Sutradara memperjelas kalo mereka syuting karena memang harus. Tapi Da Da cuman manajer tim. Berani-beraninya ngasih naskah baru ke sutradara. Ayahnya aja nggak bisa melakukan itu semasa masih hidup.
Da Da terdiam sesaat. Ia lalu minta maaf kalo sudah menyinggung sutradara tadi. Tapi itu darurat.
Sutradara seolah nggak mau tahu. Sekalipun darurat juga tetap ada batas yang nggak boleh Da Da langgar. Ia melarang Da Da bertindak kelewat batas biar nggak merusak reputasi ayahnya.
Sutradara mau pergi. Tapi dia masih kesal banget sama Da Da dan akhirnya menendang ember Da Da. Darah yang ada di dalamnya sampai muncrat kena wajah Da Da. Da Da mau marah rasanya tapi nggak bisa.
Seorang pria membacakan dongeng buat Zero Nine. Belum juga ceritanya kelar dia sudah bosan duluan. Dia nggak setuju sama pangeran yang ngasih semuanya ke orang yang dicintai. Benar, kan Zero Nine?
Zero Nine malah merasa kalo itu wajar kalo buat orang yang dicintai. Pria itu protes karena cinta bukan cuma soal memberi tapi memberi dan menerima. Zero Nine mengingatkan kalo dia dilahirkan untuk memberi cinta.
Pria itu kayak berat buat mengiyakan. Buat dia sebagai manusia aja berat apalagi buat Zero Nine. Tapi dia meyakinkan kalo Zero Nine akan dapat banyak cinta. Dia punya izin bebas.
Pria ini lalu bangkit dan mendekati Zero Nine sambil celingukan. Hmm, mencurigakan. Dia lalu mengeluarkan ponselmya dari dalam saku sambil ngasih tahu Zero Nine kalo seorang pria harus manis di siang hari dan seksi di malam hari.
Sementara Zero Nine cuman melongo, nggak ngeh maksudnya apaan. Pria itu lalu ngasih tunjuk video hmmm di ponselnya. Dia menanyakan apa Zero Nine suka sama itu??
Seorang pria lainnya masuk ke ruangan itu dan bikin pria yang bersama Zero Nine jadi kaget. Dia segera mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku. Pria yang baru datang curiga melihatnya kaget gitu. Ia menuduh kalo barusan dia ngasih tunjuk video aneh lagi ke Zero Nine.
Pria yang sama Zero Nine menyangkalnya. Dikiranya dia apa? Tapi Zero Nine sama sekali nggak bisa diajak kerjasama. Dia malah mengulurkan tangannya sambil mengucapkan dialog yang tadi dia dengar. Gimana kalo kita mandi bareng? Atau apa kita langsung ke r*njang?
Pria yang sama Zero Nine tertawa. Dia menepuk tangan Zerp Nine dan bertanya-tanya kenapa Zero Nine mendadak ngomongin soal r*njang??
Pria yang baru datang langsung bisa menangkap apa yang tadi terjadi. Dia nyuruh mereka siap-siap buat tes. Habis bilang itu dia lalu pergi.
Pria yang sama Zero Nine seneng banget Zero Nine bakal dites. Dia akan keluar. Dia lalu membimbing Zero Nine keluar dari ruangannya.
Nggak lama kemudian Zero Nine sudah berada di luar bersama orang-orang. Ia berjalan melewati penjual makanan. Wanita penjual makanan itu tersenyum senang melihatnya. Zero Nine menantapnya sambil senyum plus ngedipin mata. Wanita itu makin bahagia. Dia sampai nggak nyadar sudah menuangkan sausnya ke mana-mana.
Zero Nine lalu berjalan melewati para gadis SMA yang lagi malakin temannya. Dia menatap mereka. Seketika mereka balik menatap Zero Nine dan melambaikan tangan sambil senyum. Zero Nine balik melambaikan tangan ke mereka.
Ia kembali berjalan lalu membantu seorang wanita mungutin kardur di jalan. Wanita itu sangat berterima masih pada Zero Nine. Dan pas dia melihat wajah Zero Nine, mendadak dia jadi centil. Ia memakai lipstiknya sambil minta maaf sama suaminya yang udah tua.
Para gadis SMA yang tadi Zero Nine lihat balik lagi. Mereka kayak jatuh cinta gitu sama Zero Nine. Begitu juga sama wanita yang tadi ditolong sama Zero Nine. Zero Nine menatap mereka sambil senyum dan melambaikan tangan.
Dua pria yang tadi sama Zero Nine memantau semuanya dari komputer yang tersambung sama apa yang Zero Nine lihat. Siswa SMA sampai wanita tua, lampu merah muda yang luar biasa. Zero Nine emang tampak tampan dan lembut.
Zero Nine kembali berjalan dan semua wanita yang ia lewati semuanya jatuh cinta padanya. Pria yang pakai kacamata minta datanya dikirim kepadanya.
Wang Joon masuk ke ruang pribadi Ruby. Dia duduk di meja rias Ruby. Ia meletakkan tangannya di atas pundak Ruby dan memuji kalo Ruby nampak cantik hari ini. Ruby senang mendengarnya dan tersenyum malu.
Wang Joon mendekatkan wajahnya seolah mau nyium Ruby. Dia menanyakan apa Ruby memperbaikinya lagi? Wajahnya?
Ekspresi Ruby langsung berubah, begitu juga. Dengan Wang Joon. Dia malah nampak kecewa. Dia mengaku tahu kalo kekacauan tadi gara-gara Ruby yang minta perubahan jadwal biar bisa pergi ke klinik besok.
Ruby menatap Wang Joon dengan kesal. Wang Joon merasa kalo itu bagus. Tapi iamenyarankan agar Ruby nggak memakai botoks sebelum syuting. Otot-otot wajahnya jadi membeku dan bikin Wang Joon nggak tahu sebenarnya Ruby lagi senyun apa lagi nangis? Jangan berakting jadi cantik. Tapi beraktinglah dengan baik dan buat orang-orang menyukainya. Itu baru namanya aktor.
Ruby nggak bisa bilang apa-apa seolah apa yang Wang Joon bilang benar semua. Wang Joon lalu pergi ninggalin Ruby. Ruby marah banget. Dia bangkit dan membanting tasnya ngamuk.
Da Da pulang sambil nyapa dua rekannya, Kyu Ri dan Yoo Jin. Dia ngeluh kalo pria itu ganti nomor lagi dan nanya ke Da Da apa dia semembosankan itu? Da Da menggeleng. Nggak sama sekali.
Yoo Jin tiba-tiba teriak seneng banget. Eureka!!! Katanya dia berhasil. Da Da mendekat dan menanyakan apa yang berhasil?
Yoo Jin menjelaskan kalo itu adalag animatorik yang lagi dia kerjain. Dia menunjukkannya ke Da Da dan Kyu Ri hanya dengan memyentuh layar dan menggeser-geser jarinya bisa membuat robot yang ia buat jadi ikut gerak dan menulis. Kyu Ri aja sampai menari-nari lihatnya. Dia minta Yoo Jin untuk memgganti iramanya.
Da Da juga ingin mencobanya dan menyentuhnya seperti Yoo Jin meskipun Yoo Jin melarang. Dan hasilnya... rusak. Yoo Jin terdiam kayak kesel dan kecewa karena Da Da barusan merusaknya lagi.
Da Da seolah nggak mau ambil pusing. Dia duduk. Cuman nyentuh doang padahal. Kyu Ri merasa kalo Da Da ahli membuat segala hal tapi selalu merusak mesin yang dia sentuh. Apa gara-gara aliran Chi-nya?
Da Da memakai sarung tangannya dan nggak menjawab. Malah Yoo Jin yang jawab. Menurutnya Da Da dikutuk. Dia antimesin. Di cuaca kayak gini siapa yang megang ponsel pakai sarung tangan?
Kyu Ri meremehkan kalo Da Da nggak akan dapat balasan meski dia terus nunggu. Apa dia masih nunggu pacarnya? Da Da mengatakan kalo dia cuman sibuk. Dia mengingatkan kalo pacarnya adalah orang yang paling sibuk do negeri ini.
Kyu Ri membenarkan dengan nada mengejek. Gara-gara itu kan Da Da pacaran selama 7 tahun dan Kyu Ri masih belum bisa ketemu sama orang itu.
Seseorang datang dan menyampaikan kalo Pak Ma ingin riasannya dibersihkan oleh ketua tim Eom. Kyu Ri protes. Tim mereka kan bisa melakukannya sendiri. Da Da tahu-tahu bangkit dan bilang akan melakukannya.
Kyu Ri dan Yoo Jin kompak melarang. Da Da tetap pingin kesana. Dia ingin menyampaikan apa yang ada di pikirannya hari ini.
Da Da membersihkan make up di leher Wang Joon. Wang Joon sendiri asik membaca naskah. Da Da menyindir apa Wang Joon nggak terlalu mempelajaru karakternya?
Wang Joon yang seolah tersinggung langsung menatap Da Da tajam. Da Da melanjutkan kalo pas Wang Joon mencium Ruby itu tampak agak panas. Menurutnya Alha Go harusnya lebih dingin dan lebih gelap.
Wang Joon marah. Maksudnya apaan? Da Da santai. Menurutnya? Aa dia nggak boleh ngasih saran? Wang Joon mengingatkan kalo Da Da cuman penata rias efek khusus, harusnya dia cuman fokus sama kerjaannya.
Da Da nggak terima. Ada masalah apa sama kerjaannya? Wang Joon meletakkan naskahnya lalu bangkit. Mumpung mereka membahasnya,... . Wang Joon menunjuk lehernya dan mengaku nggak suka sama apa yang Da Da lakukan pada Alpha Go hari ini. Untuk menggambarkan kemarahan Alpha Go, bukannya harusnya Da Da melakukan sesuatu yang lebih drastis?
Da Da mengingatkan kalo mereka sudah memutuskan konsepnya bahkan sebelum syuting. Ngapain baru ngeluh sekarang? Wang Joon keberatan dibilang ngeluh.
Da Da menggaris bawahi kalo sekecil apapun opininya, Wang Joon harus nerima dan bersikap rendah hati. Wang Joon malah lebih kesal lagi sama Da Da. Dia nyuruh Ji Min, asistennya buat keluar dulu. Ji Min agak berat tapi Wang Joon bilang nggak papa sehingga ia mengiyakan lalu pergi.
Begitu Ji Min keluar Wang Joon lalu pura-pura marahin Da Da sementara Da Da cekikikan di sampingnya. Da Da pura-pura nggak terima dan balik marahin Wang Joon.
Wang Joon tersenyum lalu menarik Da Da ke pelukannya sambil terus memarahinya. Da Da nggak tahan dengarnya. Dia mukulin dada Wang Joon dan minta dilepasin.
Wang joon menurut. Da Da menyinggung kalo ada artikel lain. Wang Joon nggak ngeh. Apa? Da Da menyebutkan judulnya, Aktor bujangan yang paling memenuhi syarat, Ma Wang Joon. Menurut Da Da Wang Joon sudah menipu semua wanita di negara mereka.
Wang Joon keberatan dibilang kalo dia nipu mereka. Menurutnya Da Da harusnya senang. Ia lalu menyinggung tentang hubungan mereka yang sudah berjalan selama 7 tahun san nggak pantas Da Da ngomong kayak tadi.
Wang Joon mengatakannya sambil menyolek Da Da dan hal itu bikin Da Da jadi marah. Dia membalas Wang Joon. Wang Joon mengaduh kesakitan. Itulah sebabnya dia minta Da Da buat menghapus riasannya.
Da Da membantahnya. Wang Joon nggak akan bilang apa-apa tadi kalo asistennya nggak keluar. Da Da terus berusaha buat mukul Wang Joon dan Wang Joon menahannya dengan memegangi tangan Da Da.
Mereka saling dorong dan berakhir di atas sofa. Da Da tersenyum menatap Wang Joon demikian juga dengan Wang Jon. Da Da mengingatkan kalo mereka sudah lama nggak berduaan. Apa Wang Joon nggak pingin bilang sesuatu?
Wang Joon menatap Da Da dalam-dalam dan tiba-tiba aja bilang ngajak putus. Dia muak musti ketemuan diam-diam mulu sama Da Da.
Da Da syok. Dia langsung terdiam dan nggak bisa bilang apa-apa. Tiba-tiba Wang Joon tersenyum. Dia lalu ngambil naskah drama dan menunjukkannya ke Da Da. Gimana menurut Da Da? Our Love is Like a Weed. Wang Joon bingung musti ngambil apa enggak.
Da Da masih kesal. Dikiranya tadi serius. Bisa-bisanya Wang Joon bercanda soal itu. Wang Joon tersenyum sambil membelai wajah Da Da.
Pintu mendadak kebuka. Wang Joon yang panik buru-buru bangkit dan membuat Da Da jatuh. Ternyata yang masuk adalah Woong. Da Da bangkit sambil megangin dahinya yang sakit habis jatuh.
Woong menanyakan mereka berdua habis ngapain? Wang Joon mengatakan kalo nggak ada apa-apa. Apalagi kalo nggak menata rias??!! Da Da langsung menatap Wang Joon dengar dia bohong.
Woong kayak nggak percaya. Apa itu sebabnya Wang Joon nyuruh Mi Jin pergi? Dia bertanya-tanya kenapa Mi Jin bilang kalo mereka bertengkar?
Da Da mentangkalnya. Dia ngambil tasnya lalu pamit.
Woong langsung menghampiri Wang Joon dan memarahinya setelah Da Da pergi. Masalahnya Wang Joon sudah menerobos masuk ke ruang gantinya Ruby. Tahu kan gimana sulitnya menghibur Ruby?
Wang Joon nggak terima Woong memarahinya. Dia mengatakan kalo alasannya karena Ruby sudah mengatur ulang jadwal cuman buat pergi ke klinik dan bikin susah timnya Da Da.
Woong minta Wang Joon buat melupakan soal itu dan buruan siap-siap, gih! Kalo enggak Wang Joon bakalan telat buat upacara penganugerahan. Arrggh, Woong kesel banget sampai pingin ninju Wang Joon.
Wang Joon sih cuman senyum-senyum aja sampai Woong pergi. Dia ngerti. Ia lalu lanjut membersihkan make up di lehernya tapi mendadak ekspresinya berubah gitu.
Da Da duduk sambil melihat luka di dahinya dan menempelkan plester. Dia keinget pas Wang Joon ngajak putus. Hhhh...
Hari lagi hujan. Zero Nine berteduh di halte. Dia menengadahkan tangannya merasakan tetesan air hujan. Da Da datang sambil berlari dan nggak sengaja menabraknya. Barang-barangnya pada jatuh.
Da Da mungutin barang-barangnya dibantu sama Zero Nine. Zero Nibe menanyakan apa Da Da nggak papa? Apa dia ngagetin?
Da Da menatap Zero Nine solah tersihir. Dia minta Zero Nine bust membantunya. Zero Nine mengiyakan. Da Da mengulurkan tangannya mau nyentuh tangannya Zero Nine.
Di dalam mobil dua pria yang biasa sama Zero Nine sedang mengawasi lewat sebuah monitor. Nam Bo Won mengatakan kalo kali ini dia berhasil maka tes daya tariknya akan sempurna.
Zero Nine nggak ngerti apa yang Da Da maksud sehingga ia diam aja. Da Da memperjelas dan nyuruh Zero Nine buat ngangkat kakinya.
Zero Nine melihat sesuatu di kakinya dan baru ngeh. Dia bangkit dan mengambilnya. Sebuah tangan. Dia memberikannya pada Da Da.
Da Da tampak seneng banget. Zero Nine balas tersenyum. Tapi ternyata yang buat Da Da seneng bukannya Zero Nine tapi bus di belakangnya.
Da Da ngambil tangannya lalu buru-buru lari ke bus. Zero Nine bangkit dan melihat Da Da di dalam bus.
Nam Bo Won dan rekannya kecewa lihat ada lampu hitam. Dia nggak terima kok bisa gitu? Apa sih kurangnya dia? Dia nggak tahu gadis mana nanti yang bakalan nerima Zero Nine tapi dia berharap bukan gadis kayak Da Da.
Zero Nine juga kayak nggak habis pikir sampai dia dikasih tahu kalo tesnya sudah selesai. Ayo pulang. Zero Nine mengangguk.
Da Da sampai rumah. Di depan rumahnya ada papan tim tata rias efek khusus Real. Dia masuk dan langsung meletakkan barangnya. Di meja ada foto masa kecilnya sama ayahnya.
Da Da lalu makai sarung tangan dan nelpon Wang Joon. Wang Joon sendiri sedang dimake up dan ponselnya ada sama Woong. Wang Joon menanyakan siapa yang nelpon. Woong bilang kalo itu ketua Tim Eom.
Woong sedikit menjauh dan mengangangkatnya. Dia bilang ke Da Da kalo tadi dia berusaha buat nelpon. Dia ikut berduka buat kejadian di ruang ganti tadi.
Da Da santai dan minta Woong buat nggak mencemaskan soal itu. Dia kayak gitu tapi dia adalah pacarnya Wang Joon selama 7 tahun. Woong mengharapkan kalo mereka bisa mengungkapkan semuanya dan pacaran dengan leluasa. Kenapa mereka musti menderita kayak gini?
Woong lalu menyampaikan yang dia dengar kalo Da Da menyelesaikan masalah sebelumnya. Berkat Da Da mereka bisa pergi ke penganugerahan tanpa beban.
Da Da juga bersyukur sambil mandangin foto ia menanyakan dimana Wang Joon? Woong ngasih tahu kalo wang Joon lagi dirias dan nawarin buat ngomong.
Da Da menolak. Ia merasa kalo Wang Joon pasti sibuk. Dia akan nonton. Di meja depan Da Da ada banyak fotonya sama Wang Joon dengan tampilan yang beda-beda, menandakan kalo kereka sudah lama dekat.
Woong merasa kalo Da Da bisa berharap sama pertunjukan malam ini. Da Da lalu melihat note di kalender. Anugerah Pemeran Utama Pria Terbaik. Menurut Woong itu akan dimenangkan sama Wang Joon. Da Da senang dengarnya.
Wang Joon sudah selesai dimake up. Woong bilang ke Da Da kalo mereka musti segera pergi. Dia akan nelpon lagi nanti. Wang Joon menghampiri Woong dan merekapun segera pergi.
Da Da bertanya-tanya apa Wang Joon akan menang? Dia lalu turun dan mengambil kue dari bawah meja. Eh, kue beneran apa enggak sih? Da Da membuka kainnya dan di kue itu ada banyak boneka. Dia lega bisa membuatnya pas luang.
Da Da lalu ngambil sebuah kotak dan ngambil satu boneka lagi. Dia menambahkan piala di tangan boneka itu. Anugerah Peneran Utama Pria Terbaik, Ma Wang Joon. Da Da meletakkan boneka itu bersama boneka lainnya.
Flashback...
Wang Joon bersama Da Da di sebuah taman bermain. Da Da menarik Wang Joon buat duduk. Dia bilang ke Wang Joon kalo dia merasa sangat senang. Wang Joon senang dengarnya.
Da Da mengingatkan kalo Wang Joon baru aja dapat perhatian, dia khawatir kalo orang-orang akan ngenalin. Wang Joon nggak masalah. Soalnya pacarnya adalah penata rias efek khusus.
Wang Joon mendekat dan bertanya apa Da Da mau nikah sama dia? Da Da kayak nggak nyangka dengar Wang Joon ngajakin nikah.
Wang Joon melanjutkan kalo pas dia menangin Anugerah Pemeran Utama Pria terbaik, dia bakal manggil nama Da Da di atas panggung. Eom Da Da adalah pacarku.
Da Da tersenyum haru dengarnya. Wang Joon lalu ngeluarin sebuah kotak berisi cincin. Satu buat dia dan satu buat Da Da. Sayang cincinnya nggak muat di jari manis Da Da. Kekecilan😂😂
Da Da menyangkalnya. Muat kok. Dia memakai cincin itu di kelingking lalu menunjukkannya ke Wang Joon. Tuh, pas, kan?? 😊😊😊
Da Da lalu mencium pipi Wang Joon dan Wang Joon balik mencium keningnya. 😍😍😍. Mereka lalu menatap cincin pasangan mereka sambil janji kalo mereka nggak akan melepaskannya.
Flashback end...
Da Da tersenyum lihat boneka-boneka itu. Kayaknya itu adalah tokoh yang pernah Wang Joon peranin. Da Da lalu menatap cincinnya.
Nam Bo Won nyanyiin lagu ulang tahun yang pertama buat Zero Nine sambil membawakan kue yang ada lilinnya sama dua gelas minuman.
Di luar dugaan, Zero Nine malah ngambil gelas buat nyiram lilinnya biar apinya mati. Dikiranya Nam Bo Won nyuruh dia buat matiin apinya.
Nam Bo Won kesal. Nggak ada yang nyuruh dia buat matiin api kayak gitu. Harusnya kan ditiup. Nggak boleh nih kayak gini. Mereka harus nyoba modus perayaan ulang tahun lagi. Ia meletakkan nampannya lalu kembali menatap Zero Nine.
Ia mengucapkan selamat pada Zero Nine karena telah menyelesaikan pelatihan satu tahunnya. Dan minggu depan dia akan menemukan seseorang yang benar-benar mencintainya. Zero Nine nggak akan mengenalinya lagi tapi Zero Nine nggak boleh meluoakan apa aja yang sudah ia ajarkan dan hidup dengan baik di luar sana.
Zero Nine menanyakan kenapa dia nggak akan ngenalin Nam? Nam tersenyum dan ngasih tahu kalo itu adalah aturannya. Zero Nine ngerti dan tersenyum. Dia melihat keluar dan mengingatkan kalo sekarang waktunya pelajaran video.
Nam dan Zero Nine menuju ke sebuah monitor. Dia mau milih tapi malah dapat perintah buat keluar. Akhirnya dia keluar dan ninggalin Zero Nine sendirian.
Zero Nine memilih videonya sendiri.
Bersambung...