Sinopsis My Absolute Boyfriend episode 4 part 1
Semua gambar dan konten bersumber dari SBS |
Zero Nine memperhatikan rumah Da Da yang berantakan. Rumah seorang lajang. Nggak punya teman sekamar. Letaknya di area terpencil,
Ia jalan lagi ke tempat lainnya. Tempat kerja Da Da kayaknya. Ada boneka di meja. Di rak dindig juga ada banyak potongan anggota tubuh boneka.
Habis dari sana dia lanjut ke tempat lain lagi. Zero Nine melihat sebuah boneka robot dan mendekat. Ia menyentuh kepala robot itu, berdebu. Tingkat kebersihannya sangat buruk.
Ia beranjak dari sana dan melihat artikel koran yang di tempel di bingkai dinding. Ia merasa kalo tempat itu sudah ada lama. Eh, ada foto kecilnya Da Da juga. Sama ayahnya barangkali.
Zero Nine naik ke lantai atas dan masuk ke area dapur. Kaleng sendok, kotak obat, dan aneh lagi di microwave ada hairdryer. Semua itu membuat Zero Nine berpikiran kalo Da Da pacar mengidap demensia.
Habis itu Zero Nine membuka kulkas. Isinya ada sepatu, anduk, dan barang-barang yang harusnya nggak ada disitu. Zero Nine malah mikirnya kalo itu adalah lemari yang bentuknya kulkas yang nggak ada di pusat data sekarang ini. Pertumbuhan mikroba terjadi.
Zero Nine menutupnya lalu pindah lagi. Ia menemukan pemutar piring hitam dan perabotan listrik lain yang rusak. Ia merasa kalo tempat itu nggak mungkin dianggap sebagai rumah manusia modern. Ia lalu berencana buat membereskan semuanya.
Zero Nine juga nemuin pegangan dinding yang terlepas di luar kamar Da Da.
Da Da sendiri lagi melukis di kamarnya. Tapi itu siapa, ya??? Kalo Wang Joon kayaknya enggak, deh.
Mendadak dia merasa capek dan ia lalu meletakkan penanya. Ia melihat koper yang dikasih Ketua Tim Nam. Itu manualnya Zero Nine.
Da Da membukanya dan mengambil isinya. Dan setelah dia membuka bungkusnya, ternyata isinya cuman kaca. Da Da nggak ngerti itu apa sampai ia menyentuhnya.
Eh, nyala. Da Da aja sampai bertanya-tanya kenapa itu bisa sangat canggih. Da Da menyentuhnya lagi dan tahu-tahu ada yang ngomong, manual pengoperasian. Terima kasih atas pembeliannya. Operatornya minta Da Da buat mendekati produk dan mencium bibirnya. Dia akan jadi pacar romantis kamu. Dan kalo dia nyium manusia lain, maka mungkin produk akan gagal dan mengenali orang itu sebagai pacar barunya.
Idih,,, Da Da rada ngeri dengernya. Dikiranya itu apa? Kayak putri tidur? Dia nggak ngerti siapa yang punya ide itu tapi kayaknya musti dipecat.
Da Da meletakkannya di atas meja. Tapi dia masih nggak habis pikir, itu kan cuman robot dan bukan manusia asli. Harusnya robot dipakai buat syuting mereka. Eh, tapi kenapa tenang banget? Da Da merasa punya firasat buruk.
Da Da keluar dan manggil Zero Nine. Ngapain? Zero Nine memberitahu kalo dia lagi ngumpulin data pribadinya Da Da. Kepribadian, lingkungan, ... . Zero Nine melihat jemuran di dekatnya dan ngambil salah satu lalu nunjukin ke Da Da. Seleranya Da Da juga.
Da Da syok. Masalahnya Zero Nine ngambilnya bra. Dia buru-buru mendekat dan merebutnya. Dah g*la apa, ya? Da Da mengaku nggak tahu siapa yang Zero Nine panggil pacar tapi dia nggak akan tinggal lama sama Da Da jadi berenti membahas omong kosong.
Da Da mengembalikan branya dan melarang Zero Nine buat megang barang miliknya. Zero Nine berniat buat bantu tapi dilarang sama Da Da.
Da Da mengambil semua pakaian dalamnya dan menyembunyikannya di balik punggungnya. Ia meminta agar Zero Nine nggak memanggilnya begitu. Kayak menghina.
Zero Nine menanyakan panggilan apa yang Da Da inginkan? Kesayangan? Sayang? Kekasih? Manis? Ratu? Apa majikan?
Haduh... Da Da makin gedeg dengarnya. Zero Nine minta maaf. Dia nggak tahu kalo Da Da suka itu. Dia nggak tahu apa yang dia harapkan. Akhirna dia nyerah. Terserah Zero Nine manggil dia apa. Lagian dia juga nggak akan lama disana. Ia mempersilakan Zero Nine untuk melakukan apa yang dia suka.
Da Da lalu duduk di sofa. Zero Nine mengikutinya dan menanyakan apa dia bisa minta bantuan? Da Da nggak mau. Apapun itu yang Zero Nine minta, pokoknya nggak bisa.
Zero Nine nampak sedih dan itu bikin Da Da jadi nggak tega. Ia menanyakan bantuan apa yang dimaksud.
Zero Nine langsung senyum dengernya. Dia mengaku ingin punya nama dan ingin Da Da menamainya. Da Da malas. Dia kan cuman disana selama seminggu. Ngapain butuh nama segala?
Zero Nine mengatakan kalo di akan sangat senang kalo Da Da pacar manggil namanya. Da Da kesal dan mengatakan kalo Zero Nine sangat menyebalkan. Ia mengingatkan kalo Ketua Tim Nam manggil dia Zero Nine.
Zero Nine menyangkal kalo itu bukan namanya tapi nomor serinya. Da Da menghela nafas. Ia lalu memikirkannya dan keluarlah nama Young Gu.
Zero Nine mengucapkan nama itu berkali-kali. Da Da berguman apa itu terlalu kasar? (Lah, emang apa sih artinya Young Gu?)
Zero Nine tersenyum dan mengaku menyukainya. Sangat menyukainya. Kedengarannya sangat cerdas. Yong Gu. Ia berterima kasih pada Da Da.
Da Da cuman tersenyum. Dia senang Zero Nine menyukainya. (Oke, mulai ini namanya ganti jadi Young Gu, ya Cingu).
Da Da melihat kaki Young Gu yang kebuka lebar dan jadi merasa nggak nyaman. Ia meminta agar kakinya nggak dilebarkan kayak gitu.
Young Gu melihat ke bawah lalu merapatkanya. Da Da tiba-tiba bangkit dan berjalan ke depan. Dia menanyakan kemana barang-barangnya? Pemutar piringan hitamnya?
Young Gu menghampiri Da Da sambil senyum dan ngasih tahu kalo dia membuang semuanya. Da Da syok. Dibuang? Maksudnya gimana?
Young Gu mengingatkan kalo semua itu rusak jadi dia membuangnya bersama barang lain yang ada digudang. Apa kerjanya bagus?
Da Da langsung keluar meninggalkan Young Gu. Dia pergi ke tempat pembuangan dan mencari barang-barangnya. Dan akhirnya ia menemukannya.
Young Gu menyusul nggak lama kemudian. Dia menanyakan ada masalah apa? Da Da berbalik dan menatap Young Gu dengan mata yang hampir nangis. Ia menanyakan siapa yang bilang Young Gu bisa membuang barang-barangnya tanpa ijin?
Young Gu meminta maaf. Dipikirnya nggak masalah toh semuanya juga sudah rusak. Da Da nggak terima. Kenapa emangnya kalo sudah rusak? Kalo rusak emang boleh dibuang? Dipikirnya nggak masalah membuang barang kayak gini?
Young Gu yang naif mengatakan kalo emang harus dibuang kalo sudah tua dan rusak soalnya sudah nggak ada gunanya. Ia rasa itu perbuatan yang wajar.
Da Da malas buat berdebat karena Young Gu nggak bakal ngerti juga. Ia mengambil pemutar piring hitamnya lalu pergi.
Young Gu memanggilnya dan mengikutinya. Da Da memintanya buat nggak mengikutinya. Kalo emang membuang barang itu wajar cuman gara-gara nggak beguna maka disinilah Young Gu seharusnya.
Da Da lalu meninggalkan Young Gu sementara Young Gu hanya terdiam memikirkan semua yang Da Da bilang.
Da Da sampai rumah dan membersihkan pemutar piring hitamnya sambil ngedumel. Setelah bersih, ia pun mengembalikannya ke tempat semula.
Tapi habis itu ia malah bertanya-tanya apa dia terlalu kasar? Young Gu nggak sengaja melakukannya juga.
Ia lalu memikirkan kalo Young Gu nggak sengaja hilang apa dia musti membayar 10 juta dolar?
Seorang anak kecil melewati Young Gu dan jalan menuju ibunya. Ibu anak itu lalu ngajakin pulang.
Habis itu Young Gu melihat sepasang kekasih yang lagi bertengkar. Wanitanya nggak minta agar pria itu nggak mengikutinya lagi. Prianya nggak mau. Dia janji kalo dia akan jadi lebih baik lagi.
Wanita itu nyuruh prianya pergi. Dia sudah bilang kalo dia kencan sama pria lain tapi pria itu masih tetap ingin mereka pacaran.
Wanita itu mau pergi tapi prianya menghalanginya. Dan mereka bertengkar lagi. Wanita itu mukulin pacarnya pakai tas berkali-kali tapi pria itu diam saja.
Da Da keluar dari rumah dan mau nyari Young Gu. Bukan merasa khawatir tapi takut disuruh bayar denda.
Young Gu tahu-tahu muncul diantara pasangan itu. Dia menangkap tangan wanita itu biar nggak makin menjadi.
Ia menatap pria itu dan mengatakan kalo pupilnya melebar 58%, suhu badannya naik 0,9° c, dan deta jantungnya 1,6 kali lebih cepat dari orang normal.
Young Gu ngasih tahu wanita itu kalo prianya tulus jatuh cinta padanya. Wanita itu marah dan melarang Young Gu buat ikut campur. Urus urusannya sendiri.
Young Gu merasa nggak bisa. Ia mengatakan kalo membuang sesuatu karena sudah nggak berguna bukanlah cinta. Wanita itu marah karena Young Gu nggak juga melepaskan tangannya. Dia mau mendorong Young Gu tapi nggak bisa. Akhirya ia memarahi Young Gu.
Young Gu merasa kalo wanita itu menunjukkan gejala gangguan mengamuk kambuhan dan bisa menyakiti pria itu.
Wanita mengaku nggak punya gangguan kayak gitu. Ia nyuruh Young Gu untuk melepaskannya. Young Gu nggak mau. Wanita itu lalu menendang kaki Young Gu tapi malah kakinya sendiri yang sakit.
Pria itu merasa khawatir dan menghampiri pacarnya. Wanita itu merasa kalo jari kakinya patah. Pria itu lalu memarahi Young Gu. Dia mencengkeram baju Young Gu lalu memperhatikan penampilannya.
Da Da yang mencari Young Gu melihat kerumunan. Ada polisi juga. Wanita itu mengaku kalo Young Gu memukulnya dan jari kakinya hampir patah.
Polisi menanyakannya pada pacar wanita itu. Apa itu benar? Wanita itu meminta pacarnya agar mengiyakan. Pria itu menurut dan membenarkan.
Young Gu protes dan bilang kalo itu bohong. Ia mengaku hanya ingin melindungi pria itu dari pacarnya. Polisi menyimpulkan kalo Young Gu nggak mematahkan jari kakinya dan hanya mencoba membantu. Polisi menanyai pria itu apa Young Gu bicara jujur?
Wanita itu mendesak pacarnya agar memihaknya. Da Da mendekat tapi nggak berniat membantu. Dia malah sembunyi.
Polisi menanyakan nama Young Gu. Young Gu memberitahukan namanya. Polisi mencatat namanya dan minta ditunjukkan kartu identitas.
Young Gu mengaku nggak punya. Wanita itu memanfaatkannya dan merasa kalo Young Gu sangat mencurigakan. Dia hampir aja mematahkan pergelangan kakinya.
Polisi menengahi. Karena Young Gu nggak punya kartu identitas maka mereka nggak punya pilihan selain membawanya ke kator polisi.
Young Gu kekeuh kalo dia nggak melakukan kesalahan. Polisi hanya tertawa dengarnya. Dia ngajak Young Gu buat bicara di kantor polisi. Polisi berharap kalo Young Gu punya wali. Mereka akan tahu setelah penyelidikan.
Polisi ngajak Young Gu buat naik ke mobil polisi bersama dengan pasangan kekasih tadi.
Young Gu nggak sengaja lihat Da Da dan memanggilnya. Pacarku!!! Hadeuh... . Da Da memalingkan wajahnya, pura-pura nggak tahu.
Polisi manggil Da Da dan menanyakan apa dia kenal pak Im Young Gu? Da Da mengaku nggak kenal.
Polisi lalu narik Young Gu ke mobil.
Bersambung...