Translate

Kamis, 29 Desember 2022

Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 Episode 6

All Content From TVING





ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 Episode 6. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan kilik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya.




Jigu, Jiyeon dan Sohee berjalan di sebuah daerah. Mereka menghentikan jalannya setelah tiba di depan bangunan dan mengetuk pitu, membuat seseorang keluar.





“Bagaimana kami bisa berakhir di sini?”


Jigu, Sohee dan Jiyeon terbangun karena alarm nya berbunyi. Sohee menendang Jiyeon menyuruh mematikan alarmnya. Jigu bengun dan memberi tahu mimpinya semalam. Jigu melakukan aktvitasnya seperti biasa yaitu mengantarkan makanan. Saat mengendari montornya, Jigu mengalami kecelakaan. Dan sekarang, Jigu berada di rumah sakit dengan tangan yang di gips. Dengan khawatir Sohee pergi ke rumah sakit, menghampiri Jigu dan menanyakan keadaannya. Habislah aku ucap Jigu seraya melamun. Jiyeon juga datang ke rumah sakit, menghampiri keduanya dan menanyakan keadaan Jigu. Habislah kita, dia menabrak mobil Bentley ucap Sohee. Bentley ulang Jiyeon.




Dan sekarang, malam harinya, Jigu, Jiyeon dan Sohee pergi ke sebuah bangunan. Jiyeon memberikan barang berupa kotak kepada orang yang keluar. Orang tersebut membuka kotaknya dan melihat pisau di dalam, setelahnya membawa ketiga masuk. Di dalam Jigu dan Sohee terkagum-kagum saat melihat alcohol dalam jumlah banyak. Apa ini tanya Jigu dan Sohee kepada Jiyeon.


“Karena situasinya sudah begini, kurasa tokoh utama wanita hari ini adalah ibuku. Haruskah kita memulai ceritanya setelah minum segelas?”








"Bagian 6, Sejarah Sebagian Besar Alkohol"


“Tanggal 26 September 1973. Ini hari lahir ibuku dan hari soju katak dua puluh lima derajat diluncurkan untuk kali pertama. Ibuku bilang, dia sudah tahu bahwa hidupnya akan seperti soju sejak kecil. Saat ibuku menjadi penyelam yang paling cantik dan hebat, soju menjadi minuman nasional yang disukai semua orang. Ibuku jatuh cinta dengan seorang pria dari pedalaman saat usianya 19 tahun. Aku sangat mudah jatuh cinta karena faktor genetik. Tidak lama kemudian ibuku tahu bahwa dia mengandungku. Setelah ditinggalkan oleh pria itu dan keluarganya, ibuku memutuskan untuk meninggalkan Jeju.


Pada September 1992, ibuku melahirkan gadis tercantik di Ssangmun-dong, yaitu aku. Lima tahun kemudian, terjadi krisis IMF dan Jinro, perusahaan soju populer mengalami kebangkrutan. Di tahun yang sama, salon ibuku yang dahulu sukses juga tutup. Tapi ibuku tidak akan goyah karena hal seperti itu. Ibuku menutup salon dan membuka bar. Tahun itu, Jinro, bahkan dalam situasi sulit, saat merilis produk Chamisul 23 derajat. Bar ibuku, Isul, sesuai dugaan sangat sukses. Chamisul 23 derajat juga sukses.


Aku masih ingat hari itu karena aku merasa sangat kesal. Ibuku sangat tegas kepadaku jika menyangkut alkohol. Ibuku genius dalam hal alkohol. Ibuku akhirnya tampil di TV karena kegeniusannya dalam hal alkohol, padahal aku yang ingin tampil di TV. Saat itu Jinro, perusahaan soju, dijual kepada Hite, perusahaan bir. Ibu membeli 50 tong kayu ek di antara ribuan tong yang tersisa di pabrik soju hanya dengan 50 dolar. Tong-tong yang mengganggu ini akan dijual beberapa dekade kemudian sebagai Jinro premium.


Ibuku selalu melihat ke masa depan terkait alkohol. Dia memulai investasi di pabrik miras yang baru dibuka di Icheon. Ibuku berteman dengan pedagang grosir. Ibuku selalu membeli miras langka seperti soju rahasia yang dahulu ditemukan satu kali dalam tiga peti serta membeli miras dan wiski yang dilelang. Ibuku memprediksikannya dengan benar. Persentase alkohol soju turun setiap setengah tahun saat bersaing dengan minuman rendah alkohol. Pada akhirnya persentasenya di bawah 20 derajat.”






“Hidup ibuku identik dengan soju. Suhu tubuhnya juga menurun. Aku sungguh berpikir aku tidak bisa masuk universitas. Tapi aku diterima. Jadi, aku memutuskan untuk memaksimalkannya. Kulihat sekeliling dan menyadari semua mahasiswa baru ketakutan.”


Jiyeon sedang berkumpul bersama para senior. Para senior tengah minum, sedangkan Jiyeon tidak minum karena di larang ibunya. Jiyeon meracikkan minuman untuk seniornya dan pergi dari sana untuk mengambil minuman lain. Di luar, Jiyeon menghentikan langkahnya dan melihat Sohee di dalam tengah membuat keributan dan kembali pergi dari sana. Saat berjalan, Jiyeon melihat Jigu yang sedang berteleponan.


Jigu memasuki ruangan, bergabung dengan yang lain dan mulai memium minuman yang di berikan oleh senior hingga menghabiskan beberapa gelas. Jigu keluar dari ruangan, duduk di bangku dan menjawab telepon dari sang ibu. Jigu mengakhiri panggilannya, mengambil rokok yang berada di meja kemudian mulai merokok. Ke esokan paginya, Jiyeon menghampiri salah satu senior dan menuangkan air di gelas, memberikannya kepada sang senior. Senior tersebut memuntahkannya karena itu alcohol bukan air minum dan menanyakannya kenapa alkoholnya tinggal setengah botol. Jiyeon memberi tahu kalau ia baru meminumnya.



“Setelah bertahun-tahun terbaring sakit, Ibu meninggal. Dengan permintaan menebar abunya dengan Soju Katak 25 persen yang hari lahirnya sama dengannya.”







Jiyeon mengambil salah satu botol alcohol. Dan sekarang ketiganya berada di rumah makan milik Hwang Dong Bae, tengah minum alkoholnya.


“Aku membatalkan rekening tabungan angsuran setelah mendengar ceritamu. Aku punya sekitar 20.000 dolar.”


Setelah membaca pesan dari Buk Gu, Sohee memberi tahu yang lain kalau Buk Gu menutup rekening tabungan angsurannya. Kenapa tanya Jigu dan Jiyeon bersamaan. Entahlah jawab Sohee. Kamu benar, kenapa aku melakukan itu tanya Buk Gu setelah membaca pesan dari Sohee yang menanyakannya kemudian berkata semua orang bisa mengendalikannya.

 

BERSAMBUNG……

 

Sampai berjumpa lagi di Work Later, Drink Now Season 2 Eps 7 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang aku tulis, salam A2One.^^

Facebook Twitter