Ji Uk mengingatkan kalo dari awal Oh Yeong Cheol melakukan kesalahan. Oh Yeong Cheol meminta maaf dan sesumbar kalo dia nggak pernah melakukan kesalahan sebelumnya. Itu adalah pembunuhan pertamanya setelah menjadi pria tua. Mungkin itu sebabnya orang jompo selalu bilang kalo sebaiknya mereka mati aja.
Oh Yeong Cheol menatap Ji Uk dan bertanya apa sekarang Ji Uk percaya padanya? Ji Uk bilangnya enggak. Tapi dia akan mengikuti Oh Yeong Cheol karena nggak bisa membuktikannya. Ia menanyakan apa rencananya?
Oh Yeong Cheol memberitahu kalo ia akan memancing Go Se Yeon dan bunuh diri. Saat senua orang yakin dia sudah mati maka ia akan hidup lagi. Ia kalu nunjukkin Abyss ke Ji Uk. Oh Yeong Cheol mengaku butuh seseorang yang bisa melihat bola itu.
Su Jin, putri kesayagannya akan menghidupkan kembali ayahnya. Oh Yeong Cheol nampak yakin sementara Ji Uk malah bingung. Dia kan nggak bisa lihat.
Ibu tidur sama Hee Jin. Mendadak ibu bangun karena pingin buang air kecil. Ia bangun dan ninggalin Hee Jin yang masih tidur.
Habis dari kamar mandi ibu bukannya balik tidur tapi malah keluar. Ia bahkan nggak memakai alas kaki. Kayaknya ibu nggak nyadar kali dia susah sampai luar. Soalnya dia jalannya sambil merem. Sampai ia nyandung ember.
Ibu membuka matanya dan baru ngeh kalo dia ada di tempat asing. Ibu bingung dan ketakutan. Ia manggil-manggil Hee Jin sambil terus berjalan.
Seorang pengendara taksi berhenti lihat ibu dan memanggilnya. Ia turun dari taksi karena khawatir lihat ibu nggak pakai alas kaki. Ia bertanya apa ibu baik-baik aja?
Ibu nanyain putrinya lalu manggil-manggil Tae Jin.
Ji Uk lagi nyetir. Ada panggilan masuk dari J. Ia menjawabnya. Ibu langsung manggil Tae Jin dan minta tolong.
Sopir taksi menanyakan apa itu putranya ibu? Ia ngasih tahu Tae Jin kalo dia nenuin ibunya berkeliaran di jalan tanpa alas kaki. Ia merasa kalo Tae Jin harus kesana.
Ji Uk tersenyum dan bertanya kemana ia harus nemuinnya? Sopir taksi ngasih tahu kalo mereka ada di...
Min membawa penyedot debu untuk membersihkan kamarnya. Se Yeon tiba-tiba merebutnya dan akan membantunya. Min melarang karena Se Yeon pasti sudah lelah seharian ini.
Se Yeon merendah. Kenapa dia harus lelah padahal Min yang melakukan semuanya. Min menatap Se Yeon dan merasa kalo Se Yein nggak kayak Se Yeon.
Se Yeon mengungkit sebagai asistennya Min dia bisa ngelakuin sebanyak ini. Min mengingatkan saat ia minta dibuatin kopi tadi...katanya Se Yeon mau mrnghajarnya?
Se Yeon malah pura-pura lupa. Emangnya dia beneran ngomong gitu? Nggak tahu kenapa dia selalu kasar. Ia merasa harus minta maaf sama Min. Maaf. Min hanya tertawa. Se Yeon meyakinkan kalo mulai sekarang dia bakal jadi asisten yang baik.
Min berkata kalo dia tahu Se Yeon bakal berubah baik maka ia akan mengirim orang tuanya ke rumah liburan lebih awal. Sambil senyum Se Yeon ngasih tahu kalo bukan cuman itu alasannya.
Min merebut kembali penyedot debunya dan minta Se Yeon buat istirahat. Se Yeon mrmberikannya dan merasa kalo Pak Cha sungguh murah hati. Min cuman senyum lihat Se Yeon berjalan menjauhinya.
Se Yeon duduk. Min mengatakan kalo ia akan menggunakan kamar mandi setelah Se Yeon. Se Yeon mengiyakan dan mempersilakan.
Min meletakkan penyedot debunya dan masuk ke kamar mandi. Se Yeon langsung nenyandarkan kepalanya setelah Min nggak terlihat. Ia kerasa kali ngasih pujian lebih sulut dari dugaannya.
Ji Uk sampai di tempatnya ibu. Ia turun dari mobil dan menghampiri ibu. Ibu langsung manggil Ji Uk dengan panggilan Tae Jin. Sopir taksi lega lihat Ji Uk. Ia memberitahu kalo ibu tadi nangis tapi sekarang sudah bisa senyum.
Ji Uk berterima kasih dan bertanya gimana dia bisa membalasnya? Sopir taksi menolak. Ia nerasa hanya melakukan apa yang ia rasa benar. Ia berpesan pada ibu agar nggak melepaskan putranya. Jangan berkeliaran di jalan seperti tadi.
Ibu tersenyum mengiyakan. Sopir taksi itu lalu pergi. Ji Uk berterima kasih.
Ia lalu menatap ibu dan mau ngambil ponselnya ibu tapi nggak diijinin sama ibu. Itu miliknya. Ji Uk bertanya kenapa Tae Jin nggak dibolehin lihat.
Ibu tetap nggak mengijinkan Ji Uk. Ji Uk tersenyum dan mengaku hanya ingin melihatnya bentar. Ibu mengiyakan dan memberikannya dengan sukarela.
Ji Uk mematikan ponsel ibu lalu mengembalikannya. Ia memberi ibu minunan karena ibu telah mematuhinya. Ibu menerimanya dan berterima kasih. Ia langsung meminumnya sampai habis.
Min sudah selesai mandi. Ia melihat kalo Se Yeon sudah tidurdi sofa. Ia nerasa kalo Se Yeon pasti kelelahan. Dia juga hampir nggak tidur semalaman.
Min ngambil selimut dan mau nyelimutin Se Yeon. Tapi pas dia lihat wajahnya Se Yeon, ia pun membatalkannya dan malah memotretnya. Nggak hanya sekali, Min mengambilnya beberapa kali.
Tiba-tiba ponselnya Min bunyi dan bikin Se Yeon kaget dan bangun. Yang nelpon adalah Hee Jin yang ngasih tahu kalo ibunya hilang. Apa? Min kaget. Se Yeon bertanya ada apa?
Ibu semobil sama Ji Uk. Ia mau nelpon Hee Jin tapi ponselnya mati. Akhirnya ia tertidur. Mungkin itu adalah efek dari minuman yang dikasih sama Ji Uk tadi.
Ji Uk menatapnya tajam.
Hee Jin nyari ibunya. Se Yeon dan Min sampai dan menanyakan apa yang terjadi? Hee Jin memberitahu kalo ibunya menghilang saat ia tertidur. Se Yeon nanyain ponselnya.
Hee Jin nangis. Ibunya nggak menjawab dan ponselnya mati.
Dong Cheol datang. Se Yeon menanyakan apa Dong Cheol sudah meriksa kamera pengawas? Dong Cheol menjawab sudah tapi ibu sendirian. Ia merasa kalo ibu nggak diculik. Ia menduga kalo ibu keluar gedung dan tersesat.
Hee Jin makin frustasi. Ia menangis sedih. Min menenangkannya. Nggak papa. Se Yeon berusaha nelpon ibu dan tahu-tahu nyambung. Ia lalu minta Dong Cheol untuk melacaknya.
Dong Cheol mengiyakan. Se Yeon lalu meluk Hee Jin dan ikut menenangkannya.
Mobil Ji Uk berhenti. Ia mau menurunkan Ibu. Ponsel ibu bunyi. Ia mengambilnya dan mematikannya lagi. Ia lalu menggendong ibu dan membawanya pada Oh Yeong Cheol.
OhYeong Cheol langsung bangkit begitu lihat Ji Uk bawa ibu. Ia mikirin cara terbaik biar Su Jin mendatanginya tapi putranya telah membereskannya. Ia memuji kalo Ji Uk melampaui harapannya.
Ji Uk nggak menjawab. Oh Yeong Cheol menepuk punggungnya dan memuji kehebatannya. Ia lalu tertawa. Dengan dinginnya Ji Uk meminta Oh Yeong Cheol untuk memastikan mengendalikannya seperti dulu.
Tawa Oh Yeong Cheol seketika terhenti. Ji Uk mau pergi. Oh Yeong Cheol bertanya kenapa terburu-buru? Ia merasa kalo sebaiknya Ji Uk duduk dulu.
Ia duduk dan menuang minuman. Ia merasa kaki nggak pernah ada momen kayak gini. Wajah yang Ji Uk lihat sekarang akan segera hilang. Menurutnya bukan ide buruk kalo Ji Uk minum sama ayahnya.
Oh Yeong Cheol memberikan minumannya pada Ji Uk. Ji Uk tertawa mengejek tapi ia menerimanya juga. Dan saat ia mau meminumnya tahu-tahu ibu tersadar dan menyerang Oh Yeong Cheol dan nturuh Tae Jin buat lari.
Ingatan Ji Uk lalu kembali ke masa kecilnya. Oh Yeong Cheol memukulinya setelah menghajar ibu.
Ibu yang tadi pingsan setelah sadar menahan Oh Yeong Cheol dan menyuruh Ji Uk untuk pergi.
Ji Uk kecil hanya bisa nangis saat itu.
Ji Uk hanya diam menatap ibu membelanya dari Oh Yeong Cheol. Oh Yeong Cheol mendorong ibu sampai membentur dinding dan nggak berdaya.
Oh Yeong Cheol yang kalap mau memukul ibu lagi tapi ditahan sama Ji Uk. Oh Yeong Cheol minta dilepaskan. Menurutnya yang nggak bisa bersikap harus didisiplinkan.
Ji Uk mengingatkan kalo Oh Yeong Cheol bilang membutuhkannya. Karena semuanya lepas kendali ia selalu menggunakan emosinya.
Oh Yeong Cheol lalu menatap ibu dan bilang karena ibu bersikap gitu sama suaminya... Oh Yeong Cheol tahu-tahu menarik tangannya dan memukul Ji Uk.
Ji Uk jatuh. Oh Yeong Cheol marah padanya karena nggak menghormati ayahnya. Beraninya. Ia mau menendang Ji Uk tapi Ji Uk melawan. Ia mendorong ayahnya dengan segenap tenaga.
Oh Yeong Cheol berhasil bangkit dan kembali menghajar Ji Uk. Ibu bangun dan menarik Oh Yeong Cheol. Oh Yeong Cheol yang kalap menghempaskan tangan ibu dan mendorongnya sampai membentur lemari. Ibu lalu pingsan.
Oh Yeong Cheol lengah. Ji Uk lalu menyerangnya dan mencekiknya. Oh Yeong Cheol yang merasa sesak bertanya-tanya gimana Ji Uk bisa...
Ia terkenang masa lalunya. Ji Uk kecil juga pernah menyerangnya pakai pisau.
Ji Uk mengatakan kalo iblis bisa menciptakan yang lebih buruk dari dirinya. Saat itu mungkin ia nggak cukup kuat. Tapi sekarang nggak lagi.
Tangan Oh Yeong Cheol meraih botol di sebelahnya dan menggunakannya untuk menghantam bahu Ji Uk.
Oh Yeong Cheol hangkit. Ia mengambil sesuatu (kayak tabung gas) dan mau menghantamkannya ke Ji Uk. Anak buahnya muncul dan ngasih tahu kalo polisi datang.
Di luar polisi datang bersama Min, Se Yeon dan Hee Jin. Hee Jin mau ikut masuk tapi dilarang sama Dong Cheol. Ia meminta Hee Jin untuk menjaga jarak kalo mau ikut sama mereka.
Polisi maju duluan sementara Hee Jin dan yang lain mengikuti di belakang.
Mereka sampai di tempat itu tapi Oh Yeong Cheol sudah nggak ada. Yang ada hanyalah ibu yang sudah nggak sadarkan diri.
Dong Cheol memeriksa minuman yang diminum Oh Yeing Cheol dan merasa kalo nereka belum jauh. Ia lalu menyuruh anak buahnya untuk menyisir area itu.
Hee Jin nangis lihat kondisi ibunya. Dia nangis dan memanggil-manggilnya.
Ji Uk menyetir dengan kondisi bahu yang luka. Sepertinya sakit banget tapi ia berusaha buat menahannya.
TKP sudah ramai. Se Yeon juga ikut memeriksa. Ia lalu menemukan jejak darah. Dong Cheol menghampirinya. Se Ye9n bertanya nereka belum meriksa bagian itu?
Detektif Choe ikut gabung. Dong Cheol membenarkan. Belum. Se Yeon merasa kalo jejak kaki itu bukan cuman punya satu orang saja.
Dong Cheol memperkirakan kali itu jejak wanita yang membantu Oh Yeong Cheol kabur. Se Yeon membantahnya. Menurutnya itu terlalu besar untuk ukuran wanita.
Bersambung.,.