Translate

Rabu, 29 Juni 2022

Sinopsis Welcome to Wedding Hell Episode 1 Part 1

All Content From Kakao TV, Netflix





Penulis: A2One

Sinopsis lengkap: Sinopsis Lengkap Welcome to Wedding Hell

Selanjutnya: Welcome to Wedding Hell Eps 1 Part 2







Jung Hyung dan Naeun sedang berjalan bersama dengan bergandengan tangan. Naeun tersenyum saat melihat sepasang kakek nenek yang sedang makan bermama kemudian berkata aku senang karena sudah lama tak berjalan-jalan. Jung Hyung menghentikan langkahnya kemudian melepaskan syal yang di pakainya dan memakaikannya di leher Naeun seraya berkata kamu mudah flu dan lama sembuh. Naeun menghentikan langkahnya, melihat sepasang kakek nenek tersebut kemudian kembali melanjutkan jalannya menuju Jung Hyung dan pulang bersama.


EPISODE 1 - LEMPARAN PERTAMA


Jung Hyung menggenggam tangan Naeun yang akan turun kemudian menyuruhnya untuk mendengarkan lagu favoritnya sampai selesai. Naeun memberi tahu kalau ia akan masuk dan menyuruh Jung Hyun untuk segera pulang kemudian memasangkan syal di leher Jung Hyung dan memeluknya. Jung Hyun melepaskannya kemudian menaiki mobil dan pergi dari sana.


“Bagaimana rasanya menikah?”






Naeun menghadiri pernikan temannya bersama dengan Hui Seon dan Su Yeon. Mereka melihat proses pernikahan dengan Naeun yang membiarakan begaimana rasanya menikah. Sebagai orang yang pernah merasakannya, pernikahan membuatku berpikir seperti ini, "Kenapa aku memutuskan untuk melakukan ini?" ucap Hui Seon. Ya ampun, kau malah merusak ekspektasi orang yang mempertimbangkan untuk menikah ucap Naeun dengan kesal. Kau akan menikah tanya Su Yeon. Naeun hanya tersenyum seraya mengangguk.


Sudah saatnya kau menikah karena kalian sudah berhubungan selama dua tahun, kau 32 tahun, dan Jun Hyung 36 tahun ucap Hui Seon. Kenapa harus membahas usia tanya Su Yeon, memberi tahu kalau ia membenci pemikiran kuno yang mengharuskan orang menikah karena sudah cukup tua. Aku juga tak mau menikah hanya karena usia ucap Naeun. Sebaiknya dilakukan setelah melakukan perhitungan dengan baik karena wajah pacarmu rupawan dan bekerja di perusahan milik negara, kau bisa menikahinya ucap Suyeon kembali.







Naeun sedang melihat-melihat dekorasi pernikahan seraya berkata tempat ini sungguh indah dan suasananya juga bagus. Kau sungguh akan menikah, jun Hyung melamarmu tanya Hui Seon. Tidak bukan begitu, aku pergi ke taman beberapa hari, lalu kulihat sepasang kakek dan nenek sedang berjalan-jalan bersama, mereka tampak harmonis dan bahagia jadi kubayangkan, jika aku dan Jun Hyung menikah, kami mungkin akan menua seperti itu dan aku mulai menantikan masa depan kami ucap Naeun.


Kau harus menikah saat merasakan hal itu, lalu kau bisa menceraikannya saat mulai merasa lebih baik membunuhnya dan masuk penjara ucap Hui Seon. Kau sungguh akan menikah dalam waktu dekat tanya Su Yeon. Harus kubahas dengan Jun Hyung dahulu ucap Naeun. Hui Seon melarang Naeun dengan berkata jangan pernah membahas pernikahan lebih dulu karena wanita tak seharusnya lebih dahulu membahas pernikahan dan pernikahan hanya terjadi jika pria menginginkannya.


Zaman sudah banyak berubah dan pemikiranmu kuno sekali ucap Su Yeon dengan kesal. Kau akan menemui Jun Hyung tanya Hui Seon dan di jawab anggukan kepala oleh Naeun kemudian berkata belilah buket bunga sebelum bertemu dan bilang kau menangkapnya hari ini, lalu kalian akan membicarakan masalah pernikahan, kau hanya perlu mengarahkan pembicaraan supaya Jun Hyung yang lebih dahulu membahas pernikahan kalian.





Jun Hyung dan Naeun sedang berada di toko elektronik dengan Jun Hyung yang sedang mencoba beberapa produk. Kualitas suaranya tak bagus tanya Jun Hyun. Naeun menggeleng, memberi tahu kalau ia teringat perkataan Hui Seon tadi. Dia bilang apa tanya Jun Hyung kembali. Naeun menatap Jun Hyung kemudian berkata katanya pernikahan hanya bisa terjadi saat pria menginginkannya. Pernikahan ulang Jun Hyung. Kenapa pernikahan hanya bisa terjadi saat pria menginginkannya karnea pernikahan seharusnya terjadi saat kedua pihak sepakat ucap Naeun kembali. Jun Hyung menghentikan ucapan Naeun yang membahas pernikahan dengan berkata kita harus memilih mana yang mau kita beli. Naeun menyuruh Jun Hyung membeli apa yang di suka.





Malam harinya, Jun Hyung dan Naeun makan bersama di salah satu restoran. Naeun menatap Jun Hyung seraya mengingat saat ia membicarakan pernikahan kemudian berkata ada yang mengganggu pikiranku dari tadi yang sempat membicarakan pernikahan. Dengan segera Jun Hung mengalihkan pembicaraan dengan membahas undian yang sedang berlangsung dengan hadiah utamanya adalah tiket kapal pesiar. Apa dia sungguh menghindari pembicaraan pernikahan tanya Naeun dalam hati seraya melihat Jun Hyng yang antusias dengan undiannya.


Melihat Naeun yang diam saja, Jun Hyung bertanya karena semua pelayan pasti sedang sibuk, apa kita menunggu saja. Pernikahan ucap Naeun dengan berkali-kali membuat Jun Hyung yang sedang meninum menjadi tersedak dan terbatuk kemudian memberikan selembar tissue. Kenapa kau tiba-tiba mengatakan itu, ada apa dengan pernikahan tanya Jun Hyung. Aku hanya ingin mengatakannya ucap Naeun kemudian pergi ke toilet.






Dia sungguh menghindari pembicaraan soal pernikahan, tak masuk akal ucap Naeun dengan kesal saat berada di dalam toilet kemudian menelepon Hui Seon memberi tahu kalau Jun Hyung terus menghindari pembicaraan soal pernikahan. Kau yang lebih dahulu membahasnya tanya Hui Seon. Bukan begitu, memang aku yang lebih dahulu membahasnya tetapi aku tak mengajaknya menikah atau semacamnya, karena tadi kita menghadiri acara pernikahan jadi kubicarakan beberapa hal soal pernikahan dan dia terang-terangan menghindarinya, sangat tak sopan ucap Naeun dengan kesal.


Kau yang tak sopan jika terus memaksa, mungkin dia belum ingin menikah ucap Hui Seon. Kini aku harus bagaimana tanya Naeun. Mau bagaimana lagi, kau sudah telanjur membahas pernikahan dan Jun Hyung sama sekali tak tertarik jadi jangan bersikap berlebihan dan menyusahkan diri sendiri ucap Hui Seon kemudian menutup panggilannya. Naeun menghentikan langkahnya saat melihat Jun Hyung sedang memainkan ponselnya.

Facebook Twitter