Translate

Kamis, 08 April 2021

Sinopsis Abyss episode 13 part 3


All content from tvN 




Jun Hyuk balik ke mobilnya. Dia kesal banget sama Se Yeon dan Min. Ia bertanya-tanya harus gimana?

Se Yeon sendiri juga kesal sendiri. S*mpah. Min meminta Se Yeon buat tenang. Mereka sudah membuatnya kesal jadi nggak akan bisa buat damai lagi. Ia menyalahkan Se Yeon yang manggil Jun Hyuk b*debah.

Se Yeon meletakkan minumannya dan ngasih tahu kalo maksudnya bukan itu pas bilang dia bukan apa-apa. Artinya dia punya firma. Dan anak baru artinya pengacara baru di firma hukum.

Min baru tahu. Se Yeon merasa kalo ada yang nggak masuk akal. Menurutnya itu kosakata biasa di bidang hukum, tapi orang tadi salah paham dan memarahinya tanpa alasan. Ia lalu minta Min buat ikut sama dia.



Jun Hyuk sampai di kantornya. Ia meletakkan tasnya lalu menelpon seseorang. Kayaknya suami korban. Ia memberitahu kalo ia sudah bicara dengan pengacara Park Gi Man dan ia nggak akan ditelpon lagi.

Ia berpesan kalo mereka mengontaknya lagi atau minta buat damai, maka bilang saja kalo dia akan membuat laporan gangguan. Ngerti?

Se Yeon dan Min tiba-tiba masuk dan mengagetkan Jun Hyuk. Se Yeon merasa kalo kantor itu terlalu bagus buat jadi kantor seorang pengacara.


Se Yeon duduk di kursinya Jun Hyuk dengan santainya. Ia menyebutkan pasal 109 Undang-Undang pengacara menyatakan kalo meniru pengacara bisa dihukum penjara maksimun 7 tahun atau denda maksimun 50 juta won. Tamat!!!

Jun Hyuk merasa takut dan menanyakan apa yang Se Yeon inginkan? Kasus Pak Park? Ia menawarkan untuk meminta korban berdamai.

Se Yeon menggebrak meja. Dah telat!!! Dia datang jauh-jauh nggak cuman buat itu doang. Damai? Harusnya setujunya pas di telpon. Jun Hyuk bingung. Lalu apa?


Min menanyakan siapa yang ada di balik itu semua? Jun Hyuk mengaku nggak bisa ngasih tahu. Dia nggak pernah mengungkap kliennya.

Se Yeon tertawa. Ia melihat foto-foto yang ada di meja. Jun Hyuk mencari informasi orang secara ilegal, melanggar UU Perlindungan Informasi Pribadi. Itu dianggap pelanggaran privasi.

Se Yeon lalu melihat piagam penghargaan yang berjajar di meja belakangnya. Dia tahu kalo itu nggak nyata. Artinya Jun Hyuk memalsukan dokumen. Ia saja bisa menciumnya dari jauh. Apa dia harus nyari lebih teliti?

Jun Hyuk mengancam akan menuntut Se Yeon karena telah mengancamnya. Se Yeon nggak takut. Silakan aja. Ia lalu menunjukkan tanda pengenal jaksanya pada Jun Hyuk. Jun Hyuk langsung ketakutan lihatnya.


Hakim Seo lagi makan sama rekan-rekannya. Orang yang duduk di depannya mengucapkan selamat atas promosi hakim Seo menjadi Hakim Agung. Hakim Seo mengucapkan terima kasih. Mungkin ini promosi di masanya tapi ia menuju area pedesaan dimana ia nunggu untuk kembali menjadi hakim.

Orang yang duduk di sebelahnya merasa kalo nggak ada yang perlu dicemaskan. Mereka tahu betapa cakapbya hakim Seo, tapi...putranya nggak sama.

Orang yang duduk di depannnya membantahnya. Ia sendiri hanya mendengar kabar baik tentang putra hakim Seo. Walaupun masih latihan. Pria di sebelahnya mengiyakan. Dia juga tahu itu. Tapinbukankah belakangan ini ia bermasalah? Ia mengingatkan hakim Seo kalo evaluasi segera datang, tapi sepertinya putranya menaikkan suara pada seseorang di kantor.

Ia melanjutkan kalo detektif datang dan meminta tes DNA. Orang di depannya malah nggak tahu. Buat apa? Orang di sebelahnya memberitahu kalo detektif mengira kalo jaksa Seo adalah putra dari Oh Yeong Cheol. Orqng di depannya nggak percaya.

Hakim Seo memberitahu kalo hasil tes membuktikan kalo ia adalah putranya. Gimana dia mendengar omong kosong itu? Ia merasa kalo orang-orangnya bermulut besar.

Orang itu mengaku tertawa karena menurutnya itu sangat absurd. Orang di depannya membenarkan. Orang di sebelah merasa kalo detektif salah menuduh dengan cara yang paling b*doh. Ia rasa detektif hanya ingin merusak reputasi jaksa Seo. Bukan begitu hakim Seo?

Hakim Seo hanya mengiyakan lalu meminum minumannya.


Se Yeon protes sama Jun Hyuk, gimana dia bisa nggak tahu nama, usia dan pekerjaan orang itu? Jun Hyuk mengaku beneran nggak tahu. Beberapa klien yang terbuka memberitahunya tapi kebanyakan berbisnis di tempat lain saat ia bertanya. Mereka mencari tahu informasi objek bukan kliennya.

Min yakin kalo Jun Hyuk pasti tahu nomor kontaknya. Dia akan menghubunginya. Jun Hyuk mendadak jadi semangat. Ia memberitahu alasan kenapa mereka agensi detektif pribadi nomor satu. Mereka nawarin hal spesial.

Jun Hyuk mengambil laci di meja dan menunjukkannya pada Se Yeon dan Min. Beberapa ponsel. Mereka memberikan itu setelah klien membayar uang muka.

Se Yeon bertanya apa itu? Jun Hyuk memberitahu kalo setelah mereka mendapat tugas, dan uang muka, klien nendapat ponsel agar selalu terhubung. Mereka mengungkap diri dengan memberinya nomor telpon jadi orang yang membutuhkan jasanya nggak akan berani.



Se Yeon menanyakan apa maksudnya. Jun Hyuk nggak tahu? Jun Hyuk tersenyum dan mengaku tahu hal yang terpenting. Wajahnya.

Se Yeon menggambar wajah berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Jun Hyuk. Wajah bulat, rambutnya...nggak botak. Rambutnya agak ikal. Matanya sipit dan lebar. Dengaj kelopak tunggal.

Min melihat gambar Se Yeon dan kayak merasa nggak yakin gitu sama hasilnya. Se Yeon lalu nanyain alisnya. Hidungnya? Agak besar. Bibirnya? Bibir bagian bawahnya lebih tebal dari bagian atas. Seakan ditarik.


Jadi. Se Yeon lalu memberikannya pada Jun Hyuk. Kayak gitu? Se Yeon bertanya apa itu akan membantu buat melacaknya? Se Yeon nyalahin Jun Hyuk. Gambarnya nggak bener karena Jun Hyuk nggak jelas mendeskripsikannya.

Dia lalu nyuruh Min buat manggilin polisi. Kalo nginap dipenjara pasti akan memperjelas deskripsinya. Jun Hyuk ketakutan. Dia mengaku sudah berusaha. Se Yeon juga sudah berusaha. Dia menggambarnya sesuai dengan penjelasannya Jun Hyuk. L

Se Yeon merebut sketsa yang lagi dipegang sama Min dan nunjukkin ke Jun Hyuk kalo itu tadi yang dia deskripsikan. Min membantahnya. Ia merasa kalo itu salahnya Se Yeon.



Keduanya meninggalkan kantor Jun Hyuk. Se Yeon yakin kalo dengan sketsa payah itu mereka akan..menangkap pelakunya. Min merebutnya dan merampasnya. Mereka nelpon korban buat damai dan mereka akan ditelpon kecuali ada masalah.

Se Yeon mengiyakan. Min melanjutkan kalo Jun Hyuk disewa buat menjauhkan korban dari berdamai biar Park Gi Man dipenjara. Se Yeon mengiyakan. Tapi dia masih nggak paham. Kenapa? Siapa? Park Gi Man baru aja mau kelanjutkan hidup tapi kenapa ada yang ingin menghancurkannya?

Ponsel Se Yeon bunyi. Dari Dong Cheol. Dia nanyain soal foto di catatan kasus.


Hee Jin melihat sebuah foto. Dong Cheol mengambilnya dan melihatnya. Ia merasa kalo pria itu bukan Oh Yeong Cheol. Tapi kenapa jaksa Go memiliki foto itu?

Mi Do mengingatkan kalo Dong Cheol bilang itu ada di catatan kasusnya. Ia yakin kalo Se Yeon pasti sudah lama memilikinya. Mi Do bertanya-tanya siapa anak-anak itu? Apa itu Se Yeon saat masih kecil?




Se Yeon pulang bersama Min nggak lama kemudian. Dia heran bisa punya fotonya Tae Jin. Dong Cheol memberitahu kalo itu adalah foto yang Se Yeon simpan di catatan kasusnya.

Dong Cheol memberikan foto itu pada Se Yeon. Se Yeon memberitahu kalo itu foto Seung Hun. Hee Jin memberitahu kalo anak yang di belakangnya adalah Tae Jin. Se Yeon kaget dengarnya.

Dong Cheol ingat kalo itu adalah kasus pembunuhan terakhir Eomsan-dong. Ia menyimpulkan kalo karena itulah ia tahu masa lalunya dan karena itulah dia mati. Se Yeon menyimpulkan kalo Oh Yeong Cheol dan Seo Ji Uk sudah bekerja sama sejak awal.

Flashback...


Ji Uk berniat mengambil alih sebuah kasus dari Se Yeon. Bukan peniru?


Di kesempatan lain Ji Uk mengaku nggak tahu kalo mereka bahkan nggak pernah ketemu. Ia memberitahu Se Yeon kalo para korban yang sebelumnya juga bukan orang yang pantas buat dimusuhin.

Di kesempatan lain Ji Uk mengatakan kalo dia yakin bisa memenjarakan tersangka saat menanganinya kalo kasusnya mudah

Ji Uk nampak terkejut saat Se Yeon bilang kalo dia punya tersangka berdasarkan tanda tangan.

Flashback end...


Se Yeon sampai nggak tahu mesti ngomong apa. Mati kamu! Dasar b*rengsek!!! Ia lalu berlari keluar. Min yang merasa khawatir menyusulnya.


Dong Cheol malah ngira kalo Se Yeon bakal membunuh jaksa Seo. Mi Do rasa mungkin saja. Dong Cheol nggak berani bayangin. Di kantor kejaksaan umum? Mi Do ngangguk.

Dong Cheol nanya lagi, dengan tampilan mirip kamu? Mi Do baru ngeh. A...


Se Yeon mau langsung masuk tapi tanda pengenalnya sudah nggak bisa dipakai lagi. Satpam mendekatinya. Se Yeon marah dan minta dilepaskan.

Akhirnya ia teriak-teriak manggil Ji Uk dan minta dipanggilin. Min dan menenangkannya.

Ji Uk keluar bersama dengan sekretarisnya. Se Yeon sedikit lebih tenang setelah melihat Ji Uk. Semua orang menatap ke arah mereka.



Dengan tenang Ji Uk menghampiri Ji Uk. Dia bertanya kenapa Se Yeon membuat keributan? Se Yeon langsung mengatakan kalo semua itu asalah perbuatannya. Ia memukul dada Ji Uk dan melanjutkan kalo Ji Uk juga yang membunuh Seung Hun.

Ji Uk tetap tenang dan nggak terpancing. 8a meminta agar Se Yeon berhenti menuduh. Kalo terus melakukannya maka ia nggak akan membiarkannya.

Se Yeon nggak gentar. Dipikirnya dia nggak sanggup? Ji Uk pikir bisa ngalahin dia? Dia mrminta Ji Uk buat nunggu. Dia akan mengungkap diri Ji Uk yang menjijikkan. Nggak peduli apa juga. Se Yeon melempar foto yang ia dapat dari Dong Cheol sambil bilang kalo dia sangat menantikannya.


Ia lalu pergi. Min menyusul setelahnya. Orang-orang yang tadi berkerumun mulai membubarkan diri. Sekretaris Ji Uk bertanya apa dia nggak papa? Ia mengambil foto itu tapi langsung direbut sama Ji Uk. Ia lalu pergi duluan meninggalkan sekretarisnya.


Ji Uk berjalan menuju mobilnya dengan terburu-buru. Ia menatap foto itu lagi dan nggak habis pikir. Gimana bisa ada di tangan Se Yeon? Ia meremasnya.

Flashback...


Ji Uk janji ketemuan sama seseorang. Mungkin itu yang namanya Seung Hun. Seung Hun menyapanya ramah. Sudah lama. Ia mengaku terkejut pas lihat Ji Uk di tv padahal pas masih kecil Ji Uk lemah banget jadi anak lain sering memukulinya. Tapi sekarang lihat bahu bidangnya. Apa Ji Uk rajin olahraga?

Ji Uk nggak menanggapi. Seung Hun mengambil gelasnya. Ia merasa kalo Ji Uk sekarang jadi pusat perhatian. Ia hampir aja nggak ngenalin.

Ji Uk minta Seung Hun buat langsung aja. Katanyavmau nunjukkin sesuatu. Apa? Seung Hun mengaku pingin membiarkannya saja. Tapi ia rasa ia harus membicarakannya karena Ji Uk sangat menyangkalnya. Ji Uk membuatnya seolah g*la.

Seung Hun sesumbar kalo penglihatannya bagus. Ia menatap Ji Uk dan bertanya kenapa ia merahasiakannya? Dia kan Oh Tae Jin? Ji Uk diam dan nggak menyangkalnya.




Seung Hun lalu ngambil sesuatu dan meletakkannya di atas meja. Itu adalah foto yang ada sama Se Yeon. Seung Hun mengingatkan kalo itu Ji Uk dan ayahnya. Ia merasa kalo ada yang mencurigakan jadi dia meneliti, dan ternyata orang ngenalin dia sebagai putra hakim Seo Cheon Sik. Ada apa? Apa dia diadopsi? Tapi kenapa? Bukannya ayahnya juga dokter terkenal?

Ji Uk malas dengarya. Ia menanyakan apa Seung Hun cuman penasaran atau ingin sesuatu darinya? Ji Uk tersenyum dan mengatakan yang kedua. Biasanya dia nggak pernah minta sesuatu. Sudah bertahun-tahun ia menyiapkan ujian pengacara, dan karena dihapuskan jadi dia nggak banyak kegiatan. Masuk kuliah hukum juga nggak gampang.

Ji Uk mengangguk paham. Seung Hun melanjutkan kalo dia berniat nyari pekerjaan di firma hukum. Makin besar makin baik. Ji Uk mengangkat wajahnya dan menatap Seung Hun.

Seung Hun tersenyum dan merasa kalo Ji Uk pasti kenal banyak orang di bidang itu. Ji Uk tersenyum kecil tapi nggak bilang apa-apa.


Seung Hun pulang jalan kaki sambil humming. Tiba-tiba dia berhenti karena merasa ada yang ngikutin. Tapi pas lihat belakang, nggak ada orang.

Ia lalu melanjutkan kembali langkahnya. Ponselnya bunyi. Ia melepaskan earphonenta dan menjawabnya. Ia bertanya pada si penelpon. Sudah memikirkannya? Ia akan sangat menghargai kalo bisa dibantuin.

Seung Hun fokus bicara di telpon dan nggak menyadari ada orang mencurigakan yang melintas di belakangnya. Orang itu naik ke atas.


Nggak lama kemudian Seung Hun naik ke atas. Ia senang akgirnya bisa dapat pekerjaan. Ia melepas pakaiannya dan mau masuk rumah. Belum juga dia membuka kunci pintu tahu-tahu pintunya sudah terbuka.

Seung Hun bingung. Apa dia ngebiarin pintunya terbuka? Tanpa merasa curiga ia pun masuk.

Ia mau nyalain lampu tapi lampunya nggak mau nyala. Apa ada pemadaman listrik? Nggak seberapa lama lampu tiba-tiba nyala sendiri. Dan di belakangnya ada Oh Yeong Cheol.

Seung Hun kaget lihatnya dan bertanya siapa dia? Oh Yeong Cheol langsung maju dan mencekik Seung Hun.


Ji Uk sendiri berada di luar dengan tenangnya. Dialah yang tadi matiin lampu. Ia lalu pergi dari sana.

Flashback end...

Bersambung...

Facebook Twitter