Translate

Jumat, 07 Februari 2020

Sinopsis Secret Queen Makers episode 1


All content from Naver Tv Cast


Seorang wanita memandu beberapa orang yang baru saja turun dari bus. Ia menggunakan bahasa mandarin.

Ia memberitahu kalo kali ini mereka akan tur di pusat perbelanjaan.

Para turis bertepuk tangan. Wanita itu lalu masuk dan para turis mengikutinya.


Seorang wanita berlari sambil menarik koper. Rambutnya ikal dan ia memakai kacamata.

Seorang pria menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi. Wanita itu mengeluh, seharusnya pria itu nggak main pergi gitu aja.

Pria itu menilai sang wanita yang memang nggak sabaran. Harusnya dia tetap dalam bus.

Wanita itu berlari meninggalkan sang pria. Pria tadi berbalik sambil teriak kalo dia tadi menyuruhnya.



Wanita pemandu tadi membagikan kupon pada turis. Ia memberitahu kalo mereka bisa bebas ke toko mana saja.

Ia berpesan pada mereka agar jangan lupa untuk menggunakan stiker yang mereka pegang untuk promo spesial jika masih ada yang mereka ingin beli. Dan masih banyak promo yang bisa mereka gunakan.


Tiba-tiba wanita yang tadi datang. Ia berteriak, tunggu!

Seketika semua orang pun menatapnya.

Wanita itu mengelap keringatnya sambil mengatur nafas.


Wanita pemandu menatapnya sinis. Ia kembali menatap para turis. Ia memberitahu kalo sebelum mereka pulang,

mereka juga bisa pesan online di Lotte Duty Free.

Para turis kembali bertepuk tangan. Ia mengatakan satu jam lagi berkumpul lagi ke sini.

Para turis lalu pergi sendiri-sendiri.


Wanita yang tadi berlari duduk di atas koper.

Wanita pemandu bertanya, dia sudah sampai, Gong Joo-nim?

Gong Joo, nama wanita yang tadi berlari nggak menggubris. Ia mengambil minumannya dan meminumnya.

Wanita pemandu kesal. Ia kembali memanggil Gong Joo, Ahn Gong Joo!

Wanita pemandu menghampiri Gong Joo dengan langkah percaya diri.

Gong Joo bernarasi. Wang Bit Na. Hanya karena dia cantik, semua orang memimpikan hal itu juga.

Mereka bergabung di agensi travel yang sama. Dia adalah teman Gong Joo yang paling sempurna. Yang kesombongannya nggak ada tandingannya.


Gong Joo bangkit.

Bit Na mengatakan ia biasanya ada turis yang rajin datang. Tapi baru pertama kali ia melihat ada yang kelupaan.

Bit Na menatap Gong Joo sinis. Sementara Gong Joo hanya terdiam.


Bit Na menyerahkan microfonnya pada Gong Joo. Ia mengaku penasaran. Sambil menyentuh pakaian Gong Joo Bit Na bertanya dimana Gong Joo biasanya belanja?

Gong Jo menjawab dia belanja di toko ini itu. Gong Joo nanya kenapa?

Bit Na mengaku penasaran di mana Gong Joo mendapatkan pakaian itu  ia menebak kalo Gong Joo dibayar oleh mereka.

Gong joo hanya tersenyum. Dia lalu pamit ke toilet sebentar.

Bit Na berkomentar kalo Gong Joo memang aneh.


Sebenarnya Gong Joo cuman mau menghindar dari Bit Na aja. Ia berjalan di lorong.

Gong Joo bertanya-tanya kenapa Bit Na peduli sama pakaiannya? Ia merasa kalo nggak ada yang jelek darinya.

Gong Joo lalu melihat bayangannya di cermin. Tiba-tiba dia merasa rendah diri.

Gong Joo melihat para wanita yang berlalu lalang di sekitarnya. Dan itu semakin membuatnya rendah diri.

Menurutnya di dunia ini wanita cantik banyak sekali. Bukan. Semuanya cantik kecuali dirinya.


Gong Joo duduk sambil menjawab kuis di ponselnya.

P.T.G. Gong joo menjawab protagonis. Dan jawabannya benar.

Gong Joo tersenyum. Tapi ia merasa kalo orang polos sepertinya nggak akan menjadi protagonis dalam hidupnya.

Ya, tapi rasanya kehidupannya baik-baik saja. Memang nggak semua orang bisa bersinar.

Jawabannya benar lagi. Gong Joo bertanya-tanya, kenapa itu terasa mudah?


Seorang wanita yang sedang menelpon tiba-tiba menduduki Gong Joo.

Wanita itu meminta maaf pada Gong Joo. Ia pikir nggak ada orang di situ.

Gong Joo bilang nggak papa. Sebelumnya dia juga gitu.

Gong Joo mempersilakan wanuta itu untuk duduk.

Wanita itu duduk dan kembali menelpon sementara Gong Joo beranjak pergi.


Gong Joo kembali bernarasi. Kemanapun ia pergi, ia nggak pernah terlihat.


Gong Joo masuk ke lift. Di dalam lift ada tulisan (nggak ngerti tulisannya apaan)

Gong Joo bertanya-tanya, bertransformasi? Itu bukan robot.


Gong Joo melihat anak kecil di dekatnya dan menyapanya. Annyeong!

Lah anak itu malah nangis. Gong Joo bingung. Ibu si anak menatapnya. Ia menatap Gong Joo dengan tatapan seolah bertanya, anakku diapain, nih?

Si ibu lalu bertanya pada anaknya, dia kenapa? Bukannya dia suka sama bibi?

Si anak bilang enggak. Dia sukanya sama bibi yang cantik.

Anak itu menggandeng wanita di sebelahnya, yang lebih cantik dari Gong Joo.

Pria yang berdiri di depan Gong Joo tertawa. Ibu si anak merasa nggak enak sama Gong Joo.

Gong Joo bilang nggak papa. Ibu itu minta maaf. Anaknya hanya bicara jujur. Eh, dia hanya terlalu muda.

Pintu lift terbuka dan Gong Joo buru-buru keluar.


Gong Joo jalan dengan buru-buru. Seseorang tiba-tiba menabraknya.

Orang itu membantu Gong Joo bangkit sambil nanya apa dia nggak papa?

Gong joo melihat wajahnya. Dia adalah lee jun ki.


Gong Joo duduk sambil melihat luka di lengannya.

Jun Ki menghampirinya dan memberinya sekaleng minuman. Ia bertanya apa Gong joo yakin nggak mau dibawa ke rumah sakit?

Gong Joo menerima minuman dari Jun Ki dan bilang nggak papa. Cuman luka kecil doang.


Jun Ki duduk di samping Gong Joo. Gong Joo meminta maaf karena membuat Jun Ki susah.

Jun Ki malah merasa harusnya dia yang minta maaf.


Jun Ki ngambil sesuatu dari dalam sakunya.

Gong joo menjatuhkannya tadi dan Jun Ki mengambilnya.

Gong Joo tersenyum. Ia bilang ke Jun Ki kalo dia boleh mengambilnya kalo mau.

Jun Ki membacanya. Beauty Queen Maker? Jun ki cuman senyum melihat kupon itu.

Gong Joo memberitahu kaloereka mengadakan promosi. Kalo Jun Ki mengoleksi stiker yang tersedia, Jun ki boleh ikut festival.


Jun Ki merasa itu menyenangkan. Ia lalu menatap Gong Joo dan bertanya kenapa Gong Joo nggak ikut?

Gong Joo tersenyum. Dia merasa nggak mungkin.

Jun Ki bertanya kenapa nggak mungkin? Gong Joo mengatakan kalo dia nggak diberi kesempatan. Seseorang sepertinya.

Jun Ki bertanya apa Gong Joo mau jadi cantik? Gong Joo merasa itu cuman buang-buang waktu untuk harapan kosong seperti itu. Bagi Gong Joo, mengetahui kelemahannya adalah yang terkuat baginya.


Ponsel Gong Joo bunyi. Gong joo mengangkatnya. Ia bilang ke orang di seberang kalo dia akan segera kesana.


Gong Joo bilang ke Jun ki kalo dia harus pergi. Ia berterima kasih untuk minumannya.

Gong Joo bangkit dan mengambil kopernya. Ia berjalan meninggalkan Jun Ki.

Jun Ki ikutan bangkit dan melihat punggung Gong Joo yang mulai menjauh. Ia lalu melihat buku kupon dari Gong Joo.


Gong joo menghampiri turis yang kehilangan buku kuponnya.

Turis itu merasa sayang. Padahal dia sudah membeli sesuatu dan mengoleksi dua stiker. Gimana nih?

Gong Joo mengatakan pada turis itu kalo dia memberikan tanda terimanya, maka Gong Joo akan langsung mencarinya.

Turis itu mengambil tanda terima dari dalam tasnya dan memberikannya pada Gong Joo.

Gong Joo menerimanya. Untuk sementara, Gong joo memberinya buku kupon yang baru.


Gong Joo mau mengambil buku kupon di dalam kopernya tapi kok nggak bisa dibuka?

Ia baru ingat kalo dia salah ngambil koper. Koper yang dia bawa adalah koper punya Jun Ki sementara kopernya dibawa sama Jun Ki.

Gong Joo bangkit. Ia minta maaf pada turis itu. Ia memintanya buat nunggu bentar.


Gong Joo balik ke tempat tadi tapi Jun Ki sudah nggak ada. Dia mencari kemana-mana tapi nggak ada juga.

Gong Joo naik tangga berjalan buat ke lantai atas.


Akhirnya Gong Joo menemukan Jun ki. Dia berusaha memanggilnya tapi Jun Ki-nya malah nggak denger.

Jun ki belok dan Gong Joo mengikutinya.

Dan yang nggak disangka, Jun Ki berjalan menembus tembok.


Gong Joo serasa nggak percaya melihatnya. Dia bertanya-tanya apa itu?

Gong Joo berjalan mendekati dinding itu. Ia mengulurkan tangannya dan maju pelan-pelan. Dan whoa.... Gong joo tersedot.


Gong Joo masuk ke sebuah dimensi lain. Sepertinya masih di tempat yang sama tapi kok nggak ada orang?

Ia bertanya-tanya apa dia barusan menembus dinding?

Gong Joo melihat buku kupon yang terjatuh. Ia pun mengambilnya.


Gong Joo lalu berjalan menuju tempat parfum. Di sana ia melihat ada kotak musik.

Gong Joo memanggil seseorang tapi nggak ada siapapun di sana. Ia kemudian mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya tapi malah membuat parfum di sebelahnya terjatuh.


Gong Joo panik. Dia bingung. Gimana nih? Ia lalu membersihkan pecahan parfum menggunakan tangannya.

Seseorang lalu bertanya apa yabg Gong Joo lakukan? Gong Joo bangkit dan merasa nggak enak.

Apalagi orang itu menatap Gong Joo dengan tatapan yang nggak nyenengin.

Bersambung...

Facebook Twitter