Translate

Selasa, 29 Desember 2020

Sinopsis Abyss episode 9 part 3

 

All content from tvN 




Min nggak tenang di depan rumah nungguin Se Yeon yang nggak juga pulang. Dia berjalan ke bagasi mobilnya dan berharap agar Se Yeon menyukainya.

Nggak lama kemudian Se Yeon pulang dengan diantar sama Dong Cheol. Min langsung menghampirinya. Se Yeon keluar bersama dengan Hee Jin. Hee Jin langsung berjalan masuk. Wajahnya nampak sedih.

Se Yeon nawarin Dong Cheol buat masuk dan minum teh bentar. Dong Cheol menolak. Dia harus segera kembali ke markas. Se Yeon mengiyakan. Ia berterima kasih dan mengucapkan selamat malam.

Dong Cheol pulang.


Se Yeon berjalan menuju rumah. Min menghampirinya dan bertanya kenapa Hee Jin nampak sedih? Kemana aja mereka? Se Yeon memberitahu kalo mereka ke NFS. Se Yeon mengingatkan apa Min ingat sama pria yang mereka kira kaki tangan Oh Yeong Cheol? Yang menculik ibunya Hee Jin?

Min ingat kalo itu adalah orang yang sama dengan yang nikam Se Yeon lalu kabur. Ada apa? Apa dia tertangkap? Se Yeon membenarkan tapi dia bunuh diri. Bunuh diri? Min kaget dengarnya.

Tapi Se Yeon merasa kalo ada yang aneh. Menurutnya orang itu bukan tipe orang yang kan bunuh diri. Klo dia bunuh diri karena merasa bersalah, harusnya dia ngasih tahu lokasi ibunya Hee Jin. Ia merasa kalo itu nggak mungkin. Dan mungkin kaki tangan Oh Yeong Cheol masih berkeliaran.

Min juga merasa kalo itu mustahil. Min melihat ke kamar Hee Jin dan merasa wajar kalo Hee Jin murung. Se Yeon mengiyakan dan merasa kalo mereka harus menemaninya.


Se Yeon berjalan dan melihat mobil Min yang diparkir sembarangan. Ia memarahinya. Meski itu rumahnya, tapi dia nggak boleh begitu. Min mau menjelaskan tapi bingung. Ia merasa kalo itu bukan saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Se Yeon memanggil Min lagi. Min mengiyakan dan akan memindahkan mobilnya. Tapi pas Min mau masuk ke mobil tiba-tiba ponselnya bunyi. Dari pak Park.



Se Yeon meminta kunci mobil dan berniat memindahkannya sendiri. Se Yeon memundurkan mobilnya tapi malah nabrak.

Min buru-buru nutup telponnya dan mendekati mobilnya. Sayangku, apa yang terjadi denganmu?

Se Yeon keluar dari mobil dan melihat akibat dari perbuatannya. Ia merasa kalo itu bukan masalah. Ia yakin kalo itu bisa dipoles. Min rasa enggak.


Se Yeon berniat buat ngambil. Ada di bagasi, kan? Min langsung bangkit dengar Se Yeon akan membuka bagasi. Ia buru-buru melarang. Lah, telat. Se Yeon sudah kadung membukanya.

Ada banyak balon disana. Min buru-buru menutup bagasi. Dia nggak mau Se Yeon melihatnya dulu. Se Yeon merasa kalo itu untuknya. Min selesai membereskannya dan menghadap Se Yeon. Nggak begini rencananya.

Min ngajak Se Yeon buat masuk. Se Yeon ketawa mulu. Ada balon di mobilnya Min. Gimana bisa dia pura-pura nggak lihat? Se Yeon balik lagi dan membukanya. Min menariknya dan kembali nutup bagasinya.



Se Yeon mengiyakan dan nyuruh Min buat masuk. Diam-diam Se Yeon membukanya lagi. Min berusaha mengambil kembali kunci mobilnya tapi Se Yeon nggak mau memberikannya.

Min mendekap Se Yeon dan bilang kalo dia nggak akan bersikap sopan lagi pada Se Yeon. Se Yeon nyerah. Tapi gimana dia bisa balikin kuncinya kalo tangannya diremas? Min janji akan melepaskannya kalo Se Yeon nggak membuka bagasi lagi.

Se Yeon mengiyakan. Dia lelah. Min melepaskannya dan Se Yeon pun mengembalikannya. Ia lalu melotot lihat kamera belakang mobil.


Se Yeon melihat rekaman kamera belakang bersama Min dan Hee Jin. Hee Jin bertanya apa Se Yeon yakin kalo ibunya terekam kamera? Se Yeon merasa kalo penculiknya ahli ngilangin barang kalo emang nggak ada apa-apa.

Malam itu Se Yeon melihat sendiri mobil itu masuk jurang tapi Dong Cheol nggak menemukan apapun di dalam mobil. Se Yeon yakin kalo orang itu kabur melalui jalan yang nggak terlihat atau terpikirkan karena dia menghilang tepat di depan mereka.

Min melanjutkan kalo ledakan mobilnya direkayasa buat mengalihkan mereka. Se Yeon merasa kalo itu mungkin saja


Hee Jin lalu melihat rekaman itu lagi. Se Yeon tiba-tiba melihat ada yang aneh. Tepat sebelum keluar terowongan, ia melihat ada sesuatu yang putih. Min bertanya-tanya apa itu pendar cahaya? Se Yeon ingat kalo itu adalah baju pasien panti jompo yang warnanya putih. Hee Jin juga membenarkan.

Min melihatnya lagi dan merasa kalo itu adalah orang. Se Yeon berpikir kalo jawabannya ada di dalam terowongan. Tapi kemana mereka pergi? Gimana juga mereka bisa meninggalkan terowongan?



Dong Cheol makan sama Ji Uk. Ia agak aneh melihat cara makan Ji Uk. Apa Ji Uk selalu kidal? Ji Uk mengatakan kalo dia melatih tangan kanannya tapi nggak pas makan. Dong Cheol menanyakan gimana tangan Ji Uk bisa luka? Kayaknya nggak nyaman.

Ji Uk menatap lukanya. Wajahnya tampak aneh. Kayak nggak mau jawab.

Flashback..




Malam itu saat Ji Uk membawa kabur ibunya Hee Jin. Ibunya Hee Jin nampak senang melihat cahaya di terowongan. Ji Uk tiba-tiba menepi dan turun dari mobil. Ia juga ngahak ibunya Hee Jin buat turun.

Ia lalu membawa ibu Hee Jin ke pinggir dan ia kembali ke mobilnya. Ji Uk mengambil payung di bangku belakang dan menggunakannya untuk menginjak gas. Alhasil, mobil itu jalan sendiri.

Ibunya Hee Jin melihat mobilnya jalan dan mau nyusul. Ji Uk menariknya. Nggak lama kemudian mobilnya Min lewat. Ibunya Hee Jin mau mengejar tapi ditarik lagi sama Ji Uk. Ibunya Hee Jin memberontak dan menggigit tangan Ji Uk.

Ji Uk menatap ibu kesal. Ia mendekat dan memberitahu kalo ibu nggak patuh maka ia nggak akan pergi ke tempat indah. Ibu nampak taut lihat Ji Uk. Dia lalu nurut saat Ji Uk mengajaknya buat pergi dari sana.

Ji Uk membuka pintu darurat dan pergi dari sana.

Flashback end...


Ji Uk bilang kalo dia nggak papa. Dong Cheol mengiyakan. Ia lalu nyinggung kalo mereka harusnya makan enak. Tapi kenapa malah makan sup pereda pengar? Ji Uk tersenyum dan mengatakan kalo mereka berdua orang sibuk. Lagian makanannya enak.

Dong Cheol mengatakan kalo dia punya waktu buat makan enak. Ji Uk hanya tersenyum dengarnya.

Dong Cheol lalu nyinggung soal kasus Golden Palace. Itu adalah sesuatu yang ia... Ji Uk yakin kalo Dong Cheol bisa menanganinya. Ia mungkin nggak ngasih tahu karena emang nggak ada yang bisa dilaporin.



Dong Cheol membenarkan ia lega Ji Uk bisa memahaminya. Ia akan membuat laporan detilnya setelah menyelesaikan kasus itu. Ji Uk mengiyakan. Dong Cheol memakan supnya dan merasa kalo supnya enak.

Ji Uk lalu menanyakan soal Mi Do yang katanya mewakili Park Gi Man untuk kasus Oh Yeong Cheol. Dong Cheol nggak langsung jawab. Ia teringat saat menjenguk Ji Uk di rumah sakit dulu. Se Yeon nanyain soal orang tua yang diserang Park Gi Man. Dong Cheol bingung jawabnya gimana.


Ji Uk menasehati Dong Cheol kalo Mi Do emang pernah kerja dengan mereka tapi dia sudah lama mundur. Jadi nggak baik ngasih tahu detil sensitif kasus ke dia.

Se Yeon ngasih tahu kalo dia bukan cuman penonton. Ia ngasih catatan dari Park Gi Man dan bilang kalo dia adalah pengacaranya. Park Gi Man akan menceritakan semuanya dan minta Se Yeon buat membantunya.


Dong Cheol pura-pura lupa kalo Se Yeon alias Mi Do pernah bilang kaya gitu. Ji Uk mengaku kalo dia punya pertanyaan soal kasus itu tapi dia lupa minta nomornya. Dong Cheol punya?

Dong Cheol mengiyakan dan nawarin buat ngasih. Ji Uk mengiyakan. Dong Cheol ngambil ponselnya dan akan mengirimkannya lewat pesan.


Se Yeon, Min, dan Hee Jin mendatangi terowongan buat nyari petunjuk. Mereka berjalan menyusurinya sambil meriksa setiap detilnya. Se Yeon melihat pintu darurat dan menduga kalo mereka mungkin lewat sana.

Min dan Hee Jin berjalan kesana dan membuka pintu itu. Se Yeon bertanya-tanya kemana mereka perginya? Min merasa kalo mereka pasti kabur lewat jalan itu. Hee Jin ngajak Se Yeon dan Min buat kesana.



Seorang tahanan berjalan membawa air untuk membuat kopi. Oh Yeong Cheol bangkit dan mau mengambilnya. Tahanan itu mendekat dan mau memberikannya ke Oh Young Cheol. Tapi Oh Yeong Cheol tiba-tiba menarik bajunya.

Pria itu nggak ngerti kenapa Oh Yeong Cheol melakukannya. Oh Yeong Cheol mengatakan kalo seseorang bilang ia bisa membantu mendapatkan apa saja. Pria itu menanyakan apa yang Oh Yeong Cheol inginkan? OhYeong Cheol memberitahu kalo dia mau bubuk sabun dan juga pemutih.

Pria itu bertanya seperti bubuk detergen? Opsir tahananmendekat dan bertanya ada apa dengan mereka? Oh Yeong Cheol mengaku nggak tahan dengan pakaiannya yang kotor .


Opsir menasehati kalo Oh Yeong Cheol nggak nyari masalah. Ia baru aja keluar dari sel isolasi. Oh Yeong Cheol hanya tersenyum. Seseorang datang dan ngasih sesuatu ke opsir tadi. Dia membacanya lalu ngasih tahu Oh Yeong Cheol kalo ada pengunjung dan menyuruhya buat keluar.


Ji Uk ada di ruangannya. Sekretarisnya masuk dan memberitahu tentang penyelidikan tambahan pada kasus Oh Yeong Cheol. Ia memberitahu detektif kepala tapi katanya nggak perlu meriksa TKP.

Ji Uk mengatakan kalo ia akan menanyakannya langsung. Ia lalu menanyakan apa yang sekretarisnya dapat dari nomor itu? Sekretaris memberinya catatan dan memberitahu kalo pemilik ponsel terdaftar. Ia juga memberikan daftar panggila bulan lalu dan lokasi menara pemancar.

Ji Uk membacanya dan berterima kasih pada sekretarisnya. Sekretaris Ji Uk lalu pamit. Anehnya ponsel Se Yeon terdaftar atas nama Woo Man Su. Ji Uk merasa wajar. Harusnya dia sudah mati makanya dia memakai ponsel prabayar. Ji Uk lalu melihat dimana Se Yeon sembunyi. Ji Uk melihat infirmasi menara pemancar.



Tiba-tiba ponselnya bunyi. Dari ibu Park Min Gyu. Ia menanyakan harys gimana? Saat ia sedang sibuk masak, ibunya Hee Jin menghantam sepanci semur dan ia merasa kalo ibunya Hee Jin kena luka bakar.

Ibunya Hee Jin nangis terus. Ji Uk menanyakan apa lukanya parah? Nenek mengaku nggak tahu masalahnya ibunya Hee Jin nggak mengijinkannya buat menyentuhnya. Ia berniat buat nelpon polisi.

Ji Uk bangkit dan melarang. Ia bilang ke nenek kalo ia akan kesana.


Nenek menghampiri ibu dan menanyakan dimana yang sakit? Ia meminta agar ibu bertahan. Jaksa Seo akan segera kesana. Ibu terus nangis dan minta dibawa ke rumah sakit. Rumah sakit tempatnya. Nenek mengiyakan akan membawanya ke rumah sakit.


Min, Se Yeon dan Hee Jin berjalan menyusuri jalan itu. Se Yeon yang kecapekan merasa kalo cara itu nggak akan berhasi. Apa mereka nggak bisa nyari cara yang lebih efektif?

Min mengelus pundak Se Yeon dan menguatkannya. Hee Jin kayak kesal manggil Se Yeon. Ia menanyakan apa Se Yeon bisa bilang begitu kalo ibunya diculik?

Se Yeon bangkit dan menegaskan kalo dia nggak bilang nggak akan nyari. Dia juga ingin nyari dan mempertemukan mereka. Lagian sudah berapa kali dia bilang ingin nemuinnya biar bisa tahu siapa yang membunuhnya. Ia yakin kalo ibunya Hee Jin pasti pernah nelihat siapa kaki tangannya Oh Yeong Cheol.


Min membenarkan kalo Se Yeon sama putus asanya sama Hee Jin. Makanya nereka ada disana.

Hee Jin mengiyakan. Tapi ia merasa kalo mereja nggak bisa balik setelah sejauh itu. Ia ngajak biat nyari bentar lagi.

Hee Jin jalan lagi. Min memanggilnya dan menyarankan buat istirahat bentar. Hee Jin nggak bilang apa-apa. Min merangkul Se yeon dan membantunya jalan.

Bersambung...

Facebook Twitter