Translate

Selasa, 24 November 2020

Sinopsis Abyss episode 5 part 3

 

All content from tvN 




Se yeon mendengar kalo ada yang datang. Ia keluar dan melihatnya. Ternyata yang datang adalah bibi yang ada di rumahnya Cha Min. Se yeon memanggilnya bibi tapi habis itu dia ralat.

Dia menanyakan siapa bibi? Gimana bisa masuk? Bibi merasa nggak nyaman. Dia mengaku nggak tahu kalo dia punya teman sekamar. Bibi minta maaf karena telah menerobos masuk.

Se Yeon mengaku nggak masalah. Bibi ngasih tahu kalo Hee Jin, wanita yang tinggal disana akan segera pindah. Dan ia datang buat ngambil barangnya.

Se Yeon membenarkan. Dia baru nyadar kalo Hee Jin nggak ada dan menanyakannya ke bibi. Nggak seharusnya dia berkeliaran sekarang ini. Bibi nggak ngerti apa masalahnya.


Se Yeon keceplosan kalo Hee Jin mati sekali... .

Se Yeon nggak jadi melanjutkan kalimatnya. Ia teringat pesan yang tertulis di bola Abyss kalo hanya yang dibangkitkan Abyss yang bisa melihatnya.

Se Yeon nyimpulin kalo Hee Jin juga bisa melihatnya. Ia lalu menanyakan dimana si b*rengsek itu? Eh, Jang Hee Jin maksudnya. Dimana dia sekarang?


Bibi membawa Se Yeon ke sebuah rumah. Se Yeon turun dari mobil dan buru-buru mau masuk. Bibi mengingatkan kalo nona Eom memintanya untuk memastikan nggak ada yang mrngunjungi Hee Jin tanpa ijin. Tapi ia malah membawa Se Yeon kesana.

Bibi melakukannya karena Se Yeon mengatakan itu siao Min.

Se Yeon menggenggam tangan bibi dan meyakinkan kalo dia nggak akan lama. Dia emang harus nemuin Hee Jin untuk mastiin biar Min bisa hidup lagi.

Bibi menanyakan kalo Min beneran nggak papa. Se Yeon janji akan membereskan semuanya biar Min bisa baik--baik aja. Ia meletakkan tangannya di pundak bibi dan memintanya buat nggak usah khawatir.

Bibi mengangguk penuh percaya. Se Yeon lalu berjalan masuk meninggalkannya. Lah bibi baru nyadar kalo dari tadi Se Yeon manggil dia bibi.



Hee Jin lagi tidur di sofa. Dia mengalami mimpi buruk.

Seorang pria menampar seorang wanita. Ia meminta wanita itu agar nggak berulah.

Nggak jauh dari sana ada seorang anak laki-laki dan perempuan yang melihat kejadian itu. Anak laki-laki itu menutup mata sang anak perempuan agar nggak melihatnya lagi.


Seorang gadis yang baru pulang masuk rumah. Seorang pria di dalam rumah langsung menamparnya. Dia meminta gadus itu buat patuh.

Gadis itu nenatap pria itu dengan tatapan penuh benci. Ia tahu kalo pria itu yang telah membunuh ibunya. Tega!!!


Pria itu kembali memberinya tamparan karena masih punya nyali buat nenentangya. Ia merasa harus mendisiplinkan gadis itu. Ia menjambak rambut gadis itu lalu menamparnya.

Gadis itu menangis. Dalam hatinya dia manggil kakaknya dan meminta pertolongan. Pria itu mengingatkan kalo gadis itu nggak ingin kayak ibunya maka dia harus menuruti perintahnya. Paham?

Gadis itu nangis. Pria itu menghampirinya.


Se Yeon meraih tangan Hee Jin dan membangunkannya. Hee Jin terkejut dan menghempaskan tangan Se Yeon. Se Yeon juga kaget lihat reaksi Hee Jin.

Hee jin menanyakan mau apa Se Yeon kesana? Se Yeon mengulangi per5anyaan Hee Jin. Dia merasa kalo Hee Jin sangat menyebalkan. Gimana bisa dia tidur? Dia kan minta Hee Jin buat tinggal?

Hee Jin menanyakan gimana Se Yeon bisa menemukannya? Se Yeon memberitahu kalo Bibi Mi Sun,... . maksudnya sekretaris ngasih tahu dia saat datang ngambil barang.

Se Yeon mendekat dan bertanya ada apa? Apa dia baik-baik aja? Nafas Hee Jin nggak teratur. Mungkin ia teringat akan mimpinya.


Se Yeon dan Hee Jin duduk di luar sambil minum teh. Hee Jin meletakkan cangkirnya dan meledek kalo Se Yeon berharap dia bakal percaya?

Se Yeon mengiyakan. Ia merasa kalo itu wajar karena penampilan Hee Jin nggak berubah jadi ia rasa Hee Jin lebih sulit dipercaya. Hee Jin tersenyum meledek. Dia beneran nggak bisa berkata-kata.

Ia mempersilakan Se Yeon buat menyebutnya penipu atau pengincar harta, tapi siapa dia sebenarnya?



Se Yeon mengingatkan kalo dia sudah pernah bilang dia adalah Go Se Yeon. Hee Jin kesal dan minta supaya Se Yeon nggak bicara omong kosong.

Se Yeon nggak peduli Hee Jin mikirnya itu omong kosong apa enggak. Tapi yang pasti itu benar. Se Yeon mengaku kalo dia butuh bantuan Hee Jin.

Hee Jin nggak bilang apa-apa dan hanya menatap Se Yeon. Se Yeon tahu kalo Hee Jin tahu mustahil dia bisa lolos dari kecelakaan itu tanpa cedera.

Se Yeon mengambil sesuatu dari dalam sakunya dan menunjukkannya ke Hee Jin. Itu adalah bukti Hee Jin nggak terluka sedikitpun. Apa bagi Hee Jin itu masuk akal?


Hee Jin melihat foto itu. Se Yeon merasa yakin kalo Hee Jin ngerti dan sadar kalo yang terjadi padanya sangat aneh.

Hee Jin kayak kaget gitu lihat kondisinya pas kecelakaan. Se Yeon memberitahu kalo bola yang menyelamatkan hidup mereka sekarang ada di tangan pembunuh. Dan Minlah yang menyelamatkan mereka dengan bola itu sudah meninggal.

Hee Jin masih nggak bisa percaya kalo pria tampan yang waktu itu adalah Min.

Se Yeon kesal. Dia nyuruh Hee Jin buat nanya srndiru pas Cha Min hidup lagi. Nggak ada ruginya juga buat Hee Jin.


Hee Jin menatap Se Yeon dengan tatapan yang nggak percaya gitu. Se Yeon mengingatkan kalo cuman mereka yang bisa melihat dan mencari bola itu. Dan mereka juga harus menghidupkan Cha Min. Se Yeon beranggapan kalo dua mata lebih baik daripada hanya satu.

Hee Jin masih belum bisa memutuskan. Se Yeon mendekat dan memberitahu kalo dia butuh bantuan Hee Jin.


Se Yeon membawa Hee Jin ke kantor polisi. Hee Jin sebenarnya nggak mau tapi Se Yeon tetap menariknya karena sudah janji tadi. Se Yeon membawa Hee Jin ke Dong Cheol.

Dong Cheol menanyakan ada apa? Se Yeon nggak lagi nyulik orang? Ia memberitahu kalo Hee Jin nggak seharusnya ada disana.

Se Yeon mengatakan kalo mereka butuh bantuannya Hee Jin buat investigasi. Dong Cheol aja percaya dan melibatkannya dalam kasus itu. Jadi biarkan Hee Jin membantunya kali ini aja.


Se Yeon nggak mau nunggu jawaban Dong Cheol dan nyuruh Hee Jin buat duduk. Ia melihat rekaman CCTV dan bertanya pada Dong Cheol, berapa banyak kendaraan yang keluar masuk di sekitar waktu kejadian waktu itu? Apa itu sudah semuanya?

Dong Cheol memberitahu kalo nggak banyak karena sudah tengah malam juga. Ia mengaku melihat tiga kendaraan yang mencurigakan tapi pengemudinya nggak bisa dijangkau.

Se Yeon menanyakan kalo mereka bisa melacak kemana perginya? Apa Dong Cheol punya rekaman di ujung jalan itu?

Dong Cheol meminta Se Yeon buat nunggu bentar sementara dia meriksa. Dia mengaku nggak pandai menggunkan itu.


Oh Yeong Cheol duduk di atas tem0at tidur kamarnya. Bola Abyss ia letakkan di atas meja.

Di kamar mandi ada seseorang yang tubuhnya masuk di dalam bak mandi dengan kondisi berdarah-darah. Kayaknya dia masih hidup. Tangannya berdenyut-denyut tapi habis itu nggak gerak lagi. Kayaknya dia meninggal.

Bola Abyss di atas meja tiba-tiba menyala terang dan bunyi juga. Oh Yeong Cheol yang tadinya udah tidur terbangun gara-gara dengar itu.

Dia mengambil bola Abyss dan menatapnya. Ia bertanya-tanya kenapa benda itu membuat suara berisik?


Tiba-tiba ada yang nggedor-gedor pintu. Dia minta dibukain pintu. Nona!!! Bola Abyss tiba-tiba berubah warna jadi hijau.

Oh Yeong Cheol keluar dan membukakan pintu. Yang gedor pintu adalah seorang wanita. Dia kayak kaget gitu lihat Oh Yeong Cheol yang bukain pintu.

Dengan tenang Oh Yeong Cheol bertanya ada apa? Apa yang bisa dibantu? Wanita itu menanyakan seorang gadis. Dia nggak di rumah?


Oh Yeong Cheol menanyakan urusan wanita itu dengan putrinya. Wanita itu mengira kalo Yeong Cheol adalah ayahnya. Ia lalu memberitahu kalo putrinya nggak bayar sewa selama tiga bulan ini. Dan jaminanya juga sudah habis. Ia mengaku nggak bisa kasih toleransi lagi.

Oh Yeong Cheol mengaku malu sebagai ayahnya. Ia meminta wanita itu buat nunghu di dalam. Ia akan mengambil uang dan membayarnya.

Wanita itu merasa nggak enak dan bilang nggak sekarang juga bayarnya... . Oh Yeong Cheol bersikeras buat bayar hari ini juga. Ia memberitahu kalo ia disana hanya sampai malam ini saja.

Wanita itu hanya menghela nafas. Oh Yeong Cheol lagi-lagi menawarinya buat nunggu di dalam.


Wanita itu menurut. Ia mau masuk. Yeong Cheol menanyakan ATM terdekat padanya. Wanita itu memberitahu di toko kelontong. Yeong Cheol mengiyakan sementara wanita itu masuk ke dalam.

Ekspresi Yeong Cheol langsung berubah pas wanita itu masuk rumah.

Wanita itu melihat keadaan rumah yang berubah banyak dari yang terakhir dia datang kesana. Tadinya kan penuh sampah dan botol minuman bertebaran di mana-mana. Ia merasa kalo gadis itu beberes buat ayahnya.

Wanita itu mengelap lemari pakai jarinya. Nggak ada debunya. Dia merasa senang kali tempat itu bersih terus kayak hari ini.

Tiba-tiba dia melihat ada bercak darah di dinding tapi dia kayak nggak tahu gitu kalo itu adalah darah.


Oh Yeong Cheol sampai di parkiran. Dia membuka bagasi dan ngambil tas di dalamnya. Ia lalu kembali ke tempat yang tadi.


Dong Cheol dan Hee Jin dibikin pusing sama Se Yeon. Mereka di suruh mencari mobil lewat CCTV. Hee Jin aja sampai dimarahi gara-gara nggak fokus. Tinggal nyari sesuatu yang berpendar apa bersijar di video.

Hee Jin kesal. Gimana itu bisa membantu buat nemuinnya? Se Yeon meminta Hee Jin buat menjaga emosinya.

Dong Cheol sependapat sama Hee Jin. Gimana bisa mencari pria lihai pakai itu? Kayak nyari jarum di dalam jerami (gampang, tuh. Tinggal bakar aja jeraminya trus jarumnya di cari pakai magnet. 😀😀😀)

Dong Cheol melanjutkan kalo mereka tahu semua rute yang mungkin diambilnya. Walaupun mereka tahu waktu spesifiknya tapi tetep aja butuh waktu seenggaknya sepuluh hari.


Se Yeon kekeuh kalo itu nggak buat dia. Cuman dia. Dia yakin bisa nemuinnya. Hee Jin sama Dong Cheol cuman menghela nafas dengarnya.

See Yeon tiba-tiba lihat sesuatu dan ngasih tunjuk ke Hee Jin dan Dong Cheol. Dia bertanya pada Hee Jin apa dia melihat apa yang dibawa pria itu?


Dong Cheol mengaku juga melihat sinar. Apa dia lagi ngambil foto? Se Yeon heran Dong Cheol juga bisa lihat itu. Dong Cheol mengiyakan. Gimana dia nggak lihat?

Se Yeon minta dipasang mode layar penuh. Dia kesal.


Oh Yeong Cheol kembali ke rumah tadi. Dia mengunci pintu pagar lalu masuk.

Wanita tadi membersihkan noda yang menempel di dinding. Dia kesal karena nodanya nggak mau hilang. Parahnya lagi nodanya ada dimana-mana.

Wanita itu mengikuti nodanya dan mau masuk ke kamar mandi. Tahu-tahu Yeong Cheol datang dan mengagetkannya. Nggak tahu juga dia tahu apa enggak.


Yeong Cheol marah. Apa yang dia lakukan disana? Wanita itu tertawa dan mengatakan kalo Yeong Cheol cepat banget datangnya. Ia bangkit dan menutup pintu.

Setelah dia pikir-pikir, lebih baik dia minta sama putrinya saja. Dia tahu nomor rekeningnya.

Wajah Yeong Cheol mendadak jadi dingin dan membuat wanita itu jadi takut. Wanita itu memintanya untuk menyampaikan mentransfer padanya.


Oh Yeong Cheol menatap wanita itu tajam. Wanita itu sudah sampai di luar. Yeong Cheol tiba-tiba muncul dan menjambak rambutnya. Ia mengingatkan kalo wanita itu datang buat uang. Tapi kenapa pergi tanpa itu?

Wanita itu nangis. Yeong Cheol mengeluarkan pisau. Ia menarik wanita itu pergi dari sana.


Se Yeon dan Dong Cheol masih nyari. Dong Cheol sendiri merasa muak. Ia rasa itu nggak akan berhasil dan nyuruh Se Yeon buat nyerah aja. Apa sih yang di cari?

Se Yeon nggak menanggapi. Tiba-tiba dia melihat sesuatu dan membangunkan Hee Jin yang sedang tidur.

Hee Jin bangun dan mengaku belum tidur. Se Yeon memintanya buat melihatnya. Hee Jin mengaku bisa melihatnya. Se Yeon lalu membangunkan Dong Cheol dan bertanya apa dia bisa melihat itu?


Dong Cheol bingung. Apa yang harus dia lihat? Apa? Dimana? Hee Jin juga bingung kenapa Dong Cheol nggak melihatnya padahal itu sangat terang. Dia mengira kalo Dong Cheol sudah tua.

Dong Cheol tersinggung dibilang tua. Se Yeon menanyakan dimana kamera itu dipasangnya?


Oh Yeong Cheol menggali tanah. Tiba-tiba bola Abyss di sakunya menyala. Ia mengambilnya dan bertanya-tanya kenapa itu bertingkah lagi? Ia pun membuangnya.

Loh,,, ternyata wanita tadi sudah meninggal. Bola Abyss menggelinding di dekatnya.



Se Yeon buru-buru pergi ke tempat Abyss berada. Dong Cheol menahan Se Yeon dan memberitahu kalo dia bisa mendapat sketsa pria itu.

Se Yeon mengaku nggak punya waktu buat nunggu itu. Apa Dong Cheol manggil bantuan? Dong Cheol mengaku nggak bisa melakukannya dengan alasan sekonyol itu. Membantu Se Yeon aja sudah membuatnya g*la.

Se Yeon mengiyakan dan akan menangkapnya sendiri. Dia lalu pergi dan ngajak Hee Jin buat ikut.


Dong Cheol khawatir. Dia pingin nahan Se Yeon tapi Se Yeon main pergi gitu aja.

Hee Jin ragu. Cuman mereka? Katanya dia pembunuh? Dia lalu nanya Dong Cheol ikut, kan? Dong Cheol mengiyakan. Dia minta Hee Jin buat memakai bajunya dengan benar. Kayaknya kebalik.

Hee Jin nggak bilang apa-apa dan pergi. Dong Cheol kesal. Mi Do emang keras kepala. Dia lalu ngambil ponselnya dan nelpon detektif Choe.


Oh Yeong Cheol mengunakan tanah yang dia gali buat ngubur wanita itu. Ia menarik tubuh wanita itu dan meletakkannya di lubang.

Bola Abyss ada di dekat kaki wanita itu. Yeong Cheol mengambilnya dan mengamatinya. Warnanya berubah jadi biru.

Oh Yeong Cheol yang nggak paham membuangnya dan menguburnya bersama wanita itu.



Nggak butuh waktu lama, proses penguburan selesai. Yeong Cheol membuang sekopnya lalu berbalik.

Oh Yeong Cheol merasa ada yang aneh dan balik lagi. Tangan wanita tadi mendadak keluar dari tanah dan bikin Yeong Cheol jdi syok lihatnya.

Bersambung...

Facebook Twitter