Translate

Selasa, 08 Desember 2020

Sinopsis Abyss episode 9 part 2

 

All content from tvN 



Detektif Lee nggak jadi mengatakannya gara-gara ingat apa yqng dikatakan Dong Cheol. Ia hanya bilang ke Ji Uk kalo Dong Cheol dapat petunjuk yang buruk.

Di ruangannya Ji Uk melihat berita tentang Dong Cheol dan Lee Mi do. Wah mukanya tegang amat. Katanya dia memb*dohinya. Mungkin yang dimaksud adalah Dong Cheol. Itu tipikal Go Se Yeon.

Ji Uk menyandarkan kepalanya dan bertanya-tanya dimana dia sembunyinya?


Min nganterin Se Yeon ke restoran ibunya. Ibumarah-marah ke ayah. Masalahnya ayah menempelkan kertas dan menyatakan menutup restorannya. Ibu mengambilnya dan membuangnya. Ia nggak bisa menutupnya. Kalo ayah mau nutup maka ayah musti menceraikan ibu dulu.

Ayah hanya ingin istirahat. Ibu m3ngingatkan arti dari kedai itu buat mereka. Mereka nggak bisa menutupnya. Itu karena Se Yeon mendapat pinjaman buat kedai seyelah menjadi jaksa. Gimana mereka tega menutupnya?


Ayah mengatakan kalo mereka harus melanjutkan hidup. Sampai kapan mau terus berduka? Ayah memohon pada ibu. Karena yang hidup harus terus hidup. Ibu merebut kertas-kertas itu dari tangan ayah dan merobeknya. Dia nggak bisa. Ibu lalu mendorong ayah dan menyuruhnya untuk pergi kalo memang dia ingin pergi.

Ayah melihat restorannya lalu pergi.


Ternyata Se Yeon dan Min melihat semuanya dari dalam mobil. Se Yeon langsung nampak sedih. Ia merasa kalo sekarang bukan waktu yang baik buat Min menyapa ibu dan ayahnya.

Min mengiyakan. Se Yeon turun dari mobil dan mereka pun pisahan.


Ibu masuk ke restorannya dan melihat keadaan di dalam. Ia menghela nafas lalu duduk. Nggak lama Se Yeon masuk. Ibu memberitahu kalo mereka belum buka. Ia melihat wajah Se Yeon lalu bangkit dan menyapanya.

Se Yeon mengaku datang untuk menanyakan kabar ibu.



Ternyata Min juga belum pergi. Ia melihat kaca jendela yang ia pecahkan saat menyelamatkan Se Yeon. Ia merasa harus bertanggung jawab. Ia lah yang telah memecahkannya. Ia lalu mengambil ponselnya dan nelpon pak Choe, memintanya untuk mencari agen desain interior yang bagus. Ia akan mengirimkan alamatnya.

Ia juga bilang akan mentraktir pegawai buat makan siang.



Ibu bilang ke Se Yeon kalo dia ingin ketemu sama Se Yeon lagi ke detektif. Saat itu Se Yeon juga terluka. Apa dia nggak papa sekarang? Se Yeon tersenyum dan mengangguk. Dia nggak papa.

Ibu lalu menanyakan gimana Mi Do kenal sama SeYeon? Se Yeon rada gugup bilangnya. Ia memberitahu ibu kalo mereka dekat saat ia kerja di kantor kejaksaan. Ibu menangkap kalo Se Yeon adalah jaksa. Ia maklum kalo b*jingan itu mencoba melukainya.


Se Yeon meletakkan tasnya dan berniat membantu ibu. Ibu melarang dan bilang kalo ia bisa sendiri. Tapi tiba-tiba tangannya sakit. Se Yeon merasa kalo ibu belum sembuh benar dan butuh istirahat.

Ibu mengatakan kalo kedainya akan segera buka. Suaminya ingin menutup kedai tapi ia nggak bisa membiarkannya. Bagi ibu kedai itu sangat berarti. Ia harus membukanya lagi.



Se Yeon berkaca-kaca menatap Ibu. Dan tanpa sadar ia manggil ibu. Se Yeon minta ijin buat manggil ibu. Ibu mengiyakan. Ia lalu menggenggam tangan ibu dan memanggilnya ibu dan memintanya buat mendengarkan ayah. Ia hanya akan terus ingat Se Yeon kalo ia tetap disana. Lagian juga kedai itu nggak terlalu menguntungkan karena kejadian sebelumnya. Dan biaya sewanya juga sangat mahal.

Ia merasa kalo ibu harus menjualnya dan beristirahat.


Telponnya bunyi. Nggak tahu kenapa Se Yeon langsung berjalan dan mengangkatnya. Ternyata ada yang mau memesan. Se Yeon mengiyakan dan menanyakan jam berapa? Untuk berapa orang? 20 orang? Se Yeon mengiyakan.

Ibu menghampiri Se Yeon dan memberitahu kalo dia nggak bisa melayani grup kalo sendirian. Se Yeon meminta ibu agar menggoreng ayam saja. Ia yang akan mengurus ruangan dan melayani. Se Yeon lalu membantu ibu untuk berbenah.



Min di kantor dan menunggu lift bersama beberapa karyawannya. Di depannya ada karyawan wanita yang habis dilamar sama pacarnya. Wanita itu sebenarnya sudah tahu saat pacarnya datang ke rumahnya. Karyawan pria yang di belakang melihat Cha Min dan menyapanya. Dua karyawan wanita itu langsung diam.

Lift datang. Mereka lalu masuk. Min tiba-tiba bertanya apa pada karyawan wanita di belakangnya, apa para gadis ingin meresmikan hubungan?

Karyawan Min rada kaget dengarnya. Mereka bilang kalo biasanya iya. Min mengulangi, biasanya... Ia kembali bertanya lamaran macam apa yang mereka inginkan? Biasanya?

Karyawati ibu nggak tahu harus gimana jawabnya. Ia hanya menunjukkan cincin di jarinya. Min terdiam. Dia kayaknya punya rencana.


Kedai ibu Se Yeon ramai pelanggan. Mereka sudah selesai makan. Atasan mereka membayar tagihannya. Totalnya 364.000 won. Sodanya gratis jadi totalnya 340.000 won.

Mereka juga memesan 15 orang buat besok di jam yang sama. Se Yeon mengiyakan dan meminta nama dan nomor mereka. Ia lalu memberikan struknya pada mereka.


Se Yeon mau membersihkan meja. Tanpa sengaja ia melihat kartu pegawai salah satu dari mereka. Ia mengembalikannya pada yang punya. Lan Cosmetics. Dia langsung tahu kalo Min yang nyuruh mereka buat datang.

Se Yeon kembali mau beberes. Ibu datang dan melarangnya. Ibu merasa bersalah karena nyuruh-nyuruh Mi Do. Padahal dia adalah atasannya Se Yeon. Se Yeon bilang nggak papa.


Ibu menarik Se Yeon buat duduk. Ibu tahu kalo Se Yeon belum makan dari tadi karena sibuk membantunya. Ia akan membuatkan ayam goreng. Se Yeon mengiyakan dan berterima kasih. Ibu kembali ke dapur sementara Se Yeon kembali membersihkan meja.


Nggak lama kemudian makanan siap. Se Yeon duduk dan makan bersama ibu. Ia mengambil acar dan memakannya bersama ayam goreng. Ibu merasa kalo cara makan Mi Do sama seperti Se Yeon. Ia lalu menanyakan kenapa malam itu penjahat terus memanggilnya Se Yeon? Ibu diberitahu detektif kalo dia pura-pura sakit jiwa kalo tertangkap. Tapi ibu ...

Se Yeon buru-buru membenarkan kalo dia g*la. Bahkan dia bilang kalo orang mati bisa hidup lagi setelah ia melihat korbannya hidup dan mengaku nggak membunuhnya. Dia g*la. Ibu seolah bisa ngerti.



Ibu merasa nggak sopan minta Se Yeon buat berkunjung padahal dia sibuk. Mungkin karena ia dekat dengan Se Yeon. Secara penampilan ia nggak mirip tapi nggak tahu kenapa ibu merasa kalo ia adalah putrinya.

Se Yeon nunduk dan hampir mau nangis. Dia manggil ibu, eomma..dan mau bilang sesuatu tapi nggak jadi. Ponselnya bunyi. Se Yeon meminta maaf dan nengangkatnya.


Nggak tahu siapa yang nelpon. Dia bilang sesuatu dan Se Yeon memintanya buat meneruskan. Apa dia menangkapnya? Orang itu mengiyakan tapi...


Se Yeon dan Dong Cheol melihat mayat seorang pria. Se Yeon bertanya pada Dong Cheol apa dia yakin kalo pria itu bunuh diri? Dong Cheol mengatakan kalo mereka akan tahu saat menerima hasil autopsi. Tapu nggak ada tanda perlawanan a5au indiksi kekerasan pada tubuhnya.

Se Yeon mengingatkan kalo orang itu menyerangnya pakai pisau. Menurutnya dia sangat nekat. Ia yakin kalo dia bukan tipe orang yang akan bunuh diri setelah diserang rasa bersalah. Jadi baginya bunuh diri..


Dong Cheol memberitahu kalo dia berhutang banyak setelah berinvestasi uang virtual dan dia dalam penyelidikan polisi. Lintah darat juga menekannya jadi pasti dia ingin mati. Dong Cheol menambahkan kalo dalam wasiatnya tertulis dia dibayar membunuh Se Yeon di Golden Palace.

Apa? Se Yeon kaget dengarnya. Dong Cheol menambahkan kalo setelah berhasil, ia merasa kalo hidupnya percuma jadi...kkhhkk ( Dong Cheol memperagakan gimana pria itu bunuh diri dengan memotong lehernya.


Se Yeon menyimpulkan kalo pria itu adalah pembunuh bayaran. Oh Yeong Cheol yang mengutusnya. Tapi gimana bisa? Oh Yeong Cheol kan dipenjara.

Dong Cheol merasa kalo pembunuh bayaran sebenarnya lebih mungkin karena lebih mudah mencari koneksi di penjara. Dan juga Oh Yeong Cheol tahu kalo Se Yeon belum mati.

Se Yeon memastikan kalo pria itu yang menculik ibunya Hee Jin? Dong Cheol memberitahu Se Yeon kalo ponsel yang dipakai buat nelpon Hee Jin di temukan di mobilnya. Ia yakin kalo dia adalah pelakunya. (Dong Cheol malah manggil Se Yeon dengan Mi Do. Mungkin karena kebiasa. Tapi habis itu dia meralatnya. Nona Go maksudnya).



Se Yeon dan Dong Cheol meninggalkan tempat itu. Hee Jin datang dan bertanya pada Se Yeon, apa benar orang yang nyulik ibunya bunuh diri? Se Yeon memberitahu kalo itu kata mereka. Tapi ia sendiri merasa nggak yakin.

Hee Jin malah jadi emosi dan malah membentak Se Yeon. Bukan itu yang penting. Hanya dia yang tahu keberadaan ibunya. Kalo dia mati, gimana dia bisa nyari ibunya?


Dong Cheol mendekat dan menjauhkan Hee Jin dari Se Yeon. (Apa mungkin Dong Cheol masih ada rasa sama Se Yeon? Eh, Mi Do maksudnya. Secara kalo dia ngelihat Se Yeon masih suka aneh dan salah nyebut nama. Dia kayak nggak rela Se Yeon disakitin).

Dong Cheol memberitahu kalo mereka sedang menelusuri keberadaannya dan bekerja tanpa henti buat nyari ibunya Hee Jin.



Se Yeon menyela. Dia yakin banget kalo itu adalah pembunuhan tersangka asli yang membereskannya. Kalo emang dia bunuh diri karena merasa bersalah, kenapa dia nggak ngasih tahu lokasi ibunya Hee Jin? Se Yeon kkekeuh kalo itu nggal masuk akal. Dia yakin kako Choe Gi Hun dimanfaatkan habis itu dibunuh sama kaki tangannya Oh Yeong Cheol.

Dong Cheol juga kekeuh sama anggapannya. Nggak gitu. Kenapa juga Se Yeon bersikeras?


Ji Uk duduk di kantornya sambil mandangin foto orang yang tadi diributin sama Se Yeon dan Dong Cheol.

Flashback...


Ji Uk semobil sama pria itu. Pria itu ngasih tahu kalo dia sudah melakukan semuanya kayak yang diinstruksikan. Ia bertanya Ji Uk akan membantunya divonis nggak bersalah, kan?

Ji Uk menanyakan apa pria itu memberitahu semuanya ke dia? Priaitu memberitahu jako dia sudah memberitahu semuanya dan melaukan apa yang dimintanya.

Flashback end...


Ji Uk menghela nafas. Andai aja dia tahu kesalahannya lebih awal, maka ia nggak akan membiarkannya hidup lebih lama. Ji Uk merobek foto itu.



Ia lalu mengambil ponselnya dan nelpon Dong Cheol. Ia memberitahu kalo ia ketemu sama Derektif Lee dari kepolisian Jongno. Ia ngasih tahu Ji Uk soal operasi perangkap Dong Cheol tapi dia nggak melihat laporannya.

Dong Cheol mengaku kalo dia nyari petunjuk sendiri. Se Yeon yang duduk di sebelah Dong Chrol menanyakan apa itu Ji Uk? Jaksa Seo?

Ji Uk mendengar suara Se Yeon. Dong Cjeol lalu bilang kalo dia akan menjelaskannya besok. Ji Uk mengiyakan. Ia merasa kalo mereka sudah lama nggak keluar dan ngajak Dong Cheol buat makan siang bareng.


Dong Cheol mengiyakan lalu menutup telponnya. Se Yeon langsung menanyakan apa yang dikatakan Jiuk? Apa yang direncanakannya? Dong Cheol ngasih tahu kalo Ji Uk nanyain soal operasi perangkap yang mereka kerjain.

Dong Cheol ngeluh. Percuma kerja sama si id*ot Dong Gyu. Kenapa dia malah ngasih tahu jaksa Seo?? Se Yeon ngajak buat pergi bareng. Dia akan membantu menjelaskan. Dong Cheol melarang. Dia bisa sendiri. Ia melarang Se Yeon buat cemas.

Bersambung...

Facebook Twitter