Translate

Senin, 04 Januari 2021

Sinopsis Abyss episode 9 part 4

 

All content from tvN 







Hee Jin dan yang lain masuk ke sebuah rumah makan dan memesan makanan. Hee Jin menunjukkan foto ibunya ke pemilik rumah makan dan bertanya apa ia pernah melihatnya?

Wanita itu mengaku nggak pernah lihat. Se Yeon memberitahu kalo dia bersama seorang pria dan memakai baju rumah sakit. Ia meminta wanita itu untuk melihat dengan sesksama.

Wanita itu melihatnya lagi dan tetap merasa nggak pernah nelihatnya. Ia memberitahu kali disana adalah lingkungan yang sepi. Nggak banyak orang yang datang kesana. Kalopun ada ia pasti ingat seseorang yang pakai baju rumah sakit.

Se Yeon dan yang lain langsung kelihatan sedih. Wanita itu mau bangkit sampai nggak jadi. Dia lalu manggil suaminya. Yeobo!

Suami wanita itu datang. Hee Jin kembali memperlihatkan ponselnya. Dia juga nggak tahu. Keduanya minta maaf lalu pergi.

Se Yeon nampak prihatin melihat Hee Jin. Dia nyuruh Hee Jin buat makan. Seharian ini dia nggak makan apa-apa. Ia menasehati agar Hee Jin makan sebelum pingsan.

Min memberitahu kalo sekarang sudah larut. Ia ngajak mereka buat pulang setelah menghabiskan makanannya. Mereka bisa balik lagi besok.

Se Yeon manggil pemilik rumah makan dan bertanya dimana mereka bisa menghentikan taksi? Sang suami memberitahu kalo itu terlalu jauh. Ia menyarankan agar mereka menelpon. Ia menawarkan untuk memesankan. Min mengiyakan.

Mereka lalu lanjut makan lagi.


Nggak lama kemudian taksinya datang. Ia masuk ke rumah makan dan minta 9.000 won. Masing-masing 3.000 won. Pemilik rumah makan nggak mau. Soalnya mereka kan serombongan.

Pemilik restoran asal memberi uang ke sopir taksi. Sopir taksi protes. Waktu itu ia ngantar penumpang sakit, ...


Se Yeon dan yang lain langsung mendekat. Hee Jin menunjukkan foto ibunya ke pemilik restoran. Ia ingat kalo ia pernah melihatnya. Saat itu ia memakai GPS ke tempat tujuan jadi ia masih punya alamatnya.


Hee Jin dan yang lain langsung kesana. Mereka masuk ke dalam rumah tapi sudah nggak ada orang disana. Tempat itu nampak berantakan. Min ngajak buat nunggu bentaran. Ia merasa kalo mereka pasti nggak lama perginya.

Hee Jin nangis mikirin ibunya pergi kemana? Se Yeon menepuk-nepuk punggungnya dan menguatkannya.


Tangannya ibu diperban sama dokter. Ibu nangis mulu. Sakit katanya. Nenrk meminta dokter agar membuatnya nggak berbekas nanti. Dokter mengiyakan.

Ji Uk juga ada disana. Dia kayak jengah banget sama keadaan.


Hee Jin dan yang lain merasa nggak tenang nunggunya. Se yeon menduga kalo mereka tahu Hee Jin akan datang makanya membawanya pergi. Tapi nggak mungkin juga. Gimana dia bisa tahu?

Hee Jin merasa nggak bisa diam aja. Ia berencana buat berkeliling. Se Yeon melarang. Bahaya. Dimana-mana gunung. Lagian terlalu gelap juga. Mereka nggak akan melihat apapun.

Hee Jin bilang nggak papa. Dia bisa sendiri. Se Yeon bangkit dan mau ikut. Min melarang dan meminta agar Se Yeon tetap disana. Siapa tahu ibunya Hee Jin balik. Ia akan menemani Hee Jin. Se Yeon mengiyakan. Ia berpesan agar mereka hati-hati.


Mereka berjalan sambil manggil ibunya Hee Jin. Hee Jin tiba-tiba jatuh. Min menolong dan bertanya apa Hee Jin bisa berdiri? Ia membantu Hee Jin buat bangkit. Tapu Hee Jin beneran nggak bisa.

Se Yeon nggak tenang nungguin Min dan Hee Jin.



Nggak lama kemudian keduanya datang. Hee Jin digendong sama Min. Se Yeon menanyakan apa yang terjadi? Min memberitahu kalo Hee Jin jatuh dan kakinya terkilir.

Se Yeon memeriksanya. Kaki Hee Jin sampai lebam. Ia merasa kalo lebih baik mereka membawa Hee ajin ke rumah sakit. Hee Jin nggak mau. Nereka sudah datang jauh-jauh dan minta buat nunggu bentar lagi.

Min sependapat dengan Se Yeon. Mereka bisa balik lagi nanti. Toh mereka sudah tahu lokasinya. Se Yeon mengiyakan dan ngajak buat pergi.

Min bangkit. Dia nyuruh Se Yeon dan Hee Jin buat nunggu disana sementara dia akan ngambil mobil.


Nenek bilang ke Ji Uk kalo luka ibunya Hee Jin sudah nggak papa jadi nggak perlu dirawat inap. Ji Uk mengingatkan apa yang dikatakan dokter tadi kalo akan lebih baik kalo di rawat sampai beberapa hari. Dan akan berat juga buat nenek kalo mesti bawa ibunya Hee Jin ke rumah sakit buat periksa.

Nenek meminta maaf pada Ji Uk. Dia nggak tahu mesti ngomong apa. Ji Uk nggak masalah. Dia juga yang membuat nenek terkena masalah itu. Dialah yang harusnya minta maaf. Nenek melarang Ji Uk buat ngomong begitu.


Ibu Hee Jin yang dari tadi diam tiba-tiba minta maaf sama Ji Uk. Ji Uk menatapnya dambil senyum dan bilang kalo dia nggak perlu minta maaf. Ibu Hee Jin kembali minta maaf. Ji Uk memintanya buat cepat sembuh biar bisa cepat membalasnya. Ibu Hee Jin mengiyakan.

Ji Uk lalu pamit sama nenek. Dia akan kembali dengan membawa keperluan dari toko. Nenek mengiyakan. Ji Uk lalu pergi.



Se Yeon nungguin Hee Jin di rumah sakit. Dokter datang dan memberitahu kalo ligamen pergelangan kaki Hee Jin robek. Nggak terlalu serius tapi mereka akan memeriksa apa perlu operasi. Hee Jin butuh gipsum buat mencegah agar nggak memburuk dan juga beberapa suntikan.

Dokter nyuruh perawat buat ngasih proloterapi dan terapi gelombang kejut buat Hee Jin. Perawat nengiyakan. Se Yeon berterima kasih sama dokter.
Dokter dan perawat pergi. Se Yeon merasa prihatin lihat Hee Jin. Dia akan menderita sebentar. Hee Jin menanyakan dimana Min? Se Yeon merasa kalo Min lagi nelpon.


Hee Jin meminta maaf karena tadi sempat marah sama Se Yeon. Dia bahkan nggak pantas bersikap seperti itu. Se Yeon mengalihkan. Kenapa Hee Jin bilang begitu? Jaga saja dirinya sendiri. Dia sih sudah kebal sama amarahnya Hee Jin.

Hee Jin menghargai apa yang Se Yeon lakukan untuknya dan janji akan membalasnya saat ia menemukan ibunya. Se Yeon merasa kalo itu nggak perlu dan minta Hee Jin buat fokus buat kesembuhannya. Kenapa dia harus terluka saat ia membaik? Mereka harus bergiliran saling menjaga.


Min datang sambil lihatin ponselnya. Se Yeon bertanya sudah selesai? Min mengiyakan. Ia hanya mengatur jadwal buat besok. Se Yeon menyuruhnya buat pulang aja dan dia yang akan menjaga Hee Jin.

Min menolak. Dia nggak bisa. Ia akan mengatur agar Hee Jin dapat kamar pribadi jadi mereka semua bisa menginap dan kembali besik pagi. Mungkin ibunya Hee Jin pulang besok. Se Yeon mengiyakan. Hee Jin mengangguk setuju.


Min mendorong Hee Jin buat pindah kamar. Se Yeon juga ngantuk banget kayaknya. Hee Jin menyarankan agar Se Yeon istirahat saat sampai di atas. Se Yeon bilang dia nggak papa. Ia merasa butuh kopi dan menawari Min. Min menolak. Hee Jin? Hee Jin juga nggak mau.

Se Yeon nyuruh Min buat membawa Hee Jin ke bangsalnya dan dia akan mengambil kopi dan keperluan lainnya. Se Yeon lalu pergi.


Se Yeon sudah selesai beli kopi dan beristirahat di ruang tunggu. Saat dia sedang meregangkan tubuh nggak sengaja lihat Ji Uk lagi nelpon.

Se Yeon menghampirinya dan menyapanya. Dia nggak nyangka bisa ketemu sama Ji Uk disana. Kenapa dia disana? Ji Uk memberitahu kalo dia ada urusan di dekat sana. Gimana dengan sunbae?

Se Yeon meminum kopinya dan memberitahu kalo dia juga punya urusan. Temannya terluka. Ji Uk rada heran dengarnya. Teman? Se Yeon memberikan air ke Ji Uk. Ji Uk menolak. Se Yeon memberitahu kalo dia harus terjaga semalaman makanya membeli kopi.



Ji Uk menanyakan apa temannya dirawat inap? Se Yeon mengiyakan. Gimana dengan Ji Uk sendiri? Dia mau pulang? Ji Uk mengiyakan. Dia bangkit dan mengatakan kalo senenarnya dia mau ngasih informasi soal kasus Oh Yeong Cheol jadi ia kembali dan menyelidiki.

Se Yeon bangkit dan mengulangi. Oh Yeong Cheol? Ji Uk memberitahu kalo ada yang melapor melihat mantan istri Oh Yeong Cheolyang dikira sudah mati setelah menghilang. Se Yeon menatap Ji Uk tajam. Sungguh? Ji Uk mengiyakan.


Nggak lama kemudian Se Yeon meninggalkan rumah sakit bersama dengan Ji Uk. Se Yeon menanyakan apa informasi itu benar? Ji Uk mengiyakan. Tapi dia nggak bisa berkomunikasi dengan mereka. Se Yeon heran dengarnya. Kenapa enggak?

Ji Uk memberitahu kalo mentalnya nggak stabil. Ia rasa namanya Jang Sun Young. Mereka lalu naik ke mobil. Se Yeon mengirim pesan melalui ponselnya.


Hee Jin dan Min hampir sampai. Ponsel Min bunyi. Se Yeon mengirim pesan kalo ia merasa menemukan ibunya Hee Jin. Ia pergi dengan jaksa Seo. Min bertanya-tanya apa yang Se Yeon bicarakan dengan Ji Uk?

Min kembali mendorong Hee Jin. Ia memberitahu kalo Se Yeon akan sedikit terlambat. Mereka akan nunggu di kamar.


Min dan Hee Jin nggak sengaja melewati kamar ibunya Hee Jin. Ibunya Hee Jin keluar dan manggil-manggil anaknya. Nenek berusaha menariknya buat kembali ke kamar dengan dibantu sama perawat.

Hee Jin menoleh mendengar suara ibunya. Dia bangkit dan berlari menuju ibunya. Ia jatuh karena kakinya sakit. Ibu berlari ke arahnya. Mereka menangis dan saling memeluk.


Hee Jin kembali ke kamar ibunya dan melepas kerinduan. Nenek mengaku nggak tahu apa yang terjadi. Min ngasih tahu kalo Hee Jin adalah putrinya. Nenek merasa kalo itu mustahil karena ia dengar semua anaknya meninggal.

Min menyangkalnya. Ia yakin itu. Ia merasa akan lebih baik kalo ibunya Hee Jin ikut dengan mereka. Nenek memberitahu kalo ia bukan penjaga ibunya Hee Jin. Ia merasa kalo sebaiknya dia ngasih tahu jaksa Seo.


Nenek menunjukkan nomor Ji Uk pada Min. Dia yang membawa ibu Hee Jin padanya. Min kaget lihatnya. Berarti Se Yeon?



Ji Uk membawa Se Yeon ke tempat yang jauh. Se Yeon menanyakan apa benar arahnya? Nggak ada rumah di sekitar sana. Ji Uk bilang kalo mereka hampir sampai. Ji Uk menyalakan musik.

Min berusaha buat nelpon Se Yeon tapi nggak diangkat.

Bersambung...

Facebook Twitter