Translate

Senin, 09 November 2020

Sinopsis Abyss episode 5 part 2


All content from tvN 



Oh Yeong Cheol ada di mobil. Ia menatap wajahnya di kaca dan menyimpulkan kalo semuanya beda kecuali sidik jarinya.

Ia lalu ngambil ponselnya yang bunyi. Perangkat diaktifkan dan sedetik kemudian perangkat target saat ini offline. Tiba-tiba dia tersenyum. Ia merasa yakin kalo wanita itu sudah meninggal jadi mustahil ponselnya dinyalakan.



Sementara itu Hee Jin di rumahnya Se Yeon lagi berusaha buat ngidupin ponselnya tapi nggak bisa. Sempat nyala sih bentaran habis itu mati lagi. Ia merasa kalo itu sudah rusak total.

Ia asal meletakkanya dan ponsel itu nggak sengaja masuk ke sela-sela sofa.

Hee Jin lalu teringat saat kecelakaan itu menimpanya. Setelah ia terjatuh ia sempat melihat Cha Min dan Se Yeon nggak jauh dari tempatnya. Tentu saja dia nggak tahu kalo itu adalah Cha Min.

Hee Jin merasa nggak habis pikir gimana bisa dia lolos dari kecelakaan itu tanpa mengalami luka apa-apa. Ia merasa kayak lagi mimpi.


Tiba-tiba ada yang mencet bel pintu. Hee Jin melompati sofa dan melihat siapa yang datang. Ibunya Cha Min?

Hee Jin memanggilnya ibu dan menanyakan ada apa dia datang? Ibu Cha Min malah menampar Hee Jin dan memarahinya. Dikiranya dia nggak bakal nemuin meski Hee Jin ganti nomor dan sembunyi?

Hee Jin menundukkan wajahnya sambil megangin pipinya yang habis kena tampar. Ibu Cha Min melanjutkan kalo itulah alasannya dia melarang Cha Min buat berhubungan sama gadis kayak Hee Jin.

Ibu nggak tahu kenapa Cha Min ngebuang waktu sama gadis kayak dia. Para tetangga yang baru pulang nggak sengaja melihat ibu marah-marah. Ibu nggak suka dilihatin. Dia lalu nyuruh Hee Jin buat masuk dan ngomong di dalam aja.


Hee Jin menurut. Dia masuk bersama ibu Cha Min dan pengawalnya. Ibu mencibir, cuman itu yang dia dapetin setelah menjual rumah yang dibeliin sama Min? Hee Jin manggil ibu dan menyangkalnya. Dia mau mengatakan kalo dia ada... .

Ibu membentak Hee Jin lagi. Dia nggak suka Hee Jin manggil dia kayak gitu. Ia melarang Hee Jin buat manggil dia ibu lagi. Ibu mengaku kalo dia sangat ingat menjambak Hee Jin saat ini tapi ia berusaha buat nahan. Dan ibu yakin ibu tahu alasannya.


Ibu menghela nafas dan menanyakan sudah berapa minggu? Hee Jin gugup dan asal jawab 8 minggu. Ia mengaku hamil 2 bulan.

Ibu geram dengarnya. Dia pingin mukul Hee Jin tapi nggak jadi. Ibu berbalik dan menghela nafas dan mencoba buat sabar. Dia nyuruh Hee Jin buat ngemasin barang-barangnya.

Ha? Hee Jin nggak ngeh. Ibu mbentak Hee Jin lagi. Ngapain diam? Ngemasin barang sono!!!


Cha Min dibawa ke ruang jenazah. Dan pas detektif Park mau memasukkannya Se Yeon menghalanginya. Detektif Park mengaku menghubungi firma hukum Mi Do dab katanya nggak ada informasi soal dia. Ia menanyakan siapa pria itu? Ia menduga kalo Cha Min berbuat salah.

Se Yeon menyangkalnya. Bukan itu masalahnya. Detektif Park nggak ngerti. Kalo enggak kenapa Se Yeon nggak menghubungi keluarganya? Kenapa juga nggak boleh diidentifikasi? Apa alasannya?


Detektif Park menarik Se Yeon keluar dari kamar mayat. Se Yeon nggak mau dan berusaha buat menarik diri. Dia minta dilepaskan dan ngajak detektif Park buat bicara.

Detektif Park melepaskan tangan Se Yeon. Dia tahu kalo Se Yeon lagi bingung. Dia mengaku tahu gimana perasaannya Se Yeon dan nyuruh Se Yeon buat pulang istirahat.

Se Yeon nggak mau.


Anak buahnya detektif Park datang. Detektif Park lalu menyuruhnya buat ngantarin Se Yeon pulang. Anak buahnya bilang kali mereka harus kembali ke markas. Detektif Park nggak ngerti. Kenapa?

Anak buahnya bilang kalo Cha Min meninggal. Detektif Park kaget. Kenapa? Dia merasa kalo mereka harus bergegas.

Anak buah detektif Park jalan duluan. Derektif Park bingung. Nggak mungkin dia ninggalin Se Yeon. Akhirnya dia narik Se Yeon buat pergi sama dia.


Detektif Park dan Se Yeon datang ke Layanan Forensik Nasional. Disana mereka melihat mayat yang diduga adalah Cha Min.

Se Yeon malas lihatnya. Dia tahu betul kalo itu bukan Cha Min.

Detektif Park menanyakan ke dokter kalo katanya itu gelandangan. Dokter memberitahu kalo tubuhnya tinggal kerangka jadi sulit buat diidentifikasi. Dan lagi nggak ada barang bawaan yan ditemukan.

Karena itulah dokter berasumsi begitu. Polisi lalu menunjukkan sebuah foto. Ia memberitahu kalo polisi menemukan itu. Pria 30 tahunan, tinggi 170 cm. Itu jelas Cha Min.


Se Yeon merasa nggak boleh gitu. Cuman karena alasan itu dokter menyimpulkan kalo itu adalah jasadnya Cha Min.

Dokter membantahnya. Ia menambahkan kalo jaksa Seo memintanya buat membandingkannya dengan DNA Cha Min. Jadi dokter menggunakan rambutnya yang diambil dari barang sitaan di tempatnya. Dan ia cukup yakin kalo itu cocok.

Dokter itu menunjukkan hasilnya. Katanya ahli odontologi forensik juga sudah memastikannya.


Detektif Park membisiki Se Yeon pendapatnya. Menurutnya Cha Min bunuh diri saat menjadi tersangka dan polisi mulai mendekatinya.

Se Yeon membantahnya. Ia mengingatkan kalo Go Se Yeon meninggal kurang dari sebulan lalu. Kalopun Cha Min bunuh diri setelahnya, maka mustahil jasadnya tinggal kerangka doang.

Dokter memotong dan memberitahu kalo dua tahun lalu mereka nemuin jasad di pemandian yang jadi kerangka dalam 5 hari. Ia melanjutkan kalo tingkat penguraian bervariasi tergantung dari jumlah protein dan lemaknya.

Se Yeon menatap Detektif Park dan menanyakan soal Ji uk. Apa katanya?


Ji Wook ngajak buat nutup kasus dan mengakhiri investigasi. Ia mengingatkan kalo tersangka utama sudah meninggal. Ngapain diteruskan?

Anak buah Detektif Park menyampaikan kalo mereka menyelidiki orang lain yang dendam sama jaksa Go. Ji Wook memotong. Menurutnya penyelidikannya nggak akan berakhir. Ia mengingatkan kalo korbannya adalah seorang jaksa. Banyak yang dendam padanya.

Menurut Ji Wook, kalo gini nggak seharusnya polisi ngumumin investigasinya sejak awal setelah menjadikan Cha Min sebagai tersangka.

Anak buah detektif Park mengiyakan. Ia lalu menanyakan apa yang harusnya mereka katakan pada media? Ji Wook menghela nafas. Ia minta dijadwalkan pertemuan dengan detektif.



Oh Yeong Cheol keluar dari mobilnya. Ia mengambil jaketnya di bangku belakang dan melihat bola Abyss yang nggak sengaja keluar dari dalam sakunya.

Oh Yeong Cheol mengambilnya dan mengamatinya. Ia ingat kalo itu adalah milik Cha Min. Ia bertanya-tanya kenapa itu ada disana?


Ia membawanya pulang dan masuk rumah. Ia merebahkan diri di tempat tidur lalu meletakkan bola Abyss di atas meja.

Ia merasa kalo Hee Jin masih hidup dan masalahnya adalah tubuhnya. Ia mengamati pergelanga tangannya lalu bangkit dan turun dari tempat tidur. Oh Yeong Cheol melakukan push up. 1, 2, 3...


Darah berceceran di kamar mandi. Seorang wanita telungkup di bak mandi dengan keadaan penuh darah.


Se Yeon menunggalkan rumah sakit bersama dengan detektif Park. Ia mengatakan kalo itu bukan Cha Min. Detektif Park mengingatkan kalo tim forensik barusan memastikan kalo itu Cha Min. Siapa Se Yeon berani menyangkalnya?

Se Yeon hanya berdecih. Ponsel detektif Park bunyi dan ia mengangkatnya. Ia mendapat kabar kalo kasusnya ditutup. Ia merasa kalo itu adalah keputusan yang tepat karena tersangka utamanya telah meninggal.



Detektif Park duduk. Se Yeon yang merasa penasaran mendekatinya. Detektif Park bertanya alasannya buru-buru nutup kasus. Pertemuan?

Se Yeon menepuk detektif Park, mau tahu apa yang terjadi. Detektif Park memintanya buat diam. Ia lanjut bilang ke anak buahnya kalo dia benci berada di depan kamera. Ia nggak mau. Ia menyampaikan akan segera kembali ke markas dan mereka bisa ngomong langsung disana.


Detektif Park menutup telponnya dan bertanya kenapa pada Se Yeon. Se Yeon menanyakan ada apa? Kenapa mereka nutup kasus jaksa Go gitu aja? Detektif Park memberitahu kalo mereka berpikir nggak penting menggali lebih karena Cha Min telah meninggal.

Se Yeon merasa nggak habis pikir dengarnya. Detektif Park melanjutkan kalo jaksa Seo ingin menutup kasusnya. Katanya mereka harus fokus menyisir area buat mencari jasad jaksa Go.

Se Yeon marah. Siapa dia berani nutup kasusnya? Ia mengingatkan kalo itu bukan Cha Min. Detektif Park juga ikutan marah. Dia bangkit dan memarahi Se Yeon atas dasar apa?

Se Yeon kesal. Dia nyuruh detektif Park buat mengikutinya dan membawa pemindai sidik jari. Se Yeon jalan duluan. Detektif Park enggan. Dikiranya itu mainan? Kenapa dia harus membawa apa yang Se Yeon minta?


Se Yeon kembali ke mayatnya Cha Min. Detektif Park mengeluh kalo Se Yeon g*la mencoba menghentikannya tadi. Ia menanyakan ada apa?

Se Yeon meminta agar Detektif Park nggak terkejut setelah melihat hasilnya nanti. Dia lalu nyuruh detektif Park buat memindai sidik jari Cha Min dan melihat siapa dia.

Detektif Park merasa kalo dia adalah perantau Korea. Ia menuruti perintah Se Yeon dan bertanya-tanya apa benar dia perantau Korea?


Tapi setelah melihat hasilnya, dia benar-benar terkejut dibuatnya. Ia membandingkan foto Cha Min dengan wajahnya yang sekarang.

Detektif Park seolah nggak yakin dan mengulanginya. Tapi hasilnya masih tetap sama. Ia masih nggak mau percaya dan memeriksanya lagi.

Se Yeon memberikan ponsel dan dompet Cha Min pada detektif Park. Detektif Park menerimanya dan menanyakan kenapa bisa ada sama Se Yeon? Se Yeon mengingatkan kalo pada jasad yang tadi mereka nggak menemukan barangnya Cha Min.



Detektif Park bertanya-tanya kalo itu Chang Min lalu yang di kantor forensik siapa? Se Yeon berpendapat kalo seseorang pasti menyamarkannya sebagai Cha Min.

Detektif Park membandingkan wajah Cha Min dengan foto di kartu identitasnya. Nggak sama. Ia menganggap kalo operasi plastik di Korea memang sudah sangat maju, tapi baru sebulan. Dan tinggi badannya??? Gimana bisa??

Se Yeon membenarkan kalo emang lagi satu bulan. Tapi kasusnya malah mau ditutup dengan klaim kerangka nggak teridentifikasi yang dianggap sebagai Cha Min. Apa itu masuk akal?

Detektif Park kebingungan dan nggak bisa menjawabnya. Se Yeon yakin benar kalo pastu ada alasan kenapa kebenaran dibalik semua itu nggak boleh diungkap dan Se Yeon mengaku tahu siapa orangnya.

Se Yeon melanjutkan kalo orang itu berkuasa penerima penghargaan presiden, jadi membuat kerangka seperti Cha Min sangatlah mudah.


Detektif Park menanyakan siapa yang dimaksud. Ia mengaku tahu kalo ada yang aneh sama Mi Do. Ia yakin Mi Do menyembunyikan sesuatu darinya. Kenapa dia mencari... .

Se Yeon memotong, ia yakin kalo dia menjelaskannya Detektif Park juga nggak akan percaya. Ia meminta agar detektif Park bersabar dan memberinya sedikit waktu. Ia yakin bisa membereskannya tapi saat ini hanya dia yang bisa Se Yeon percaya.

Detektif Park nggak bisa ngomong apa-apa kayak biasanya tiap kali Se Yeon manggil dia Oppa. Se Yeon mengaku tahu kalo dia nggak tahu malu tapi ia memohon agar detektif Park mau menolongnya.


Detektif Park mengiyakan. Anggaplah kalo apa yang Se Yeon katakan adalah benar. Kalo pria ini adalah Cha Min dan yang divisum adalah palsu, tapi masalahnya mereka mati. Tapi nggak ada yang bisa didakwa dan itulah masalahnya. Semuanya akan berakhir kalo mereka melaporkan kalo Cha Min... .

Se Yeon memotong. Gimana kalo tersangka utama Cha Min masih hidup? Mereka nggak akan bisa menutup ksus itu. Detektif Park mengingatkan kalo Cha Min sudah meninggal.

Se Yeon mengaku tahu kalo itu mustahil. Tapi dia minta waktu 3 hari. Nggak, ding. 24 jam. Kasih dia waktu satu hari. Ia meminta agar detektif Park menunda penutupan kasus dan laporan media satu hari. Ia akan mencari tahu. Oppa Dong Cheol jebal!! Se Yeon meminta agar Dong Cheol percaya padanya kali ini saja.


Park Gi Man masih di rumah sakit. Semuanya tampak normal. Tapi tiba-tiba jarinya berdenyut.


Dong Cheol kembali ke kantor polisi. Atasannya mengingatkan kalo tersangka bunuh diri dan jaksa nggak ingin mendakwanya. Kenapa pengumumannya harus ditunda?

Atasan Dong Cheol menduga kalo Dong Cheol hanya nggak ingin memberikan keterangan. Ia lalu memutuskan akan melakukannya sendiri.

Dong Cheol menyangkalnya. Ia memberitahu kalo bukan itu masalahnya. Atasan Dong Cheol marah. Kalo nggak itu lalu apa?



Dong Cheol mau menjelaskannya tapi bingung mulainya dari mana. Anak buahnya mendatanginya dan memberitahu kalo mereka mendapat hasil pembunuhan dari rumah sakit. Mereka menemukan yang seharusnya nggak ditemukan.

Dong Cheol menanyakan contohnya. Anak buahnya menyebutkan dua hal. Sidik jari Cha Min dan darah Oh Yeong Cheol.

Dong Cheol dan atasannya terkejut dengarnya.

Anak buah Dong Cheol melanjutkan kalo dia nggak tahu apa yang terjadi.



Dong Cheol nelpon Se Yeon diparkiran dan ngasih tahu kalo sidik jari Cha Min dan darah Oh Yeong Cheol ditemukan di TKP rumah sakit Myeongjin.

Se Yeon kaget dengarnya. Darah Oh Yeong Cheol? Dong Cheol melanjutkan kalo emang yang di kamar mayat adalah Cha Min seperti yang Se Yeon bilang, maka kemungkinan besar yang membunuhnya adalah Oh Yeong Cheol. Tapi kenapa Oh Yeong Cheol melakukannya?

Se Yeon nggak mengatakan apa-apa. Dong Cheol melanjutkan kalo ia sudah menyuruh anak buahnya buat meriksa semua CCTV gedung, pintu keluar dan area sekitar. Ia minta Se Yeon buat nunggu.

Se Yeon berpendapat kalo kamera CCTV nggak akan membantu menemukan Oh Yeong Cheol.... .



Dia tiba-tiba bangkit dan ingat sesuatu. CCTV. Se Yeon yakin kalo mereka bisa mencarinya. Dan dia bisa melihat bolanya.

Dong Cheol nggak paham. Apa? Se Yeon minta diabaikan aja. Ia memberitahu kalo dia bisa menemukan Oh Yeong Cheol. Dia meminta Dong Cheol buat nunggu. Ia akan kesana.

Bersambung...

Facebook Twitter