Tae Jin kecil pulang. Hee Jin langsung menyambutnya dan bertanya kenapa dia telat? Ia menagih janji Tae Jin yang katanya mau langsung pulang setelah sekolah dan main dengannya. Tae Jin hanya bisa minta maaf.
Ibu nyuruh Tae Jin buat cuci tangan lalu makan. Tae Jin mengiyakan lalu naik ke atas.
Hee Jin mengikuti Tae Jin dan menarik tangannya.ia ngasih tahu kalo ada darah di tangan Tae Jin. Apa Tae Jin Oppa terluka? Tae Jin menarik tangannya dan bilang enggak.
Tae Jin duduk di tangga sama Hee Jin sambil membacakan cerita buat dia. Hansel dan Gretel. Hee Jin mendengarkannya sambil main boneka sampai cerita itu selesai.
Tiba-tiba Hee Jin bilang andai ayah nggak pulang tiap hari, maka dia bisa main terus sama Tae Jin sampai tidur seperti itu tanpa ada ayah disana.
Tae Jin nggak bilang apa-apa dan hanya menatap Hee Jin. Hee Jin minta dibacain sekali lagi. Tae Jin nggak mau dan ngajak Hee Jin ke kamarnya sekarang karena besok dia mau sekolah.
Hee Jin mengaku pingin ke sekolah juga kayak Tae Jin.
Oh Yeong Cheol tiba-tiba pulang. Tae Jin dan Hee Jin panik. Mereka lalu bangkit dan masuk ke kamar.
Ibu menyambut Oh Yeong Cheol dan menyapanya. Oh Yeong Cheol masuk dan menanyakan anak-anak. Ibu memberitahu kalo mereka sudah tidur. Ia mengira kalo Oh Yeong Cheol akan tugas malam lagi hari ini.
Oh Yeong Cheol mengiyakan tapi nggak lagi. Ia lalu memberikan pangsit kesukaan ibu. Ibu terdiam sebentar lihat ada darah di jari Oh Yeong Cheol sebelum menerima makanan itu.. Oh Yeong Cheol nyuruh ibu buat membangunkan anak-anak buat makan.
Ibu mengiyakan. Oh Yeong Cheol melangkah meninggalkannya. Wajah ibu berubah tegang. Oh Yeong Cheol mengingatkan ibu buat membangunkan anak-anak. Ibu mengiyakan.
Ia lalu manggil anak-anak buat turun karena ayah mereka sudah pulang. Hee Jin dan Tae Jin langsung keluar dari kamar dan melihat ke bawah. Mereka seperti takut buat turun.
Hee Jin dan ibu makan pangsit dengan takut-takut sementara Tae Jin hanya diam saja. Dia lalu manggil Oh Yeong Cheol yang lagi baca koran sambil minum kopi. Aboeji!
Oh Yeong Cheol menatap Tae Jin. Katanya ada yang mau dia bicarakan. Oh Yeong Cheol lalu menatap ibu. Ibu langsung paham. Ia mengajak Hee Jin buat pergi dari sana.
Oh Yeong cheol nyuruh Tae Jin buat cerita setelah Hee Jin dan ibu pergi.
Hee Jin keluar dari kamarnya dan mengintip. Dia pingin tahu apa yang kakaknya bicarakan dengan sang ayah. Tae Jin bilang kalo dia minta ijin.
Oh Yeong Cheol menatapnya tajam dan bertanya apa Tae Jin mengancamnya? Tae Jin minta dikasih kesempatan buat milih ayahnya.
Oh Yeong Cheol mendekat dan menatap anak laki-lakinya. Dia mengaku nggak peduli apa pilihan Tae Jin. Apa Tae Jin akan tetap pergi? Tae Jin mengangguk.
Oh Yeong Cheol tersenyum dan bilang kalo Tae Jin emang putranya. Ia suka mata ganasnya. Habis itu Oh Yeong Cheol malah tertawa.
Ibu menarik Hee Jin dan mengingatkan kalo ayahnya akan menghukumnya kalo sampai tahu. Dia nyuruh Hee Jin buat masuk.
Dengan berbisik Hee Jin ngasih tahu ibunya kalo kakak sama ayahnya lagi berbagi rahasia dan dia pingin dengar.
Mereka ketahuan. Oh Yeong Cheol mengatakan kalo Hee Jin punya kebiasaan menjijikkan. Hee Jin sama ibu kaget. Mulut mereka bahkan sampai menganga saking kagetnya.
Tidur Hee Jin nggak tenang. Dia terbangun sambil manggil ibu. Ia memegangi kepalanya. Mi Do lalu masuk dan memanggilnya. Mi Do berat buat bilang kalo ibunya...
Hee Jin datang ke ruang jenazah. Disana sudah ada Se Yeon, Min, Dong Cheol. Ia melangkah ragu. Se Yeon menghampirinya dan merasa kalo Hee Jin nggak perlu melihatnya.
Hee Jin nggak menghiraukan. Dia berjalan melewati Se Yeon dan Min. Ia membuka kain itu dan itu memang ibunya. Hee Jin langsung nangis sambil meluk ibunya.
Ponsel Dong Cheol bunyi. Dia keluar buat mengangkatnya. Hee Jin makin nggak kuat. Dia merosot lalu nangis tersedu-sedu. Se Yeon sama Min sampai nggak tega lihatnya.
Hee Jin lalu melihat Abyss bersinar di dalam saku Min. Ia bangkit dan mengambilnya meski Min nggak ngijinin. Hee Jin nggak tahu gimana makainya. Dia hanya bisa meluk ibunya sambil nangis.
Ia lalu nyerahin Abyss ke Min dan minta Min buat nyelametin ibunya. Min juga menyelamatkannya dan Se Yeon, kenapa nggak nyelametin ibunya?
Se Yeon menghampiri Hee Jin dan memeluknya buat nenenangkannya. Min sendiri juga nangis. Se Yeon nggak kuasa dan ikut nangis juga.
Dong Cheol habis nerima telpon dan ketemu sama dikter di depan ruang autopsi. Ia bertanya pada Dong Cheol apa perlu dilakukan autopsi? Dong Cheol bingung gimana jawabnya. Dia akan ngasih tahu kalo sudah bicara sama putrinya.
Dokter mengangguk lalu pamit.
Dong Cheol bicara berdua sama Se Yeon. Ia memberitahu kalo Oh Yeong Cheol dipastikan meninggal. Di dekat mereka Min juga lagi bicara sama Hee Jin. Dong Cheol kesal karena nggak bisa lihat jadi nggak tahu harus bicara apa.
Dia lalu nanya sama Se Yeon, ada bola yang bisangidupin orang mati? Se Yeon ngangguk. Jadi Hee Jin ingin menghidupkan ibunya kembali? Se Yeon ngangguk membenarkan.
Dong Cheol nggak mau percaya. Dia lalu mengingatkan ada berapa banyak orang yang melihat jasad ibunya Hee Jin? Kalo wanita yang kemarin meninggal hidup lagi hari ini, maka NFS, Korea,.. eh seluruh dunia bakal terkejut.
Dia nggak peduli kalo orang-orang jadi g*la. Ia lalu nunjukkin foto di ponselnya dan mengklaim kalo itu emang beneran pembunuhan. Dia berniat mancing mereka. Hee Jin tahu-tahu bangkit dan mengambil ponsel Dong Cheol.
Hee Jin bingung gimana itu... Se Yeon ngasih tahu kalo itu ada di sebelah jasad ibunya Hee Jin. Hee Jin nampak frustasi. Ia memegangi kepalanya lalu duduk di sebelah Dong Cheol.
Dong Cheol mengaku ngerti perasaannya Hee Jin. Tapi kalo Hee Jin membangkitkan ibunya sekarang maka pria yang membunuh ibunya pasri akan dengar. Kalo itu terjadi maka Hee Jin nggak akan bisa balas dendam. Dan mungkin juga ia dan ibunya akan ada dalam bahaya lagi.
Hee Jin menyimpulkan maksud Dong Cheol ia harus membiarkan ibunya berada dalam ruangan dingin dan menakutkan itu? Hee Jin mengaku kasihan pada ibunya. Dia nangis lagi. Min nepuk pundaknya dan menenangkannya.
Min menyetir buat Dong Cheol, Se Yeon dan Hee Jin. Suasana terasa nggak nyaman. Dong Cheol nggak tahu harus bilang apa. Apa dia harus bilang kalo keluarga nggak ingin autopsi dan pingin bawa jasadnya?
Hee Jin tiba-tiba bilang kalo dia ingin autopsi. Mereka hanya punya bukti keadaan Tae Jin ..kalo Tae Jin yang membunuh ibunya. Saat autopsi selrsai dan ia nendapatkan bukti nyata untuk menangkapnya dan dia mendapat ganjarannya maka saat itulah dia ketemu lagi sama ibunya.
Se Yeon menggenggam tangan Hee Jin.
Tae Jin membuka lacinya dan melihat barang-barangnya di dalamnya.
Ia lalu teringat saat menemui Oh Yeong Cheol buat yang terakhir kalinya. Oh Yeong Cheol tersadar dn mentapnya. Ia berusaha biat bilang sesuatu.
Tae Jin penasaran dan mendekatkan telinganya. Nggak tahu apa yang dia bilang tapi habis itu Oh Yeong Cheol meninggal.
Tae Jin mengambil semua kotak itu dan membuangnya ke tong sampah.
Ia meninggalkan kantornya dan ketemu sama seorang pria. Mereka saling menyapa. Ia menanyakan apa ayahnya di dalam? Pria itu ngasih tahu kalo ayahnya nggak ada. Tae Jin bertanya apa ada sidang?
Pria itu bilang kalo ada urusan pribadi dan menawarkan untuk menelponkan. Tae Jin menolak. Dia akan nelpon sendiri. Pria itu lalu pergi.
Tae Jin bertanya-tanya. Urusan pribadi?
Wanita yang ditabrak sama Park Gi Man sedang berkumpul dengan suami dan anaknya. Dia kelihatan baik-baik aja. Seseorang mengetuk pintu. Seo4ang pria masuk sambil bawa bingkisan.
Sang suami bangkit dan merasa kalo pria itu nggak perlu repot-repot. Ia menerimanya dan berterima kasih.
Mereka bicara di luar. Pria itu menanyakan istrinya. Apa baik-baik aja? Sang suami mengiyakan. Dia berterima kasih karena pria itu sudah memberinya rawat inap padahal kecelakaannya hanya ringan.
Pria itu bilang nggak papa. Menurutnya kalo ada kecelakaan maka pelakunya harus dihukum dan korbannya harus dikasih kompensasi yang layak. Sang suami mengiyakan.
Pria itu berpesan pada sang suami agar jangan menceritakan pembicaraan mereka pada siapapun. Sang suami tertawa dan mengingatkan kalo pria itu nggak perlu mengulanginya.
Pria itu ngambil uang dari dalam sakunya dan memberikannya pada sang suami. Itu adalah ganyi ruginya. Mereka juga akan membayar biaya pengobatannya. Ia menekankan kalo istrinya harus istirahat selama yang diperlukan dan dia boleh pergi setelah pulih. Dia juga nggak boleh berdamai walaupun seseorang terus memintanya. Ia bisa menghubunginya kalo ada lagi yang dibutuhkan.
Pria itu mengiyakan setelah melihat jumlah uangnya. Ia akan melaukannya. Pria itu lalu pamit.
Pria itu masuk ke sebuah mobil dan nemuin hakim Seo. Hakim Seo bertanya apa pria iru sudah memperjelas? Pria itu mengiyakan. Haim Seo berpesan agar pria itu terus mengawasi dan memastikan nggak ada yang terlewat.
Pria itu meyakinkan kalo nggak akan ada yang terlewat. Bukannya dia mengarang kecelakaan yang nggak ada. Keluarga korban mendapat hadiah besar. Ia lalu ngasih kartu memori kamera dasbor Park Gi Man ke hakim Seo.
Hakim Seo menerimanya lalu menyimpannya dalam sakunya. Ia lalu memberikan sebuah ponsel dan sejumlah uang ke pria itu. Pria itu menerimanya dan melihat uangnya. Ia menertawakan Park Gi Man yang malang yang milih waktu terburuk kecelakaan.
Min ngajak Se Yeon ke kantornya. Se Yeon masih mengkhawatirkan Hee Jin. Min meminta Se Yeon agar jangan cemas dan meyainkan kalo Hee Jin pasti baik-baik saja.
Se Yeon merasa kalo dia harus menemaninya. Min menyatakan kalo keberadaan detektif Park lebih menenangkannya daripada gadis mungil kayak Se Yeon.
Min nepuk pundak Se Yeon dan memintanya buat tetap dengannya dan melindunginya kalo dia tetap saja khawatir. Walaupun nggak kelihatan tapi sebenarnya dia sangat lemah.
Se Yeon menyangkalnya. Tubuh Min kelihatan kekar gitu. Min menbantahnya lagi. Dia kekar tapi Se Yeon menguasainya.
Se Yeon mengalihkan bukannya Dong Cheol harusnya balik ke markas? Min ngasih tahu kalo dia dalam masa percobaan.
Dong Cheol lagi ada di rumahnya Mi Do. Lagi baca sesuatu. Mi Do menghampirinya dan bertanya, lagi ngapain. Dong cheol ngasih tahu kalo itu adalag buku catatan kasus jaksa Go. Dia memintanya buat meriksa kalo ada yang kelewatan.
Gimana Hee Jin? Mi Do ngasih tahu kalo dia baru aja tidur. Dia mengingatkan untuk membuat Dong Cheol merasa nyaman tapi kenapa malah duduk disana? Ia merasa terganggu. Dong Cheol bilang nggak papa. Dia akan disana meski nggak nyaman buat mereka berdua ada pria berkeliaran di sekitar rumah. Ia akan menjaga tempat itu dan akan fokus. Ia nyuruh Mi Do buat masuk.
Mi Do berdecih. Terserah, deh. Ia lalu berjalan melewati Dong Cheol lalu nembuka laptopnya. Dong Cheol tiba-tiba bilang kalo dia haus. Kebetulan ada botol minum di sebelahnya. Ia mengambilnya dan memberikannya pada Dong Cheol.
Dong Cheol nggak bisa bukanya dan minta dibukain. Mi Do menurut dan membukakannya. Ia lalu kembali ke tempatnya.
Dong Cheol teriak-teriak habisnya dia numpahin airnya dan minta tolong diambilin tissue. Mi Do kesal tapi masih mau ngambilin tissue. Ia berpesan agar Dong Cheol nggak neriakin dia lagi.
Dong Cheol mengiyakan sambil membersihkan air yang tumpah. Mi Do kembali ke tempatnya. Dong Cheol tahu-tahu manggil lagi. Mi Do marah dan melemparnya pakai tutup botol. Dia menghampiri Dong Cheol sambil marah-marah. Mau nyuruh-nyuruh dia lagi? Mau mati, ya?
Mi Do menarik-narik baju Dong Cheol dan bilang nggak gitu. Dia ngajak Mi Do buat nyoba. Mi Do yang lagi kesal malah tambah marah. Nyoba apa?
Dong Cheol minta Mi Do buat mendengarkannya dulu. Pernikahan. Ayok nyobain itu. Mi Do langsung terdiam dan nggak bisa ngomong apa-apa.
Dong Cheol melepaskan tangan Mi Do dari pakaiannya. Ia memberitahu kalo sekarang dia sibuk sama kasusnya jaksa Go. Keadaannya kacau banget. Dan saat semuanya sudah selesai, ...
Dong Cheol meraih telapak tangan Mi Do dan meletakkan sebuah cincin berlian disana lalu menutupnya. Menikahlah denganku. Mi Do membuka tangannya dan mrlihat cincin itu. Dia langsung nangis.
Dong Cheol meminta maaf karena Mi Do terpaksa membawanya tempo hari. Sambil nangis Mi Do bertanya apa Dong Cheol serius? Dong Cheol malah bingung lihat Mi Do nangis. Harusnya kan dia senyum.
Dong Cheol menepuk lengan Mi Do dan memintanya berhenti nangis. Mi Do masih nangis. Dong Cheol lalu membentaknya supaya diam. Kalo enggak maka dia akan ngambil cincinnya balik. Mi Do menggeleng. Makanya diam. Tidur sono!!
Mi Do mau mencium Dong Cheol tapi Dong Cheolnya nggak mau. Malu. Dia malah mendorong Mi Do. Tapi pas lihat di sekitar nggak ada orang dia malah nyium Mi Do duluan.
Mi Do seneng banget dapat cincin dari Dong Cheol dan langsung memakainya. Dong Cheol mendorongnya dan menyuruhnya balik ke kamarnya.
Bersambung...