Translate

Kamis, 20 Mei 2021

Sinopsis Doom at Your Service episode 2 part 2

 

All content from tvN 



Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Doom at Your Service

Sebelumnya: Sinopsis Doom at Your Service episode 2 part 1

selanjutnya: Sinopsis Doom at Your Service episode 2 part 3


Dong Kyung yang sedang belanja dapat telpon dari Penulis Jung Dang Myun. Namun kali ini Jung Jagga menelpon sebagai seorang dokter. Ia mengingatkan kembali tentang penyakit Dong Kyung. Sekarang mungkin ia merasa baik-baik saja tapi nanti akan sangat menyakitkan hingga ia ingin mati. Ini bukan ancaman, tapi fakta.


Sambil menunjuk dua produk Dong Kyung menyimpulknann kalo dengan kata lain, ia ingin mati setelah sangat menderita atau usai menderita sedikit lebih ringan daripada rasa sakit luar biasa. Ia menekankan kalo ia nhhak menhinginkan keduanya. Jung Jagga memperingatkan agar Dong Kyung nggak bertindak gegabah. 


Sambil menatap gelang benang merah di tangannya Dong Kyung yang memilih bertindak gegabah yakin kalo ia nggak akan menyesalinya. 


Seorang wamita ngasih brosur ke Sonyeoshin dan bilang kalo kehancuran di depan mata. Dia nyuruh Sonyeoshin untuk bertobat agar ia bisa diselamatkan. Sonyeoshin sih cuman senyum doang. Wanita itu melanjutkan kalo banyak kejahatan yang telah mereka lakukan hingga membuat Yang Mahakuasa marah. Contohnya, komet hari ini adalah bukti bahwa akhir dunia sudah dekat.


Sambil menatap Myeol Mang yang berdiri di Pintu, Sonyeoshin akhirnya membenarkan. Wanita itu beralih ke Myeol Mang dan ngasih brosur yang sama padanya sambil bilang kalo Tuhan marah dan kehancuran di depan mata. 


Myeol Mang mendekat setelah wanita itu pergi dan bertanya pada Sonyeoshin apa dia marah? Sonyeoshin membantah dan bilang kalo dia nggak papa hari ini. Myeol Mang berpikir kalo mungkin sebentar lagi ia akan marah. Ia mengungkit apa yang Sonyeoshin bilang kalo Ia adalah harapan manusia. Tapi harapan manusia adalah kehancuran.


Sonyeoshin merasa kalo itu menarik. Myeol Mang melanjutkan kalo sampai sekarang, manusia hanya ingin memenangkan lotre, sehat, atau bahagia. Hal-hal semacam itu. Sonyeoshin berusaha untuk ngasih tahu kalo tamannya hilang... . Myeol Mang yang sudah hafal melanjutkan kalo tukang kebun dan kupu-kupu tidak akan dibutuhkan lagi.


Sonyeoshin turun dari tempat duduknya dan jalan menuju jendela. Myeol Mang mendesaknya agar menjawabnya. Sambil menyentuh pot yang nggak ada tanamannya Sonyeoshin nyuruh Myeol Mang untuk melakukan sesukanya maka ia juga berencana melakukan keinginannya. 


Myeol Mang minta dikasih tahu satu hal kenapa Ia? Sonyeoshin sendiri juga nggak tahu. Takdir. Myeol Mang merasa kalo jawaban itu sangat kejam. Sonyeoshinmemperingatkan kalo Takdir kejam bagi semua orang. Myeol Mang tersenyum pedih dan hendak pergi. Sonyeoshin memperingatkan kalo ia akan dihukum jika melakukan hal buruk. Senyum Myeol Mang makin pedih. Menurutnya ia malah sudah dihukum. 


Dong Kyung yang berjalan pulang kembali dapat telpon dari B*d*bah Jo. Ia kembali mengabaikannya dan malah dikirim pesan kalo ia akan menyesalinya. Dong Kyung masih mengabaikannya sampai ia dikirimi foto kantornya. Panik ia pun nelpon Jina dan nikah kalo ia harus segera kembali ke kantor dan akan mentraktirnya makan malam besok.


Di kantor Jo Dae Han kayak berdemo bilang kalo Dong Kyung harus bertobat karena ia adalah perusak rumah tangga. Katanya Dong Kyung merayunya, pria baik yang sudah beristri. Ia terlalu naif sampai tertipu dan akhirnya ia kehilangan istrinya yang berharga. 


Orang kantor sih nggak percaya dengan apa yang Dae Han katakan. Tapi nggak ada yang melakukan sesuatu juga. Dong Kyung akhirnya sampai di kantor. Ia berusaha menarik Dae Han keluar tapi orangnya nggak mau. Dia malah menjatuhkan belanjaan Dong Kyung. Nggak habis pikir, Dong Kyung masih sempat makan setelah menghancurkan hidupnya. 


Dong Kyung kembali menariknya dan mengajaknya untuk bicara di luar. Dae Han kembali menolak. Ia menanyakan apa yang Dong Kyung katakan pada istrinya sampai meminta cerai. Dong Kyung mengulangi apa yang ia katakan sebelumnya. "Aku nggak tahu dia sudah menikah." "Aku ditipu." "Aku nggak melakukan kesalahan." "Dia yang salah." 


Dae Han makin nggak habis pikir. Ia menekankan kalo itu bukan cinta baginya dan terjadi begitu saja. Meski harus mengakhirinya, kita harus punya sopan santun! Dong Kyung heran dengarnya. Sopan santun? Dae Han bahkan salah mengeja MANER bukan MANNER. 


Makin lama Dae Han makin keterlaluan. Ia bahkan merendahkan Dong Kyung dengan menyinggung tentang ia yang nggak punya orang tua dan yang. Dong Kyung teringat Myeol Mang dan berpikir untuk membuat permohonan tapi nggak jadi. Sia-sia jika memakainya untuk orang seperti Dae Han. Kehancuran.  


Dae Han menganggap apa yang Dong Kyung katakan sebagai ocehan. Hal itu membuat Dong Kyung makin geram serasa mau membunuhnya. Tapi Dae Han malah menunjukkannya ke orang kantor kalo sifat asli orang yang tumbuh tanpa orang tua jelas terlihat di saat seperti itu. Itulah alasan ia nggak akan membiarkan anaknya tumbuh tanpa ayah! 


Rekan sekantor Dong Kyung nggak tahan dengarnya. Mereka mendekat dan mendorong Dae Han keluar. Lah bukannya dari tadi juga. Joo Ik bahkan berpesan agar mereka jangan membiarkan orang luar masuk semudah itu.


Jung Min kembali dari makan siangnya dan mengeluhkan kalo makan siangnya membuatnya sakit perut. Hadeuh Dae Han malah masuk lagi dan kembali berdemo. Istrinya tahu-tahu datang dan menarik rambutnya. Ia menekankan kalo apa yang suaminya katakan semuanya bohong. 


Dong Kyung kembali ke mejanya setelah Dae Han pergi. Jung Min menulis sesuatu di grup dan membuat Ye ji kesal. Dia bahkan mengancam akan membunuhnya kalo ia dengar ada yang mengetik lagi. 


Yang mengetik ternyata adalah Dong Kyung. Ia mencetak surat pengunduran dirinya dan menyerahkannya pada Joo Ik. Joo Ik merasa nggak punya wewenang menyetujuinya. Dong Kyung meminyanya untuk menyerahkannya mewakilinya karena pak Park sedang nggak ada. Joo Ik nggak mau secara sekarang belum jam kerja. Dong Kyung menanyakan kapan Pak Park akan kembali tapi Joo Ik nggak tahu karena pak Park pergi ke Bali setelah baikan sama pacarnya. 


Dong Kyung berjalan pulang sambil melihat postingan pak Park. Gimana bucinnya pak Park ke pacarnya. Dan komentar dari rekan-rekan. Dong Kyung juga menambahkan like. 


Saatnya menyeberang. Mendadak ia ingat kejadian tadi siang. Saat ia kau ketabrak truk. Tanpa sadar langkahnya mundur. Myeol Mang tahu-tahu muncul dan menggenggam tangannya. Katanya mengisi daya. Keduanya berjalan bersama. 


Myeol Mang menanyakan kenapa Dong Kyung nggak menyeberang jalan? Dong Kyung mengaku terlalu takut. Myeol Mang mengatakan kalo harusnya Dong Kyung memanggilnya. Dong Kyung menanyakan gimana caranya? 


"Sesukamu."


Dong Kyung merasa kalo Myeol Mang seperti melihatnya tapi Myeol Mang bilang itu hanya khayalannya. Ia lalu menanyakan hati Dong Kyung. Dong Kyung nggak ngerti kenapa Myeol Mang menanyakannya. Myeol Mang pikir Dong Kyung mungkin ingin mendatangkan kehancuran hari ini. Itu akan mempermudah semuanya.


Dong Kyung menanyakan apa yang terjadi jika ua melanggar kontrak? Bagaimana kalo nggak merasa sakit sampai mati dan mendapat keinginannya tapi aku mati tanpa meminta Myeol Mang mengakhiri dunia ini? Myeol Mang menjawab kalo orang lain akan mati menggantikan Dong Kyung. Orang yang paling ia cintai saat itu. Sambil mengangkat tangannya ia menjelaskan kalo ia akan menyingkirkan kehancuran dari sini ke sana.


Dong Kyung protes karena bukan itu yang Myeol Mang janjikan. Lah Myeol Mang malah membantah kalo dia sudah berjanji. Semua kontrak memiliki hukuman untuk pelanggaran. Entahlah. Bagaimanapun, kamu sudah meneken kontrak. Sudah disepakati.


Dong Kyung menarik tangannya dan jalan meninggalkan Myeol Mang setelah menyebutnya penipu. Myeol Mang sih santai. Memang akan beda kalo kamu tahu? Aku meragukannya. Baiklah. Aku akan bersikap adil. Aku akan memberimu kesempatan lain untuk memilih.


Dalam sekejab mata Dong Kyung kembali ke saat ia akan ketabrak truk. Myeol Mang mendesaknya untuk segera memilih. Kalo terus diam ia akan mati. Saat mendapatkan sesuatu, ada yang harus kamu lepaskan. Pikirkan baik-baik. Semua yang kamu dapat dalam hidup ada karena hal-hal yang hilang darimu.


Dong Kyung makin panik. Dia protes kenapa harus Ia? Pertanyaan yang sama sama yang Myeol Mang pernah lontarkan. Kenapa Aku? Dan dia menjawab dengan pernyataan yang Sonyeoshin ungkap. Takdir. Dong Kyung protes lagi. Kejam. Sama seperti Sonyeoshin, Myeol Mang juga bilang kalo takdir kejam bagi semua orang.


Truknya makin dekat. Dong Kyung makin bingung dan akhirnya ia teriak minya Myeol Mang untuk menghentikannya. Sedetik kemudian mereka kembali ke saat semula. Dong Kyung melihat kalo jalanan sepi. 


Myeol Mang tersenyum menunjukkan apa yang bisa ia lakukan. Mata Dong Kyung berair. Ia menghampiri Myeol Mang dan menanparnya sambil mengutuknya. Myeol Mang sih masih santai nanggapinnya. Dia dah sering dengar. 


"Menyenangkankah mempermainkanku?"


Myeol Mang menekankan kalo ia nggak memihak Dong Kyung. Itu pilihanmu. Tentu saja, aku akan selalu menghormati keputusanmu. Kamu mau terus berdiri di sini? Baiklah, terserah. Aku akan menyeberang. Ini mulai membosankan.


Dan Myeol Mang pun pergi meninggalkan Dong Kyung yang masih terpaku. 


Bersambung...


Facebook Twitter