Hae Soo
sedang berada di ruangan milik direktur rumah sakit jiwa Hawool, tengah beridir
seraya melihat foto sang direktur. Hae Soo mengelurkan ponselnya dan menelepon
Taera. Di sisi lain, Taera masih berada di bangunan kosong, mengingat semua
kenangan masalalunya. Mendengar teriakan yang memanggil “Nomor 50”, dengan
segera Taera menoleh dan mengingat saat ia bertarung melawan orang-orang. Karena
kepalanya sakit, Taera mmeganginya.
15
TAHUN LALU
Melalui
teropong, Anak Nomor 50 tengah berada di di gedung sebelah tepat pelantikan
persiden Ko Taesun, melihat semua orang. Saat Ko Taesun tengah mengucapkan
sumpah, Taera mengarahkan pistol kepada Ko Taesun dan menembaknya. Melihatnya, Hae
Soo remaja yang berada di belakang sang ayah (Ko Taesun) menangis histeris.
EPISODE
DUA
Taera kembali
tersadar saat mendengar suara sirine dan melihat orang-orang mengenakan pakaian
hitam berdatangan. Ternyata orang tersebut anak buah dari Jo Yoo Tae. Melalui telepon,
Jo Yoo Tae menyuruh sang anak buah untuk menemukan orangnya kemudian memasuki
bangunan tua tersebut. Taera memundurkan langkahnya saat terkepung oleh anak
buah Yoo Tae seraya meminta maaf dan memberi tahu kalau ia salah masuk. Anak
buah Yoo Tae mengabaikan ucapannya dan menyerang Taera. Dengan segera Taera
menghindar dan menyerang balik anak buah Yoo Tae.
Taera kembali menghentikan langkahnya yang akan pergi, karena kembali terkepung. Siapa kamu tanya Yoo Tae yang baru datang. Taera hanya diam dan mengingat masalalunya saat ia menyerang Yoo Tae. Melihat Taera yang hanya diam, Yoo Tae menyuruh sang anak buah membawa kepada dirinya. Taera kembali menyerang orang-orang tersebut yang memegangnya. Menyadari orang-orang tersebut makin bertambah, Taera melarikan diri dan bersembunyi di ruangan bawah tanah.
Seorang
perawat memasuki ruangan direktur, memberi tahu Hae Soo kalau tak ada catatan orang
bernama No.50 dan menyuruhnya pergi. Di
mana Pak Jo sekarang tanya Hae Soo dan di jawab ada urusan mendadak dia harus
segera pergi, kemudian kembali bertanya bagaimana dengan direktur. Dia tidak
ada di sini jawab sang perawat kemudian pergi dari sana. Hae Soo mengambil
kertas berada di lantai, yang di lemparkan seseorang dari celah pintu kemudian
membuka dan membacanya yang ternyata di kertas tersebut terdapat tulisan “Aku
tahu wanita yang kau cari. Malam ini, pukul 23:00. Datang ke kafe 25 di Yeonju.”
Hae Soo membukan pesan dari Taera yang memberi tahu sudah pergi.
Seraya melihat
Hae Soo pada rekaman CCTV, Kim Sun Deok bertanya kepada Yoo Tae bagaimana foto
No.50 bisa sampai ke tangan Ko Hae Soo. Hae Soo menerima bocoran bahwa dia bisa
ditemukan di sini jawab Yoo Tae. Dengan marah Kim Sun Deok mengehentakkan
tongkatnya dan berdiri kemudian berkata No. 50 sudah mati, lima belas tahun
yang lalu jadi cari tahu siapa sumbernya dan sejauh mana Ko Haesoo tahu.
Siapa
wanita itu tanya Kim Sun Deok saat melihat pertengkaran Taera dengan
orang-orang Yoo Tae. Dia ke sini bersama Ko Hae Soo tapi kami kehilangan dia
jawab Yoo Tae kemudian meminta maaf dan menundukkan kepalanya. Dengan marah,
Kim Sun Deok memukul Yoo Tae dengan menggunakan tongkatnya seraya berkata tidak
ada yang bisa masuk ke pavilion tanpa sidik jari terdaftar. Kami sedang
memeriksa sistem keamanan, aku akan segera mencari tahu ucap Yoo Tae kemudian
pergi dari sana.
Dojin menaiki podium tempat di adakannya Konferensi pers dan mulai berkata aku Jang Dojin, CEO dari Hatch, aku ucapkan terima kasih kepada semua yang telah datang jauh ke sini untuk bertemu Red si simpanse super, sayangnya konferensi pers hari ini dibatalkan karena masalah internal jadi kami akan segera membuat pernyataan resmi. Setelah meminta maaf, Dojin pergi dari sana dan memasuki perusahaan, menemui Jaehyun dan Sung Chan bersama polisi yang sedang mengecek cctv. Melaui rekaman cctv, ketiganya menemukan pelaku tersebut, yang ternyata pegawai di perusahaan.
Dengan tergesa,
Taera memasuki butik miliknya dan mencari foto masa kecilnya, mengabaikan Yoo
Ra yang menanyainya. Seraya menunjukkan foto masa kecilnya, Taera menanyakan
dirinya kepada Yoo Ra. Taera membuang ponsel Yoo Ra yang akan menelepon dokter dan
kembali menanyakan nomor 50. Sekarang kau sudah ingat semua, tidak kusangka
butuh 15 tahun, kau benar namamu No. 50 bukan Hong Taera ucap Yoo Ra. Seraya berkaca-kaca,
Taera bertanya apa yang terjadi padaku, mengapa aku menjadi Taera, siapa itu
Taera.
Taera
adikku, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, seseorang membutuhkan identitas
adikku sebelum kematiannya kami laporkan, kali pertamaku melihatmu di RS di Perancis,
15 tahun lalu, wajahmu terluka parah dan sekujur tubuhmu terluka, kau tidak
ingat apa-apa, baik nama atau usiamu jadi begitulah kau menjadi Hong Taera dan
aku dapat kompensasi besar maka aku mengubahmu menjadi Hong Taera ucap Yoo Ra. Siapa
yang membayarmu, siapa yang menyuruhmu, mengapa tanya Taera. Aku tidak bisa
memberitahumu karena itu kesepakatanku dengan bos jadi hubungan sampai di sini
saja karena tugasku adalah merawatmu hingga ingatanmu pulih dan ingatanmu telah
kembali, cari tahu saja sendiri ucap Yoo Ra dan memberi tahu kalau mereka juga
menjebakmu untuk menjadi istri Pyo Jaehyun.
Hubunganku
dengan Jaehyun adalah bagian dari rencana mereka tanya Taera dengan
berkaca-kaca. Kau pikir hanya kebetulan pria sehebat dia menikahimu tanya Yoo
Ra balik kemudian berkata tanpaku, kau takkan mungkin menikahinya. Jaehyun tidak salah, bisa-bisanya kau berkata
begitu ucap Taera. Jangan buang waktumu dengan mengurusiku karena kau perlu melindungi
keluargamu tersayang dari orang yang membuatmu begini ucap Yoo Ra.
Setelah Taera pergi, Yoo Ra mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai kemudian melepelon seseorang dan berkata Hong Taera baru menemuiku tampaknya ingatan Taera sudah kembali dan berarti perjanjian kita sudah selesai. Bos yang memutuskankapan perjanjian diakhiri dan kau lakukan saja sesuai perintah ucap orang tersebut. Bukan itu perjanjiannya, ingatan Taera telah kembali ucap Yoo Ra kemudian bertanya aku harus apa lagi sekarang dan memberi tahu kalau ia tidak mau meneruskan dan tidak butuh uangnya. Kami tahu tentang perselingkuhanmu dengan CEO Jang Dojin jadi jika kau mencemaskan Jang, lakukan apa yang diperintahkan karena kita sudah di tahap akhir dan setelah misi ini selesai, kau bisa kembali ke Perancis dengan aman bersama dua juta dolar ucap orang tersebut kembali dan menutup panggilannya.
Yoo Tae
memasuki ruangan keamanan, menyuruh orang-orang memeriksa sidik jarinya. Dengan
segera pekerja tersebut memeriksanya dengan mencocokkan sidik jari milik Taera
dan menemukan sidik jari nomor 50. Apakah kau tidak mengonfirmasi kematian
No.50 tanya Kim Sun Deok dengan marah kepada Yoo Tae kemudian memukulnya dengan
tongkat dan berkata dengan berteriak kau bilang dia jatuh dari tebing, jika aku
tidak salah, aku ingat kau berkata telah melihat dia mati dengan mata kepala
sendiri. Dia terluka parah dan tidak mungkin dia bisa selamat setelah jatuh, aku
tidak pernah menemukan tubuhnya ucap Yoo Tae kemudian meminta maaf.
Kim Sun
Deok berjongkok di depan Yoo Tae kemudian berkata beraninya kau memberiku laporan
palsu, dia bukan orang biasa, dia adalah gadis terbaik di antara semua gadisku.
Yoo Tae menyuruh Kim Sun Deok untuk memberikannya kesempatan satu lagi. kim Sun
Deok menampar pipi Yoo Tae dan mencekramnya seraya berkata gadis itu datang
bersama Ko Hae Soo, dia mengungkap keberadaan No.50 pada Ko Hae Soo dan menyatakan
perang terhadap kita. Aku jamin, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri
ucap Yoo Tae. Kim Sun Deok menolaknya dan menyuruh Yoo Tae membawa Taera kepada
dirinya.
Hae Soo
memberikan notes yang di dapatkannya di rumah sakit jiwa kepada Park Joon Ho. Siapa
yang mengirim ini, apakah informan tanya Park Joon Ho. Kita akan tahu saat
bertemu, ada yang janggal, sudah jelas Pak Jo dan Direktur Kim Sun Deok
menghindariku ucap Hae Soo. Para pekerja tengah berlarian. Melihatnya, Park
Joon Ho dan Hae Soo ikut berlari. Teryata para pekerja sedang melihat berita simpanse
yang di bunuh. Hae Soo mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jaehyun.
Jaehyun kembali meletakkan ponselnya di meja setelah melihat Hae Soo yang menelepon dan melanjutkan obrolannya bersama pimpinan polisi mengenai pelaku pembunuhan simpanse. Setelah selesai berbicara, Jaehyun memberi tahu Dojin kalau Hae Soo baru menelepon. Dojin mengecek ponselnya dan bertanya kenapa Haesoo tak meneleponku lebih dulu.
Dengan tergesa,
Taera memasukan baju, passport dan uang kedalam koper kemudian menelepon guru
di sekolah Pyo Jiwo, menanyakannya dan menyuruh membawa Pyo Jiwo pulang. Bibi ucap
Pyo Jiwo saat melihat Yoo Ra datang kemudian menghampiri dan memeluknya. Anak buah
Yoo Tae tiba-tiba muncul dari belakang dan menyekap Taera. Yoo Tae mengambil
ponsel Taera yang terjatuh di lantai kemudian menyapa Taera dengan nomor 50.
Dengan
memegang pisau, Taera mulai menyerang Yoo Tae. Yoo Tae menghindar dan menyerang
membuat Taera mendapatkan kekalahan. Yoo Tae membuang ponsel Taera, meninju perut
dan menarik telinga Taera hingga terlepas kemudian berkata telinga prosthesis,
rupanya kau memang No. 50, tatapan matamu masih sama, Direktur menunggumu. Taera
menyerang anak buah Yoo Tae yang akan membawanya kemudian menyerang Yoo Tae. Dengan
segera Taera menekan tombol panik dan berlari keluar rumah. Hae Soo yang berada
di depan rumah Taera segera membantu Taera berdiri dan menanyakan ada apa. Para
petugas keamanan berdatangan dan segera masuk kedalam rumah untuk memeriksanya.
Hae Soo
membawa Taera masuk kedalam rumah dan melihat keadaannya yang berantakan
kemudian menyuruh para petugas untuk melapor polisi dan memeriksa rekaman cctv.
Taera melarangnya dan memberi tahu kalau ia terpeleset kemudian meyakinkan Hae
Soo kalau ia baik-baik saja. kakimu berdarah, tidak apa-apa bagaimana tanya Hae
Soo yang melihat luka di kaki Taera. Ini kecelakaan dan bukan hal besar ucap
Taera dan meminta maaf keapda petugas keamanan yang menekan tombol panic. Perketat
keamanan untuk semua rumah sepanjang waktu, khususnya untuk rumah ini ucap Hae
Soo kepada para petugas.
Kau pun meninggalkanku di RS, kau tidak bisa cerita padaku tanya Hae Soo kepada Taera seraya mengobati kakinya. Ada masalah darurat di butik Yura, maafkan aku ucap Taera. Kau mau pergi ke mana tanya Hae Soo saat melihat koper kemudian berkata saat Taera hanya diam saja, aku tak tahu apa yang terjadi tapi ceritalah ketika sudah tenang, aku selalu di sini untukmu jadi kau tak perlu menderita sendirian. Taera segera mengambil telinga palsunya dan menyembunyikannya saat Hae Soo melihatnya. Hae Soo menjawab telepon yang masuk kemudian memberi tahu Taera kalau ia ada urusan mendadak kemudian pergi dari sana.