All content from tvN
Wanita itu mengaku tahu kalo Oh Yeong Cheol memberinya tanda. Dia lalu datang dan membawa Jang Sun Young. Pilisi lalu datang. Ia mencoba menghentikannya tapi dia nggak tahu kalo ...
Oh Yeong Cheol mengatakan kalo wanita itu nggak perlu bekerja terlalu berat lagi untuknya. Apa yang sudah ia lakukan sudah lebih dari cukup. Wanita itu nggak nyangka mendengarnya. Ia mengaku hanya ingin membalas jasa.
Oh Yeong Cheol membunuh ayahnya untuk... Oh Yeong Cheol menggaris bawahi, ia membunuh ayahnya untuknya? Ia tiba-tiba tertawa. Ia lalu mendekat dan memberitahu nggak membunuh untuk siapapun. Ia hanya memberikan yang pantas buat b*j*ngan pemabuk penyiksa istri. Ia membalas kekasarannya padanya.
Kebetulan saja dia adalah ayah wanita itu. Wanita itu terdiam. Menurutnya alasan Oh Yeong Cheol nggak penting. Ia sendiri sudah membayangkan membunuhnya ratusan kali tapi nggak sanggup melakukannya. Tapi Oh Yeol Cheol telah melakukannya. Dan ia bersyukur saat b*j*ngan itu mati.
Oh Yeong Cheol tersenyum mendengarnya. Wanita itu memintanya untuk menghubunginya kalo butuh bantuannya. Ia bisa melakukan apa saja.
Wanita itu bangkit. Oh Yeong Cheol mengatakan kalo ia bisa menggunakan bantuan wanita itu untuk terakhir kalinya.
Wanita itu sudah menyiapkan tempat untuk Oh Yeong Cheol dimana orang nggak akan menemukannya. Tapi dia nggak ngerti apa maksud Oh Yeong Cheol bilang dia akan bangkit?
Oh Yeong Cheol mengatakan kalo ada hal yang harus ia lakukan sebelum bangkit. Dia minta dianterin ke Seoul.
Se Yeon pulang naik taksi. Min ternyata sudah lama menunggunya. Ia langsung mendekat saat Se Yeon turun dari taksi dan mengaku lelah. Se Yeon menawari Mi Do untuk turun.
Mi Do menolak. Dia juga lelah. Min tiba-tiba melewati Se Yeon dan bisik-bisikkan sama Mi Do. Se Yeon protes lihat mereka bisik-bisik. Emangnya Min nggak mau masuk?
Min menyuruh Se Yeon buat masuk duluan. Dia akan nyusul nanti. Se Yeon kayak nggak nyangka Min nyuruh dia pergi buat bisik-bisik sama Mi Do. Emang ngomongin apa, sih?
Mi Do ngasih tahu kalo reka ulang pembunuhan Oh Yeong Cheol ditayangkan hari ini. Menurutnya Se Yeon akan sulit buat nerima kalo melihatnya. Ia meminta Min untuk nggak membiarkan Se Yeon lihat berita atau koran hari ini.
Dia sudah melakukannya seharian ini dan sekarang gilirannya Min. Min mengiyakan dan berterima kasih. Mi Do mengiyakan lalu pergi.
Min nyusul Se Yeon dan memanggilnya. Se Yeon sebel. Ngapain manggil-manggil? Ibunya Hee Jin mendadak muncul di depannya dengan bawa kembang. Dia sampai kaget lihatnya.
Ibunya Hee Jin bilang kalo Se Yeon jelek. Se Yeoj kayak nggak terima. Dia? Jelek?
Min sampai dan bertanya sama ibu kenapa dia keluar? Ibu nunjukkin bunganya dan ngasih tahu kalo bunga itu buat putrinya. Tapi dia malah memberikannya pada Min.
Min menerimanya. Bukankah bunganya buat Hee Jin? Ibu mengatakan kalo Min tampan. Dan Se Yeon... Se Yeon dengan PD-nya bilang cantik.
Padahal ibu nggak mau bilang gitu. Menurutnya Se Yeon lebih jelek dari putrinya. Lah, Se Yeon jadi kesal.
Ibu menggandeng tangan Min dan memintanya buat nemuin putrinya. Se Yeon menahan Min dan mengembalikan bunganya ibu. Dia mengklaim kalo Min miliknya.
Ibu membantahnya dan bilang Min punya putrinya. Mereka berdua malah jadi rebutan Min.
Hee Jin manggil ibunya. Ibu lalu berlari menuju anaknya.
Se Yeon langsung melepaskan tangan Min begitu ibu nggak ada. Dia jalan ninggalin Min. Min tertawa dan meraih tangannya. Apa aku milikmu?
Se Yeon menjelaskan maksudnya kalo Min harus nemuin sang putri. Min menggoda Se Yeon kalo dia beneran mau pergi nemuin putri.
Se Yeon melanjutkan langkahnya dan nggak peduli. Pergi sono! Beneran? Pergi nih? Iya sono!
Min nggak bisa pergi dan balik lagi ke Se Yeon sambil menggoda Se Yeon. Niruin suara Se Yeon pas rebutan dirinya tadi. Uuugh..!!! Bikin Se Yeon jadi malu.
Min dan Se Yeon sampai di kamar Min. Min protes kenapa Se Yeon nggk nelpon dia? Khawatir tahu! Se Yeon ngasih tahu kalo ponselnya mati. Dia langsung tiduran di sofa dan mengaku lelah ngikutin Mi Do seharian.
Min duduk di sebelah Se Yeon. Se Yeon bilang kalo Mi Do selalu memakai pakaian membosankan nggak mandang musim. Seharian ini dia belanja. Se Yeon malas bahasnya. Ia mengingatkan uang yang Min kasih ke Mi Do. Ia merasa kalo itu akan habis dalam sebulan.
Se Yeon meraih remote mau nyalain TV. Min buru-buru merebutnya dan mengingatkan Se Yeon yang katanya tadi mau mandi. Min memasukkan remotenya ke dalam saku.
Se Yeon protes minta remotenya dibalikin. Dia mau nonton berita. Min santai. Se Yeon juga nggak akan mati kalo melewatkan berita sehari doang. Tidur aja dulu.
Se Yeon nggak mau. Di kamarnya kan nggak ada TV. Min ngasih tahu kalo banyak yang bisa Se Yeon lakukan. Se Yeon protes lagi. Contohnya apa?
Min ngajak Se Yeon ke kamar rahasianya. Se Yeon nggak mau soalnya disana nggak ada TV. Min nggak peduli dan asal menariknya.
Min dan Se Yeon membaca komik. Se Yeon sudah membaca satu seri dan minta kelanjutannya yang lagi dibacasama Min. Min nggak mau. Se Yeon memohon. Lagian Min juga sudah membacanya sampai akhir.
Min santai. Itu juga bukan pertama kalinya buat Se Yeon. Se Yeon lalu nemuin sesuatu yang lebih menarik. Ia memakai earphone dan mendengarkannya. Masih bisa nyala.
Min membenarkan. Soalnya dia selalu mengisi dayanya tiap akhir pekan. Se Yeon nampak senang mendengarkan lagu itu. Menurutnya lagu zaman dulu lebih baik.
Se Yeon lalu melepas salah satu earphonenya dan memasangnya di telinga Min, minta dia mendengarkan sama-sama. Dia kayak seneng banget sampai nyanyi-nyanyi segala. Min menatapnya.
Mendadak dia malah nyuruh Min buat keluar. Padahal dia belum selesai bacanya. Se Yeon nggak peduli. Matahari juga udah terbenam dan mereka ada di ruangan tertutup. Ia merasa kalo mereka nggak boleh sendirian disana.
Min malah tersenyum. Dia balik tidur lagi dan mengingatkan kalo mereka harus tetap sama-sama. Dia nggak mau pergi.
Se Yeon ngomelin Min. Sejak kapan Min jadi berani ngebantah? Keluar! Min!
Ibu di luar nyari Min. Min ngintip dari ruang rahasianya. Se Yeon nyuruh Min buat keluar. Ibunya nyariin. Min nggak mau. Ibunya kan nggak tahu ruangan ini. Se Yeon mendadak pingin ke kamar kecil.
Min meyakinkan kalo ibunya akan segera pergi. Min melihat ibu berjalan menuju pintu. Tiba-tiba ponsel ibu bunyi dan membuatnya nggak jadi keluar.
Ibu malah mengobrol di telpon dan nggak keluar-keluar sementara Se Yeon sudah nggak tahan. Min juga stres banget kayaknya.
Ibu terus ngobrol. Sampai Se Yeon nggak bisa nunggu lagi. Dia mau keluar. Min melarang. Dia sudah menyembunyikan ruangan itu selama 20 tahun dan Se Yeon mau menghancurkannya?
Sekretaris ibu datang dan memintanya untuk pergi. Ibu menutup telponnya lalu keluar. Min membuka pintunya dan Se Yeon buru-buru lari ke toilet. Min kehausan dan langsung minum.
Nggak lama kemudian Se Yeon keluar dari toilet sambil ngomelin ibunya Min yang ngobrolnya lama banget di telpon. Luar biasa deh. Dia lalu duduk di samping Min.
Min bertanya apa Se Yeon nggak lapar? Dia nawarin buat pesan makanan. Se Yeon nolak. Dia hampir aja kena klaustrofobia. Dia nggak peduli soal makan. Dia cuman mau udara segar. Dia mau jalan-jalan.
Min berpesan agar Se Yeon jangan lama-lama. Dia akan masak pasta. Se Yeon mengiyakan. Dia ngambil earphonenya dan akan mendengarkan itu sambil jalan-jalan.
Telpon Min bunyi sesaat setelah Se Yeon meninggalkan kamarnya. Dari Dong Cheol. Ia berpesan agar Mun nggak membiarkan Se Yeon meninggalkan rumah. Oh Yeong Cheol kabur.
Ji Uk langsung nutup telponnya. Lah, yang nelpon dia siapa? Atau dia juga dapat kabar kalo Oh Yeong Cheol kabur?
Ia nampak marah. Dia nggak minta itu. Ponselnya lalu bunyi. Ada pesan dari Oh Yeong Cheol. Kamu nggak akan bisa membereskannya sendiri. Ayahnya yang akan membereskannya seperti sebelumnya.
Min mengiyakan dan meminta agar Dong Cheol nggak khawatir. Ia akan menjaganya.
Min buru-buru bangkit dan melihat Se Yeon dari atas. Min nyoba buat manggil Se Yeon tapi Se Yeonnya nggak dengar. Lah kan dia lagi dengar musik? Min mau berbalik tapi malah lihat cahaya Abyss.
Min panik. Ia buru-buru turun.
Dan ternyata cahaya itu emang beneran Abyss yang lagi dibawa sama Oh Yeong Cheol.
Bersambung...