Ketua tim Nam menemui direktur Ko. Dia ditanyai mengenai inspeksinya. Ia memberitahu kalo sudah selesai dan berjalan dengan sempurna seandainya wanita yang ditakdirkan bisa datang dan mencium Zero Nine.
Direktur Ko berpesan agar ketua tim Nam mengawasi dengan ketat biar nggak terjadi masalah. Ketua tim Nam mengiyakan. Ia lalu pamit dan mau pergi.
Tapi saat ia nggak sengaja melihat klien yang akan Zero Nine layani, membuatnya penasaran dan menanyakannya pada Direktur Ko. Ia meminta ijin untuk melihat.
Direktur Ko kayak keberatan. Ia mengingatkan kalo ketua tim Nam hanyalah seorang pelatih data dan memintanya buat ngurusin urusanya sendiri lalu menyuruhnya untuk pergi.
Ketua tim Nam diam-diam mencari tahu sendiri tanpa sepengetahuan Direktur Ko. Dia adalah juara di setiap kompetisi soal komputer sejak tingkat 2.
Dan nggak butuh waktu lama, ia pun mendapatkan apa yang ia cari. Diana. Ketua tim Nam kayak syok gitu tahu Zero Nine bakal jatuh di tangan Diana.
Da Da datang ke tempat Wang Joon dengan menyamar sebagai petugas kebersihan. Nggak tanggung-tanggung dia merubah wajahnya jadi nenek-nenek dan bawa tong sampah segala.
Satpam di deoan lagi tidur. Da Da senang lihatnya. Artinya dia bisa masuk dengan leluasa. Lah, mendadak dia malah bangun dan menghentikan Da Da. Da Da kesal. Kapan bangunnya?
Satpam itu mendekati Da Da sambil tertawa. Ia menanyakan kabar Da Da. Lama nggak ketemu. Da Da menyapanya balik. Satpam itu mengatakan kalo sudah sebulan mereka nggak ketemu. Ia merasa kalo Da Da beda hari ini.
Da Da udah panik aja. Ia meraba wajahnya. Maksudnya? Satpam itu tertawa dan ternyata dia cuman mau bilang kalo Da Da makin cantik. Da Da ikut tertawa. Dia lalu pamit.
Baru aja mau pergi tapi pak satpam kembali menahannya. Dia mendekat dan meraih tangan Da Da. Pak satpam ngasih Da Da minuman sambil berpesan agar jangan terlalu lelah. Kalo Da Da terluka maka dia juga akan terluka. Untungnya habis ngasih itu dia lngsung pergi.
Da Da sampai di dalam rumah Wang Joon. Ia membawa semua barang-barangnya sambil ngeluh kalo susah banget buat datang kesana.
Da Da lalu membuka penyamarannya. Wajah dan wig. Ia merasa lebih baik setelahnya.
Anugerah Baekho ke-37
Da Da menonton penghargaan itu bersama dengan Bhobbi, anjingnya Wang Joon. Ia menanyai Bhobbi, kira-kira apa Wang Joon bakal terkejut?
Da Da lalu ngambil gaunnya. Ada dua. Ia menunjukkannya ke Bhobbi dan minta pendapatnya. Bhobbi nggak menjawab dan main pergi gitu aja.
Acara di mulai. Pembawa acara memberitahu kalo penghargaan pertama akan diberikan pada Pemeran Utama Pria Terbaik yang akan dibacakan oleh aktor Yoon Si Yoon.
Da Da merasa tegang dan memperbesar volume tvnya. Yoon Si Yoon mengumumkan kalo para nomine Anugerah Pemeran Utama Pria terbaik tahun ini sangat mengagumkan dan ada 3 nominee yang filmnya mendapat 10 juta penonton.
Dan Pemeran Utama Pria Terbaik Anugerah Baekho tahun 2018 diraih oleh Ma Wang Joon dalam film Zombie Train.
Da Da langsung bangkit dan teriak-teriak kegirangan. Semua penintin juga bertepuk tangan buat penghargaan yang Wang Joon dapatkan.
Wang Joon maju dan menerima bunga dan penghargaannya yang diberikan oleh Yoon Si Yoon. Habis itu ia menyampaikan pidatonya.
Wang Joon berterima kasih telah diberi penghargaan itu. Ia merasa kalo lari bareng sama para zombie di cuaca panas membuahkan hasil. Dia selalu mikirin apa yang akan ia katakan kalo dapat penghargaan dan sekarang dia beneran ada disana dan jadi lebih gugup dari yang ia pikirkan.
Wang Joon mengucapkan terima kasihnya, pertama buat rekannya yang bermain bersamanya di film itu. Buat sutradara dan kru yang bekerja dengan hebat sepanjang syuting. Buat manajernya. Dan yang terakhir.. .
Da Da sudah tegang banget di rumah nunggu namanya disebut sama Wang Joon. Tapi rupanya bukan namanya yang disebut. Dia malah berterima kasih pada para zombie yang telah lari bersamanya.
Da Da merasa kecewa karena Wang Joon bahkan nggak nepatin janjinya. Tapi tiba-tiba Wang Joon minta maaf karena ada satu orang lagi yang istimewa yang ia lupakan. Yang selalu ada untuk mendukungnya, seperti matahari dalam malam gelap. Bersinar terang dan indah.
Da Da kembali duduk di sofa. Matanya berkaca-kaca lihat tv. Dia sudah yakin banget kalo Wang Joon akan menyebut namanya. Tapi ternyata nama yang Wang Joon sebut adalah Bbobbi.
Da Da langsung nangis. Dia kecewa banget. Ia lalu melepas topinya dan keingetan pas Wang Joon ngajak putus. Dia muak karena harus pacaran diam-diam sama Da Da.
Da Da sial banget hari itu. Gaunnya malah dik*ncingin sama Bbobbi.
Wang Joon berjalan bersama Woong habis turun dari panggung. Seorang pria botak memanggilnya. Dia nggak terima karena Wang Joon tadi nggak nyebut namanya.
Wang Joon cuman senyum. Semua orang juga tahu kalo dia adalah bosnya. Pria itu protes karena Wang Joon nyebut nama Woong. Wang Joon beralasan kako kerja Woong bagus di lokasi.
Beberapa wartawan lalu datang menyerbu Wang Joon sambil ngambil gambar. Wang Joon tersenyum dan berterima kasih sambil mengangkat pialanya.
Ponselnya bunyi jadi ia terpaksa menjauh untuk mengangkatnya. Ternyata yang nelpon Da Da. Dia menyampaikan kalo dia nonton Seremoni Anugerah Wang Joon dan mengucapkan selamat.
Entah apa yang wang Joon pikirkan. Dia bilang ke Da Da kalo dia harus pergi dan akan nelpon lagi nanti.
Da Da manggil-manggil Wang Joon karena masih pingin ngomong tapi malah sudah ditutup sama Wang Joon.
Dia kesal, sedih, marah. Ia merasa nggak boleh kayak gini di hari yang bahagia. Ia pun menghapus air matanya dan ngirim pesan ke Wang Joon. Da Da mengucapkan selamat atas penghargaan yang Wang Joon dapatkan. Ia merasa sangat bangga.
Wang Joon membacanya di dalam mobil dan merasa sangat nggak nyaman. Woong yang sedang menyetir melihatnya dan menanyakan kenapa wajah Wang Joon kelihatan sedih gitu? Apa ada masalah?
Wang Joon bilang enggak. Dengan tanpa semangat ia menanyakan dimana mereka akan merayakannya?
Da Da membaca naskah drama yang Wang Joon tunjukkan tempo hari. Dan anehnya disana nggak ada dialog seperti yang Wang Joon katakan. Da Da langsung menyimpulkan kalo kemungkinan apa yang dikatakan Wang Joon adalah yang sebenarnya.
Tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar. Da Da panik dengar ada yang akan datang. Ia pun buru-buru sembunyi di kamar mandi.
Ternyata yang datang adalah Wang Joon bersama rekan-rekannya. Mereka akan merayakan penghargaan yang Wang Joon dapatkan malam ini.
Da Da mengintip dari pintu kamar mandi dan melihat Woong. Ia berusaha buat manggil tapi Woong sama sekali nggak dengar.
Da Da nggak nyerah. Dia ngambil sesuatu dari tempat baju kotor dan melemparkannya ke Woong. Kaos kaki. Sayang nggak kena sehingga Woong nggak ngeh.
Da Da ngambil yang lain lagi dan ma melemparkannya ke Woong tapi Woongnya malah pergi. Da Da sama sekali nggak nyadar kalo yang dia ambil adalah celana dalam. Ia kesal banget. Sampai akhirnya ia ingat Wang Joon.
Wang Joon sendiri sedang di kamarnya. Dia ngambil ponselnya dan nelpon Da Da. Da Da mau menjawabnya tapi karen nggak pakai sarung tangan akhirnya ponselnya malah mati. Ya udah, tambah kesal deh Da Da-nya.
Seorang tamu mendadak pingin ke toilet. Da Da panik. Ia berusaha sekuat tenaga menahan pintu agar nggak bisa dibuka. Pria itu manggil pak Geum dan mengadu kalo pintunya nggak bisa dibuka.
Pak Geum menghampiri pak Hwang dan membantunya buat membukakan pintu. Sama. Pintunya juga nggak bisa dibuka sama pak Geum.
Yang lain ikut penasaran dan satu-persatu membuka pintu itu. Hampir semua orang mencoba membukanya tapi tetap nggak bisa.
Wang Joon keluar dari kamarnya dan heran lihat semua orang pada ngumpul di depan toilet. Pak Geum ngasih tahu kalo pintunya nggak bisa terbuka. Mungkin terkunci dari dalam.
Wang Joon rasa nggak mungkin. Ia mendekat dan membukanya. Di dalam Da Da makin stres karena ada Wang Joon juga. Ia memohon pada Wang Joon agar jangan membuka pintu.
Wang Joon yang nggak dengar berusaha membuka pintu dengan sekuat tenaga. Da Da beusaha menahannya sambil meraih topengnya.
Pintu berhasil dibuka. Da Da jatuh dan membuat semua orang kaget sekaligus bertanya-tanya siapa orang itu. Mereka menyangka kalo Da Da adalah petugas kebersihan.
Seseorang melihat apa yang Da Da pegang. Celana dalam. Da Da baru ngeh kalo itu celana dalam. Dan nggak sengaja ia menjatuhkan topengnya.
Pria di sebelahnya melihat topeng Da Da dan jadi takut sendiri. Yang lain mengambil kamera dan mengambil gambar Da Da. Pak Geum melarang mereka.
Mereka menanyakan apa Wang Joon kenal orang itu? Wang Joon melihat tapapan orang-orang itu dan mengatakan kalo Da Da adalah pengintai.
Apa???😢😢. Baik Da Da dan semua orang kaget dengarnya. Pak Geum menanyakan apakah Da Da adalah orang yang Wang Joon ceritakan dulu? Wang Joon nggak langsung menjawabnya.
Da Da sendiri kecewa sama Wang Joon. Tega banget bilang kalo dia adalah pengintai😔😔
Bersambung...