku, saat itu juga, mataku terbuka, bahwa dunia
ini luas dan banyak hal yang bisa kulakukan, ada yang mendukung dan menyayangiku
apa adanya, sejak itu, sepertinya keadaan mulai membaik.
“Aku percaya jika kita mendambakan kebebasan, kita harus siap bertanggung jawab atas semua perilaku kita. Jika cuma mau bebasnya saja, itu namanya tidak bijak, jika tidak sukses atau tak punya pencaharian, kita harus siap tanggung sendiri, tapi jika kau menikmatinya, berarti tak apa-apa.”
"Butterfly",
LAGU SOLO YUTA YANG
DIA PRODUKSI DAN IKUT ANDIL MENULIS DIPANDU PENAMPILAN ELEGAN
LAGU INI SOAL MENDOBRAK ATURAN DAN BATASAN, DAN TERBANG BAGAI KUPU-KUPU.