Translate

Rabu, 02 Desember 2020

Sinopsis Abyss episode 7 part 4

 

All content from tvN 



Sekretaris Ji Wook mengetuk pintu. Ji Wook menutup laptopnya dan mempersilakannya buat masuk. Ia mengingatkan tentang kasus Park Min Gyu. Seorang wanita tua masuk. Ia adalah ibunya dan secara pribadi pingin berterima kasih pada Ji Wook.

Ji Wook bangkit dan membimbing wanita itu buat duduk. Wanita itu menggenggam tangan Ji Wook sangat bersyukur. Berkat Ji Wook dia bisa tidur nyenyak. Dia bahkan bisa mati sekarang tanpa penyesalan.

Ji Wook merendah. Ia hanya melaksanakan tugas.


Cha Min sedang bekerja di kantornya. Se Yeon menemaninya dan mereka sedang membicarakan Ji Wook. Min mengingatkan kalo Se Yeon bilang Ji Wook oranh baik dan taat peraturan. Apa dia akan membiarkan Se Yeon melihat itu gara-gara dia adalah seniornya? Secara itu adalah bukti kasus.

Se Yeon memberitahu kalo Seo Ji Wook yang dia kenal nggak akan membiarkannya buat melihatnya.

Min membalikkan, lalu kenapa Se Yeon mau nemuinnya? Se Yeon merasa nggak punya pilihan. Kalo nggak diijinin maka dia akan mencuriya. Taruhannya nyawa. Itu adalah risiko yang harus dia ambil.

Min menilai kalo Se Yeon ceroboh kayak biasanya.



Se Yeon menoleh menatap Min dan menanyakan apa Min akan terus membuatnya datang ke kantornya kayak gini?

Min menatap Se Yeon nggak ngeh. Apa? Sedetik kemudian dia baru ngerti dan memberitahu Se Yeon kalo dia nggak mudah ninggalin kantor jadi ...

Se Yeon membenarkan. Dia nggak ngerti kenapa Min nyuruh dia datang kalo mereka bisa ngomong di telpon? Se Yeon yang kesal bangkit. Dia mengingatkan Min kalo yang sibuk itu bukan dia doang.


Se Yeon melangkah pergi. Min memanggilnya kayak nggak pingin Se Yeon pergi. Dia mengambil jasnya dan nyusul.

Keduanya keluar dari lift. Se Yeon memberitahu kalo Min bisa mundur dari kasus itu kalo dia sibuk. Min meminta agar Se Yeon nggak gitu. Dia nggak bisa karena punya tanggung jawab.

Se Yeon mengatakan kalo dia akan mengurangi bebannya Min jadi Min bisa fokus sama hidupnya sebagai pewaris Lan Cosmetics.



Min mengingatkan kalo terlalu bahaya kerja sendirian.

Se Yeon kesal. Dia berbalik dan itu malah bikin Min kaget. Se Yeon jatuh. Min sigap menahan kepala Se Yeon biar nggak kebentur lantai.

Semua karyawan Min yang ada disana pada bengong ngelihat mereka. Se Yeon merasa nggak nyaman. Dia nyuruh Min buat minggir. Bikin dia malu.

Min mengiyakan. Dia membantu Se Yeon buat bangkit.


Karyawan Min bertanya apa Pak Cha baik-baik aja? Min mengiyakan. Dia nggak papa. Min nyuruh karyawan itu buat balik kerja. Min lalu manggil Se Yeon yang sudah jalan duluan.


Ternyata yang lihat peristiwa tadi bukan cuman karyawan Min aja. Tapi ibunya juga lihat. Ibu merasa kalo Min selalu dekat sama pengacara itu. Dia nyuruh sekretarisnya buat mencari tahu latar belakangnya.



Se Yeon yang semobil dengan Min sedang mencari sesuatu di laptopnya. Min bertanya ia harus ke kantor kejaksaan umun? Se Yeon mengiyakan. Ia mengaku punya rencana. Ia pernah sekantor dengan Ji Wook jadi bisa nyari semua detil kasus yang lagi dikerjakannya dan juga jadwal sidangnya.

Min menanyakan kelanjutannya. Se Yeon sudah menemukan jadwal sidang Ji Wook. Dan saat itulah nereka mengambil kesempatan. Min menatap Se Yeon.


Keduanya sampai di kantor jaksa. Mereka sembunyi dan memastikan Ji Wook keluar buat menjalani sidang.

Se Yeon ngasih earphone dan meminta Min buat mengawasi kamera pengawas. Min mengiyakan. Se Yeon lalu masuk menggunakan kartu identitasnya. Berhasil.


Min langsung mengeluarkan laptopnya. Se Yeon jalan menuju ruangan Ji Wook. Ia mengambil kamera dan menjepitnkannya pada tanaman di depan kantor Ji Wook. Apa Min bisa melihat dengan jelas?

Min mengiyakan. Se Yeon sedikit tenang. Ia lalu mengetuk pintu kantor Ji Wook. Ia masuk dan menyapa sekretaris Ji Wook.


Se Yeon nunggu di ruangan Ji Wook. Sekretarisnya masuk dan memberitahu kalo Ji Wook sedang sidang. Se Yeon mengaku menhetahuinya. Ia memberitahu kalo mereka ketemu di lobi dan jaksa Seo menyuruhnya buat nunggu di ruangannya.

Ada telpon masuk. Se Yeon meminum minumannya dan mempersilakan sekretaris Ji Wook untuk melanjutkan pekerjaannya sementara ia akan menunggu.


Sekeretaris Ji Wook mengiyakan. Ia lalu pergi. Se Yeon memanfaatkan kesrmpatan itu buat menggeledah ruangan itu. Ia bertanya apa Min masih mengawasi?

Min mengiyakan. Se Yeon menyuruhnya untuk memberitahu kalo ada yang datang.

Se Yeon lalu duduk di kursi Ji Wook dan membuka laptopnya. Ia yakin kalo sandinya adalah 0979. Ia kemasukkannya tapi ternyata salah. Se Yeon menggantinya dengan nama Ji Wook tapi salah juga.


Se Yeon nggak nyangka kalo Ji Wook mengganti sandinya. Sekretaris mendadak masuk lagi. Se Yeon panik dan langsung melompat turun dari sana.

Sekretaris menanyakan apa yang ia kerjakan? Se Yeon pura-pura sedang mencari antingnya yang jatuh di atas meja.


Sekretaris mengambil alih laptop. Dia akan mengirimkan sesuatu yang ditinggalkan jaksa Seo melalui email. Se Yeon memakai antingnya sambil melihat sandi yang dimasukkan sekretaris.

Se Yeon kembali ke mejanya sambil memuji kopi sekretaris yang masih tetap enak. Dan setelah sekretaris pergi, ia segera bangkit dan kembali menghadap laptop Ji Wook. 


Ia memasukkan sandinya dan berhasil. Ia melihat video yang Ji Wook lihat tadi. Itu adalah rekaman ambulans Oh Yeong Cheol. Se Yeon mengeluarkan flashdisk-nya dan menyalin file itu.

Min tiba-tiba bilang kalo seseorang mrndekat. Dia nyuruh Se Yeon buat cepetan. Se Yeon ngiranya itu Ji Wook yang baliknya kecepetan. Min memberitahu kalo itu bukan Ji Wooj. Dia kaya lebih tua.

Se Yeon ngasih tahu kalo dia hampir selesai.


Orang yang Min maksud sudah kadung masuk. Dia menanyakan Ji Wook ke sekretaris. Sekretaris memberitahu kalo dia lagi sidang. Ia merasa kalo waktunya nggak pas.

Se Yeon melihat ruangan Ji Wook yang jadi berantakan gara-gara dia. Duh dia jadi sebel sendiri. Apa yang dia lakuin?

Orang itu mendengar sesuatu dari ruangan Ji Wook dan bertanya pada sekretaris, apa ada orang di dalam? Sekretaris memberitahu kalo pengacara Lee Mi Do yang kerja buat Firma dan Jang datang berunjung.


Pria itu menghela nafas. Dia akan datang lagi nanti kalo memang Ji Wook lagi ada tamu. Sekretaris mengiyakan. Orang itu bilang akan mampir setelah rapat dengan jaksa wilayah dan melarang sekretaris bilang ke Ji Wook tentang kedatangannya.


Sekretaris mengiyakan. Mi Do yang lagi beberes lega orang itu pergi. Dia lalu nggak sengaja nemuin foto. Nggak tahu itu foto apaan. Berdarah-darah gitu. Se Yeon juga heran. Soalnya nggak biasa-biasanya Ji Wook ninggalin materi referensi kayak gini.

Min bertanya apa Se Yeon sudah selesai? Se Yeon mengiyakan. Dia merapikan semuanya lalu keluar. Dia bilang ke sekretaris kalo akan menemuinya lagi lain kali.


Sekretaris memberitahu kalo Ji Wook akan datang sebentar lagi. Se Yeon memberitahu kalo ada yang harus dia urus. Nanti dia akan nelpon Ji Wook.

Se Yeon ngambil kameranya kembali dan berlari keluar.


Min langsung menyambutnya dan bertanya apa Se Yeon mendapatkannya? Se Yeon menunjukkan flashdisknya dan mengiyakan.


Se Yeon menonton rekaman itu bersama Min dan Hee Jin. Se Yeon kesal karena mereka nggak bisa nemuin apa-apa. Dia lalu ngambil ponselnya dan mengurutkannya dari awal. Oh Yeong Cheol melewati gerbang Tol Gyeongcheon, lalu belok kiri...ke kiri lagi ...sini...jalan buntu.

Se Yeon kesal dan meletakkannya begitu saja. Gimana cara ngelacaknya? Rekaman itu nggak menunjukkan apa-apa kecuali hutan.


Hee Jin menyarankan kenapa nggak menghubungi panti jompo dan rumah sakit jiwa buat menanyakan pasien bernama Jang Sun young....

Menurut Se Yeon itu nggak mungkin karena Oh Yeong Cheol nggak akan mendaftarkannya pakai nama asli. Se Yeon yakin kalo dia pasti makai nama yang beda atau bisa juga membawanya ke fasilitas yang nggak punya ijin.

Hee Jin kecewa dengarnya. Se Yeon mengatakan kalo mereka mungkin bisa menemukannya kalo meriksa setiap pasien dengan foto punya Hee Jin di rumah sakit sekitar sana. Tapi sayangnya mereka nggak punya waktu buat itu.


Min tiba-tiba menepuk tangannya dan menghampiri Se Yeon. Berdasarkan rekaman kamera dasbor, Oh Yeong Cheol pergi ke hutan sunyi tanpa bangunan di sekitarnya. Dia yakin kalo pasti dia menyembunyikan ibu Hee Jin disana.

Se Yeon menatap Min. Dikiranya dia nggak tahu itu? Min lalu mencari melalui laptopnya. Peta berdasarkan jalan yang dilalui Oh Yeong Cheol. Dan ketemu. Mereka lalu menuju kesana.


Malam harinya mereka baru sampai disana. Se Yeon merasa kalo hutan itu nampak nggak asing. Min yakin kalo pasti ada bangunan di sekitar sana berdasarkan peta.

Akhirnya mereka menemukannya. Panti Jompo Sugyeong.



Disana ada pria yang mencari Seo Ji Wook tadi siang. Dia menemui seorang pasien pria. Seseorang menanyainya apa ia akan menginap disana? Pria itu menjawab enggak. Dia kesana hanya untuk memeriksa dan akan segera pergi. 

Pria itu menatap pasien di depannya lalu minta maaf. Dia nangis. Dan ternyata orang itu adalah putranya.


Se Yeon dan yang lain keluar dari mobil. Hee Jin nggak nyangka kalo ibunya ada di tempat seperti itu. Min ngajak mereka buat masuk dan meriksa.


Pria itu keluar dari kamar anaknya dan berpapasan dengan seorang pria yang pakai topi dan masker. Kayak mencurigakan. Dia sempat melihat pria itu tapi nggak menaruh curiga apa-apa.


Se Yeon dan yang lainnya masuk dan langsung nanya ke perawat apa ada pasien lama disana yang bernama Jang Sun Young?

Perawat itu menggeleng dan menjawab nggak ada. Min protes. Dia bahkan nggak nyari dulu. Perawat ngasih tahu kalo itu tempat kecil jadi dia nggak perlu nyari buat tahu pasien apa enggak.

Se Yeon nunjukin foto ibunya Hee Jin dan menanyakan apa dia ada disana? Perawat kembali menggeleng. Nggak ada.

Se Yeon kecewa dengernya. Tapi Hee Jin malah tahu kalo perawat itu bohong dan nyuruh dia buat natap matanya. Se Yeon ngasih tahu kalo mereka dari kantor kejaksaan dan minta perawat buat kooperatif.


Mereka bertiga lalu jalan ninggalin perawat itu dan nyari sendiri.

Mereka masuk ke kamar para pasien satu persatu tapi ibunya Hee Jin nggak ada.

Se Yeon nemuin satu kamar yang mencurigakan. Kamar itu mirip sama kamar yang ditempati ibunya Hee Jin di fotonya. Ia lalu manggil-manggil Hee Jin

Hee Jin dan Min segera kesana. Se Yeon juga nemuin jarum infus yang baru dibuka. Ia merasa kalo mereka melewatkannya.


Mereka keluar karena merasa kalo ibunya Hee Jin belum jauh. Dan benar aja. Ibunya Hee Jin masih di parkiran. Dan orang yang membawanya adalah pria yang misterius tadi. Ibunya Hee Jin kayak seneng banget bisa keluar.

Min dan yang lainnya buru-buru masuk mobil dan nengejar. Min yang ngambil alih kemudi



Ibunya Hee Jin bertanya pada orang yang membawanya. Mereka mau kemana? Mereka akan pergi ke tempat yang indah, kan? Pria itu membenarkan. Mereka akan ke tempat yang indah.

Min dan Se Yeon menemukan mobilnya. Se Yeon nyuruh Min buat cepetan.

Di dalam mobil ibunya Hee Jin seneng banget mau dibawa ke tempat indah. Sementara Hee Jin nangis manggil-manggil ibunya.


Pria yang menculik ibunya Hee Jin ngasih tahu kalo mereka hampir sampai dan nyuruh ibunya Hee Jin buat pegangan. Ibunya Hee Jin mengiyakan.

Se Yeon ngomong ke Min kalo mereka nggak boleh kehilangannya.

Habis itu kita dikasih lihat orang yang menculik ibunya Hee Jin. Seo Ji Wook???

Bersambung...

Facebook Twitter